Wakil Ketua DPRD NTB, H Muzihir dan Ketua KPU NTB, M Khuwailid. |
Mataram, Garda Asakota.-
Kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu) serta sejumlah pihak lainnya dalam Pelaksanaan Pemilu 2024 mendapat
apresiasi dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara
Barat (NTB).
“Kerja-kerja yang dilakukan dalam menyukseskan setiap tahapan
pemilu telah berjalan sebagaimana mestinya dan seperti yang diharapkan bersama.
Alhamdulillah, kami mengucapkan kepada penyelenggara bahwa keamanan, ketertiban
dan segala sesuatunya berjalan sesuai dengan kita harapkan," kata Wakil
Ketua II DPRD NTB, H. Muzihir, Jum'at 08 Maret 2024.
Dikatakannya, bahwa kelancaran pemilihan presiden wakil presiden
serta pemilihan legislatif di NTB adalah buah manis dari peran serta seluruh
pihak.
Bahkan, kata pria yang juga Ketua DPW Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) NTB tersebut, para kontestan juga mengambil peran besar bagi
kondusifnya pesta demokrasi.
Adanya perbedaan pilihan lanjutnya adalah sebuah kewajaran dalam
kehidupan berdemokrasi. Sehingga masyarakat diminta untuk menghargai dan
menghormatinya.
"Mari kita kembali rukun dan menguatkan silaturahmi untuk
kebaikan bersama," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, pungut hitung pemilu 2024 digelar
serentak pada tanggal 14 Februari 2024 lalu.
Para wajib pilih telah menunaikan hak dan kewajiban sebagai
warga negara. Proses rekapitulasi yang berjalan saat ini agar dikawal bersama
dan memberikan kepercayaan kepada para penyelenggara untuk menunaikannya.
Sementara itu, Ketua KPU NTB, Muhammad Khuwailid, mengungkapkan dalam
pelaksanaan pemilu kali ini, persoalan yang paling banyak dipertanyakan oleh
para saksi peserta pemilu adalah soal administrasi pemilih seperti adanya
perbedaan jumlah pemilih pada berbagai tingkatan pemilihan.
“Akan tetapi perbedaan itu sebetulnya menjadi hal yang wajar yang
diakibatkan oleh adanya PSU sehingga tingkat partisipasinya menjadi berbeda.
Yang kedua karena adanya TPS yang berlokasi khusus dimana DPT nya sudah
ditetapkan diawal akan tetapi pelaksanaan pemungutan suaranya diperlakukan
seperti DPTb,” jelas mantan Ketua Bawaslu NTB dua periode ini, Kamis 07 Maret
2024.
Persoalan kedua yang banyak dipertanyakan adalah soal pencatatan
yang salah mengenai hasil.
“Seperti putusan Bawaslu Lombok Barat terkait Kecamatan Sekotong,
itu nanti akan kita lihat bagaimana hasilnya. Apakah seluruh yang disampaikan
itu benar atau tidak. Sebab seperti yang terjadi di Kota Mataram setelah disandingkan
datanya ternyata apa yang disampaikan itu tidak benar,” terangnya.
Pihaknya mengaku berdasarkan pantauannya, secara keseluruhan
pelaksanaan Pemilu 2024 di NTB berjalan secara baik meski ada sedikit riak yang
terjadi seperti di Parado Kabupaten Bima.
“Hal itu sangat kita sesalkan dan mudah-mudahan kedepan ini akan menjadi bahan pembelajaran bagi kita semuanya tapi secara umum pelaksanaan pemilu 2024 ini berjalan secara baik,” pungkasnya. (GA. Im*)