Mataram, Garda Asakota.-
Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi
Nusa Tenggara Barat (NTB), Made Slamet, mendorong Pemerintah Daerah (Pemda)
agar segera mengambil langkah-langkah strategis dalam menanggulangi melonjaknya
harga beras saat sekarang ini.
“Harus segera diambil langkah strategis untuk menanggulangi melonjaknya
harga beras. Apalagi kita tahu NTB ini adalah lumbung pangan Nasional yang
semestinya hal-hal seperti ini dapat segera diatasi,” kata anggota Dewan dari
Partai PDI Perjuangan ini, Rabu, 21 Februari 2024.
Sebagaimana diketahui, harga beras saat sekarang berada di
kisaran Rp17 ribu sampai Rp17,5 ribu per kilonya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui PJ Gubernur, HL Gita
Ariadi, pada Rabu 21 Februari 2024, bertempat diruang kerja Gubernur NTB, langsung
memimpin rapat koordinasi menyikapi kenaikan harga beras yang terjadi di
Provinsi NTB.
Miq Gite menghimbau agar dilakukannya Operasi Pasar Murah secara
masif bagi masyarakat, agar memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk dapat
membeli beras.
"Agar melaksanakan pasar murah atau operasi pasar secara
masif di setiap Kabupaten atau Kota, dapat juga dilakukan oleh setiap OPD
sembari turun pembinaan ke masyarakat," jelas Miq Gite.
Miq Gite mengatakan bahwa penyebab kenaikan beras dikarenakan
kondisi alam dan adanya permintaan yang meningkat saat menjelang Pemilihan Umum
(Pemilu) kemarin.
"Oleh karenanya Pemprov mengambil langkah untuk Operasi
Pasar Murah yang dilaksanakan di tengah masyarakat langsung. Sehingga
masyarakat bisa mendapatkan harga beras sesuai harga Stabilisasi Pasokan Harga
Pasar (SPHP).
Sementara itu, Kepala Bulog NTB, David Susanto juga menyampaikan
bahwa stok beras untuk NTB masih cukup
dan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panic buying atau perilaku membeli
barang dan menimbunnya pada saat situasi darurat.
"Kami akan menyelesaikan pelaksanakan Bantuan Pangan sampai akhir Februari, sehingga diharapkan masyarakat tidak akan mencari beras dulu di pasar saat ini bagi yg menerima bantuan pangan," pungakasnya. (**)