Ketua Umum KONI NTB, H Mori Hanafi.
Mataram, Garda Asakota.-
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia
(KONI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H Mori Hanafi, terus berupaya dengan
keras agar pelaksanaan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Pekan Olahraga
Nasional (PON) 2024 bisa berjalan dengan baik.
“Harus bisa terlaksana dengan baik. Sebab kalau
tidak, maka tentu akan sangat mempengaruhi prestasi olahraga kita,” ungkap sosok
yang baru terpilih menjadi Anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) NTB 01 Pulau
Sumbawa dari Partai Nasdem kepada wartawan media ini, Rabu 13 Maret 2024.
Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) 43 Cabang
Olahraga (Cabor) KONI NTB sudah berjalan sejak tanggal 12 Januari 2024.
Hanya saja karena kendala keterbatasan anggaran
yang dimiliki, KONI NTB sendiri harus membagi pelaksanaan Pelatda kedalam tiga
kategori yakni kategori Grade A, Grade B dan Grade C.
“Grade A yakni mereka yang mendapat rangking 1
sampai 4 pada saat Pra PON. Jadi peluang emasnya lebih besar. Kemudian kelompok
kedua adalah yang grade B yakni para atlet yang pada saat Pra PON meraih
rangking 4 sampai 8. Sisanya masuk kedalam Grade C,” jelas sosok yang dikenal
energik ini.
Dari total jumlah atlet yang akan mengikuti
pelaksanaan Pelatda yakni sekitar 261 orang atlet, yang baru mengikuti Pelatda
sekitar 152 orang atlet.
Sementara sisanya yakni sekitar 109 orang atlet
akan diupayakan untuk segera dipelatdakan.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat jika ada
persetujuan Pemda pelaksanaan Pelatda grade B dan C bisa segera kita
laksanakan. Mengingat target medali emas kita di PON 21 nanti adalah 20 emas
dan ini target yang gak main-main yang harus dicapai. Makanya pelaksanaan pelatda
untuk kelompok grade B dan C ini harus segera dilakukan,” tegas mantan Wakil
Ketua DPRD NTB dua (2) Periode ini.
Menurutnya, prestasi olahraga NTB di PON 20
Papua dan paska PON 20 tersebut meningkat secara signifikan.
Hal ini juga ditandai dengan peningkatan jumlah
Cabor dari NTB yang lolos pelaksanaan PON 21 2024 yakni sebanyak 43 Cabor.
“Ini sebenarnya sejarah yang menunjukan
prestasi olahraga NTB sudah pada jalannya. Biasanya kita hanya mampu meloloskan
26 Cabor saat PON Jabar. Saat PON 20 Papua pun hanya 19 Cabor yang lolos,” kata
pria yang dikenal punya tangan dingin dalam meningkatkan prestasi olahraga NTB
ini.
“Sekarang yang lolos 43 Cabor. Waktu di PON
Papua hanya 104 orang, sekarang meningkat menjadi 261 orang atlet. Artinya ini
naik 2 kali lipat. Prestasi yang cukup baik,” sambung Mori.
Namun dibalik meningkatnya prestasi olahraga
NTB, disisi yang lain menurutnya, menghadapi satu kendala utama yakni kendala
pada soal ketersediaan anggaran.
“Prestasi tinggi, tapi anggaran kita tidak tercukupi.
Makanya, kami membuat kreasi dengan membagi Pelatdanya dengan grade, kemudian meminta
persetujuan PJ untuk pelaksanaan Pelatda grade B dan C, dan pelibatan pihak
swasta harus ditingkatkan,” terangnya.
“Nah ketika pelatda ini tidak disegerakan pasti
akan berpengaruh terhadap pencapaian target 20 emas di PON 21 nanti. Sebab patokannya
itu pada pelatda. Pelatda itukan latihan yang dilakukan secara tersentral selama
kurun waktu tertentu. Kalau yang Grade A biasanya 8 bulan. Kalau Grade B dan C ini bisa dilakukan selama
6 bulan,” pungkasnya. (GA. Im*)