Presiden RI, H Joko Widodo, saat disambut oleh Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah di.Bandara Sultan Salahuddin Bima, Rabu 28 Desember 2022. (Foto: Ist*) |
Mataram, Garda Asakota.-
Meski dalam Pemilu Presiden lalu, sumbangsih suara masyarakat
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) hanya sekitar 30 persen untuk kemenangan pasangan
Presiden RI dan Wakil Presiden RI, H Joko Widodo dan KH Makruf Amin. Akan
tetapi, perhatian pasangan Presiden dan Wapres RI terhadap kemajuan provinsi
yang dikenal dengan slogan Bumi Gora ini tidaklah kecil.
Bahkan, Presiden RI juga beberapa kali diketahui menyempatkan
diri berkunjung ke tanah yang juga dikenal Bumi Sejuta Sapi ini. Saat sekarang
pun, Presiden RI tengah berkunjung ke pelosok Pulau Sumbawa yakni ke Kota Bima,
Kabupaten Bima dan ke Kabupaten Sumbawa.
Sikap yang diperlihatkan oleh Presiden RI ini tentu saja
menuai kekaguman tersendiri bagi Ketua Jaringan Komunikasi Santri Nusantara
(JKSN), Dr TGH Hazmi Hamzar.
Menurut TGH Hazmi Hamzar, sikap Presiden RI ini harus
dicontoh oleh para Pemimpin Bangsa baik itu Presiden RI berikutnya maupun para
pemimpin di daerah sekelas Gubernur, Bupati dan atau Walikota.
“Ini harus dicontoh baik oleh Presiden RI berikutnya maupun
para pemimpin didaerah sekelas Gubernur, Bupati dan atau Walikota bahwa hiruk
pikuk pemilihan disemua tingkatan itu harus dianggap sebagai sesuatu hal yang
biasa saja. Artinya ketika mereka berkuasa, maka harus bisa merangkul kembali
semua komponen bangsa,” ungkap pria yang menjabat sebagai anggota DPRD NTB
tujuh periode ini kepada wartawan, Kamis 29 Desember 2022.
Belajar dari NTB, lanjutnya, dimana Presiden RI, H Joko
Widodo, mengalami kekalahan telak di daerah ini, namun perhatian Presiden RI
terhadap kemajuan dan pembangunan NTB sangatlah besar.
“Bayangkan proyek-proyek berskala besar bahkan internasional
diarahkan oleh beliau (Presiden, red.) ke NTB tanpa melihat apakah NTB ini mendukung
beliau atau tidak. Ini harus menjadi contoh bagi para pemimpin bangsa ini
kedepannya,” kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Maraqitta’limat ini.
Kehebatan sikap Presiden RI ini menurut TGH Hazmi bahkan
terlihat dari sikapnya dalam mengakomodir para rival politiknya kedalam kabinet
yang dipimpinnya.
“Sikap seperti itu tidak terlihat di kepemimpinan negara
mana pun kecuali di Indonesia. Keberanian sikap dalam mengangkat rival
politiknya menjadi orang penting di pemerintahannya merupakan hal yang langka
di dunia dan itu hanya ada di Joko Widodo,” cetus TGH Hazmi.
Pihaknya berharap pemimpin bangsa kedepannya adalah
figur-figur pemimpin yang super cool, tidak emosional, dan memiliki rasa
kebangsaan yang sangat kuat dan berpihak kepada masyarakat.
“Pemimpin kedepannya adalah sosok yang memiliki sikap sama seperti Jokowi ini atau paling tidak punya kemiripan dengan Presiden RI saat sekarang yang bisa bekerjasama dengan para rivalnya juga memperhatikan daerah-daerah secara menyeluruh tanpa membedakan apakah dia pendukungnya atau tidak,” ujar TGH Hazmi. (GA. Im*)