Aisyah isteri dari Sirajuddin pemilik rekening raib terbaring lemas di lantai kantor BNI Cabang Bima usai berteriak histeris menuntut pertanggungjawaban pihak bank, Rabu pagi (30/3/2022). |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Aisyah, isteri Sirajudin Nasabah Bank BNI Cabang Bima yang mengadukan kehilangan saldo tabungan senilai Rp91 juta rupiah kembali mendatangi kantor BNI Cabang Bima, Rabu pagi (30/03/2022).
Pagi itu ia membuat kehebohan. Di saat sedang duduk di ruangan tunggu bersama para nasabah lainnya yang melakukan antrian, tiba tiba Aisyah berteriak histeris menuntut uangnya dikembalikan. Sepertinya Aisyah tak mampu lagi membendung duka yang dialaminya hingga dirinya berteriak histeris.
Sontak saja kejadian tersebut menjadi perhatian nasabah lainnya yang sudah memenuhi ruang tunggu Bank BNI Cabang Bima.
Aisyah kembali menuding pihak Bank yang terkesan tak mau bertanggungjawab atas raibnya saldo tabungan milik suaminya tersebut. "Kembalikan uang kami kembalikan uang kami," teriak Aisyah penuh histeri.
Aksi yang dikawal ketat oleh aparat Pengaman Bank tersebut lagi lagi tak membuahkan hasil dari pihak Pimpinan BNI Cabang Bima. Tak satupun yang terlihat menemui Aisyah hingga wanita asal Rabadompu Barat itu berbaring lemas di lantai kantor.
Berdasarkan pantuan langsung wartawan, meski terjadi aksi histeris Aisyah, namun pelayanan Bank tetap berjalan sebagaimana biasanya.
Seperti dilansir Garda Asakota sebelumnya, isteri Nasabah dari BNI Cabang Bima mengadukan uang sebesar Rp91 juta dalam rekening suaminya yang raib tanpa ada transaksi pencairan uang, baik melalui ATM maupun pencairan langsung melalui buku tabungan.
Merasa dirugikan, isteri pemilik rekening Bank BNI cabang Bima, Aisyah, menuntut ganti rugi kepada pihak BNI Cabang Bima. Sebenarnya, ia sangat membutuhkan uang tabungannya itu untuk biaya pengobatan suaminya yang sakit.
Bahkan ia menuntut kerugian beberapa kali lipat bilamana terjadi hal hal yang tidak diinginkan terhadap suaminya yang saat ini mengalami sakit akibat kecelakaan.
"Sebab uang di tabungan itu satu satunya harapan kami untuk berobat lanjut menyelamatkan suami saya akibat kecelakaan," tegas Aisyah saat menggelar pertemuan dengan Pimpinan BNI Cabang Bima, Selasa (29/3/2022).
Aisyah menuding pihak bank terkesan mengesampingkan faktor kemanusiaan dan menomor satukan urusan aturan dan tata kelola Perbankan padahal itu kejadian akibat sistem BNI yang dinilainya error.
"Bagaimana mungkin uang dalam rekening suami saya bisa raib dalam waktu yang bersamaan tanpa pernah ada transaksi yang terjadi kalau bukan sistem Bank yang error," cetus Nasabah asal Rabadompu Barat Kota Bima tersebut.
Ia mewanti wanti, kalau sampai Bank mengklaim itu bukan sistem error dan uangnya tidak di ganti oleh pihak Bank maka dirinya akan membuat kegaduhan sampai hak haknya dipenuhi.
"Di tembak sekalipun saya tak pernah takut karena saya benar,npihak Bank harus bertanggungjawab atas kejadian yang saya alami demi dan atas nama kemanusian untuk berobat lanjut suami saya," pintanya.
Sementara itu Perwakilan pihak BNI Cabang Bima, Syarifuddin Zuhri, mengatakan bahwa kasus yang dialami oleh Nasabah Aisyah akan segera ditindaklanjuti pihaknya. Namun diingatkannya bahwa prosesnya butuh waktu dua minggu untuk dapat mengetahui benar tidaknya sistem Bank yang error.
"Kalau menuntut kebijakan, kami tidak bisa. Kita tunggu saja prosesnya seperti apa karena kami harus melaporkan kasus ini ke Pusat dan menunggu arahan apa yang harus kami lakukan dan kami tidak bisa menjanjikan uang tersebut akan diganti," katanya menegaskan. (GA. 003*)