Ketua Assosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Provinsi NTB, H Mori Hanafi, SE., M.Comm
Mataram, Garda Asakota.-
Ketua Assosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Provinsi NTB, H Mori Hanafi, SE., M.Comm., mengungkapkan Asprov PSSI NTB berencana mulai tanggal 21 Februari hingga 20 Maret 2022, akan membuka kembali pendaftaran klub sepakbola untuk menjadi calon Anggota Asprov PSSI NTB.
"Rencananya kami akan membuka kembali pendaftaran klub sepakbola untuk menjadi calon anggota Asprov PSSI NTB. Pendaftaran akan dimulai tanggal 21 Februari hingga 20 Maret 2022, mulai dari jam 09.00 wita sampai dengan jam 16.00 wita. Tempat pendaftarannya langsung di Sekretariat Asprov PSSI NTB," kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD NTB ini kepada wartawan, Jum'at 18 Februari 2022.
Bagi klub sepakbola yang ingin mendaftar, Asprov PSSI NTB menetapkan 14 persyaratan yang harus dilengkapi seperti membayar uang pendaftaran sebesar Rp2 Juta, mengajukan surat permohonan, memiliki Akta Notaris, memiliki AD/ART, memiliki struktur pengurus, surat keterangan domisili klub dari kelurahan/desa, pelatih minimal lisensi D, surat rekomendasi Askab/Askot di wilayah NTB, surat pernyataan untuk siap melaksanakan statuta dan semua peraturan yang berlaku di PSSI, surat pernyataan kesiapan menjadi tuan rumah kompetisi resmi PSSI, surat pernyataan akan mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan setiap permasalahan, surat pernyataan independensi klub, surat pernyataan akan mengikuti laga persahabatan atas sepengetahuan Asprov PSSI NTB, dan membayar biaya penyelesaian dokumen ke PSSI di Jakarta sebesar Rp3 juta.
"Saat sekarang jumlah klub sepakbola yang berlaga di Liga 3 Asprov PSSI NTB berjumlah 18 klub. Jadi agar Liga 3 Asprov PSSI NTB makin menggeliat lagi, maka rencananya kita akan menambah jumlah klub yang akan berlaga minimal 24 klub atau maksimalnya sampai dengan 26 klub," tegas pria yang dikenal sukses memimpin kontingen PON NTB Gemilang pada perhelatan PON Papua beberapa waktu lalu.
Dikatakannya, selain melakukan verifikasi administrasi, Asprov PSSI NTB juga nantinya akan melakukan verifikasi faktual terhadap klub sepakbola yang akan mendaftar.
"Sebab, kita juga tidak asal-asalan dalam menerima klub baru. Minimal klub baru nanti harus memiliki modal awal minimal Rp100 juta untuk membiayai klubnya dalam menghadapi event pertandingan. Sekali bertanding saja, klub harus membiayai dirinya minimal Rp5 juta, kalau 15 kali bertanding klub mengeluarkan cost sampai Rp75 juta, belum lagi biaya-biaya lainnya. Makanya kita akan selektif betul dalam menerima pendaftar baru, paling tidak syarat yang ditetapkan tersebut bisa dipenuhi," ujarnya.
Paska pendaftaran klub sepakbola ini dilakukan, menurutnya, sekitar akhir Maret nanti, Asprov PSSI NTB akan menggelar Kongres Luar Biasa untuk memutuskan atau menetapkan klub-klub mana saja yang akan diterima menjadi anggota baru Asprov PSSI NTB.
"Nanti kita akan adakan Kongres Luar Biasa untuk penambahan jumlah anggota baru. Klub-klub yang melakukan pendaftaran dan memenuhi persyaratan akan dibawa ke Kongres Luar Biasa untuk dilakukan pembahasan penambahan apakah masuk menjadi anggota baru atau tidak. Setelah ada keputusan Kongres Luar Biasa, maka selanjutnya klub-klub baru itu nanti akan kita bawa ke PSSI Pusat untuk dilakukan registrasi," jelasnya.
Konsekuensi dari adanya rencana penambahan klub sepakbola ini, menurutnya, akan berdampak pada bertambahnya jumlah pertandingan dan secara otomatis akan menambah cost atau biaya pertandingan.
"Dan ketika ada konsekuensi seperti itu, Asprov PSSI NTB sudah siap menghadapinya. Soal anggaran bukan lagi menjadi isu utama, sekarang yang paling penting adalah dalam pertandingan kita siapkan perangkat pertandingannya. Dalam Liga 3 tahun 2021, jumlah wasit hanya delapan (8) orang saja. sekarang target kita adalah penambahan perangkat pertandingan minimal 30 orang tahun ini. Dan proses penambahan perangkat pertandingan itu sekarang sudah kita mulai," pungkasnya. (GA. Im*)