Suasana kuliah umum di STKIP Taman Siswa Bima, menghadirkan Assoc. Prof. Dr. Mohamed Nor Azhari Azman. |
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Menghadirkan tamu tingkat Nasional dan Internasional seakan menjadi "candu" bagi STKIP Taman Siswa Bima (Tamsis Bima). Beberapa kali kampus yang berdiri 15 tahun yang lalu itu mendatangkan Pejabat Negara, Menteri, orang berpengaruh di Indonesia hingga dosen dari kampus Mancanegara.
Tak terkecuali, di momen pengenalan kampus pada mahasiswa baru (PKKMB), Assoc. Prof. Dr. Mohamed Nor Azhari Azman (Deputy Director of International and Mobility Centre Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia) hadir memberikan kuliah umum, Senin (26/9/2022).
Saat kegiatan, guru besar asal Negeri jiran dengan ratusan tulisan ilmiah Internasional tersebut memulai dengan pengenalan masalah adab. Sosok yang akrab disapa Azhari itu memberikan pemahaman tentang bagaimana membangun nalar logis.
Menurutnya, menjadi seorang guru harus mengedepan adab karena akan menjadi teladan bagi muridnya.
"Banyak sekarang negara negara maju yang mengalami penurunan drastis angka penduduknya. Hal tersebut karena perubahan cara pandang tentang menikah dan penyimpangan seksual, " utaranya memulai motivasi.
Sebagai seorang guru, sambung penulis ratusan artikel bereputasi internasional itu, terbagi menjadi tiga jenis; sinaran, penyiaran dan lemah. Dirinya juga membagi pembelajaran menjadi dua, yaitu online dan F2F.
"Untuk online, itu biasanya terdiri dari gadget, internet, student dan teacher. Sedang untuk F2F hanya ada classroom, teacher dan student.
Perbedaan dari guru dari segi emotional intellegence via online dan F2F adalah pada pembelajaran online haru interaktif, audio, respon dan touching, sedang F2F terjadi pembentukan character, full control dan body language," sebutnya seraya menjelaskan juga tentang perkembangan teknologi yang harus mampu dikuasi oleh tenaga pendidik.
Sebelumnya, Ketua STKIP Tamsis Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., pada sambutannya menyampaikan visinya untuk memberi peluang belajar untuk dosen dan mahasiswa di Malaysia.
"Kami sedang berpikir keras, akan mengirim dosen yang akan melanjutkan kuliah di Malaysia. Mahasiswa baik, yang punya kemampuan dan prestasi bisa juga akan ada pemilihan untuk pembelajaran selama 14 hari," tuturnya.
Di hadapan mahasiswa baru, dia menyegarkan ingatan bahwa 2 tahun lalu pihaknya telah mengirim dosen dan mahasiswa untuk belajar di Picoms Malaysia.
"Kami akan membuka jejaring untuk penguatan akademik di sejumlah kampus di Asia. Bahkan kita sedang persiapkan untuk kampus di Eropa. Jangan berkecil hati berada di Taman Siswa Bima.
Yayasan sedang menata kampus untuk menjadi menjadi kampus yang literate. Kata kunci: Beradab, Wirausaha, Iptek dan Imtaq," pungkasnya.
Untuk diketahui, sepanjang pelaksanaan kegiatan PKKMB, kedatangan Prof. Dr. Azhari adalah kado baik untuk Maba 2022. Kegiatan kuliah umum berjalan lancar dan penuh semangat. (GA. 212*)