Direktur Lombok Global Institut (Logis) NTB, M Fihiruddin usai melayangkan laporan ke Ditreskrimsus Polda NTB, Rabu (03/12/2024). |
Mataram, Garda Asakota.-
Pernyataan Anggota DPD RI asal Bali, Arya Wedakarna yang
mengaku tak suka wanita berhijab jadi front line di Bandara I Gusti
Ngurah Rai berbuntut panjang. Sejumlah aktivis pun ramai-ramai bersuara bahkan
melaporkan Senator asal Bali itu ke Kepolisian.
"Ini bentuk kepedulian kami sebagai anak bangsa yang
khawatir dengan statement seperti itu, apalagi keluar dari seorang anggota DPD
RI yang terhormat. Kalimat itu bagi kami tidak layak, sangat tidak layak
diucapkan. Apalagi kami sebagai seorang muslim yang identik dengan Islam.
Statemen itu sangat melukai hati kami sebagai umat Muslim dan sebagai anak
bangsa," ujar Direktur Lombok Global Institut (Logis) NTB, M Fihiruddin
usai melayangkan laporan ke Ditreskrimsus Polda NTB, Rabu (03/12/2024).
Fihir menilai pernyataan Arya Wedakarna sangat
mengkhawatirkan dan berpotensi menciderai kehormatan lembaga legislatif.
Semestinya kata dia, pejabat publik (anggota DPD RI) menjadi penjaga
harmonisasi agama, ras dan berbangsa dalam segala situasi.
"Dengan adanya laporan ini, kami harap penyidik Polda
NTB untuk segera bertindak untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Polda NTB harus gerak cepat untuk memanggil Senator Arya ke Polda NTB,"
pintanya.
Sebelumnya video senator Arya Wedakarna melontarkan kata-kata
yang dianggap rasis viral di media sosial. Dalam video berdurasi 2 menit 16
detik tersebut, Arya mengungkapkan kekesalannya terhadap sejumlah pegawai saat
rapat bersama Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara dan kepala Bea Cukai Bandara
I Gusti Ngurah Rai, serta pengelola bandara.
"Saya nggak mau yang frontline-frontline itu,
saya mau gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan, terbuka. Jangan kasih yang
penutup-penutup nggak jelas. This is not Middle East (Ini bukan Timur
Tengah). Enak saja di Bali, pakai bunga kek, apa kek, pakai bije di sini. Kalau
bisa, sebelum tugas, suruh sembahyang di pure, bije pakai," kata Arya.
Diketahui video tersebut merupakan peristiwa dalam rapat DPD
RI saat Arya Wedakarna menegur kepala Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara dan
kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, serta pengelola bandara. Arya saat
itu merasa mendapat perlakuan tidak ramah dari petugas bandara, termasuk dari
sejumlah oknum pegawai (berhijab) di lingkup bandara dan petugas dari Kanwil
Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai. (**)