Kota Bima, Garda Asakota.-
Masjid Nur Latief yang berada di lingkup kantor Walikota Bima yang dibangun akhir tahun 2019, kondisinya kini sedikit memprihatinkan.
Bangunan dengan corak dan arsitektur yang terlihat apik dan menawan itu, terlihat mulai mengalami kerusakan. Jika hujan turun, atap dan samping bangunan terlihat bocor dan airnya menerpa lantai tempat beribadah.
Terbaru dari Masjid yang menghabiskan biaya APBD tahun 2019 dengan nilai kontrak Rp4.9 milyar yang dikerjakan CV Bone Jaya itu, deretan keramik di lantai dasar terlihat retak dan rusak.
Rabu (9/6) pagi tadi, terpantau sejumlah wartawan, sejumlah staf Bagian Umum Setda Kota Bima diawasi langsung Kabag H Imran, tengah mencukil sejumlah keramik yang terlihat keropos dan tidak lengket lagi dengan lantai.
Kabag Umum yang ditanya kaitan dengan kondisi Masjid tersebut, membenarkan adanya kerusakan keramik dan atap bocor. "Iya atapnya juga bocor, bukan saja keramik," jawabnya.
Bagian mana yang bertugas memperbaikinya ? Imran mengaku tidak tahu. Bagiannya hanya merasa peduli saja dengan kondisi Masjid. "Kami hanya merasa peduli karena ini tempat ibadah," singkatnya.
Apakah tentang waktu yang belum setahun ini, masih ada kewajiban pihak ketiga atau pelaksana proyek. Belum diketahui pasti. Termasuk OPD mana yang berkewajiban memperbaiki Kerusakan yang ada. (GA. 212*)