Kota Bima, Garda Asakota.-
Setelah sukses mengadakan festival dan seminar Kuda Bima di akhir tahun 2010 lalu, kini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bima akan merencanangkan program yang tentunya akan menunjang program Pemerintah Provinsi NTB dan Walikota Bima yaitu Visit Lombok-Sumbawa. “Dimana agenda awalnya adalah ke¬giatan pada bulan Februari berupa dzikir bersama di Museum Asi Mbojo dan tra¬disi Hanta Ua Pua yang diren¬canakan start dari kampung Melayu menuju Museum Asi Mbojo,” ungkap Kepala Disbudpar Kota Bima, Drs. H. Ramli Hakim, M. Si, kepada Garda Asakota.
Menurutnya, festival Kuda yang diadakan beberapa waktu lalu berupa pawai dan kuliner Kuda, maka di tahun 2011 ini Disbudpar Kota Bima akan me¬rancang festival ini lebih spesifik seperti kontes kecantikan kuda dan kontes jara sara’u. “Hal ini dilakukan sekaligus lebih mempromosikan bahwa Kota Bima identik dengan kuda dan dari sisi ekonomi bagi masyarakat yang memiliki kuda akan banyak memanfaatkan aksesoris kuda dalam event tersebut sehingga masyarakat pengrajin souvenir kuda akan mengalami peningkatan penghasilan,” paparnya.
Program lain yang siap dihelat oleh Disbudpar Kota Bima adalah kegiatan lomba perahu tradisional yang akan diadakan di Kota Bima dengan pusat per¬lombaan di Teluk Bima (sekitar Pan¬tai Lawata, Wadumbolo dan Pantai Ni’u) pada sekitar bulan Juli mendatang. Program ini, kata Ramli Hakim, kerjasama Disbudpar Propinsi NTB dengan Disbudpar Kota dan Kabupaten Bima. “Untuk pesertanya lomba perahu tradisional ini bisa dari nelayan maupun pecinta perahu tradisional maupun masyarakat umum lainnya,” jelasnya.
Adapun program lainnya pada pertengahan awal tahun 2011 adalah Walikota Bima akan mencanangkan gerakan 1 Kelurahan 1 Sanggar Seni (one village one tradisional art).
Menyambut pencanangan ini, pihaknya menghimbau seluruh camat dan lurah se-Kota Bima untuk mem¬bentuk sanggar seni guna menggali, mempertahankan dan melestarikan budaya Bima. “Dengan tujuan agar generasi muda lebih mengenal budaya daerah dan mencintai sekaligus mem¬perkenalkan budaya Bima kepada wisa¬tawan domestik maupun wisata¬wan luar negeri,” katanya. (GA. 334*)
Setelah sukses mengadakan festival dan seminar Kuda Bima di akhir tahun 2010 lalu, kini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bima akan merencanangkan program yang tentunya akan menunjang program Pemerintah Provinsi NTB dan Walikota Bima yaitu Visit Lombok-Sumbawa. “Dimana agenda awalnya adalah ke¬giatan pada bulan Februari berupa dzikir bersama di Museum Asi Mbojo dan tra¬disi Hanta Ua Pua yang diren¬canakan start dari kampung Melayu menuju Museum Asi Mbojo,” ungkap Kepala Disbudpar Kota Bima, Drs. H. Ramli Hakim, M. Si, kepada Garda Asakota.
Menurutnya, festival Kuda yang diadakan beberapa waktu lalu berupa pawai dan kuliner Kuda, maka di tahun 2011 ini Disbudpar Kota Bima akan me¬rancang festival ini lebih spesifik seperti kontes kecantikan kuda dan kontes jara sara’u. “Hal ini dilakukan sekaligus lebih mempromosikan bahwa Kota Bima identik dengan kuda dan dari sisi ekonomi bagi masyarakat yang memiliki kuda akan banyak memanfaatkan aksesoris kuda dalam event tersebut sehingga masyarakat pengrajin souvenir kuda akan mengalami peningkatan penghasilan,” paparnya.
Program lain yang siap dihelat oleh Disbudpar Kota Bima adalah kegiatan lomba perahu tradisional yang akan diadakan di Kota Bima dengan pusat per¬lombaan di Teluk Bima (sekitar Pan¬tai Lawata, Wadumbolo dan Pantai Ni’u) pada sekitar bulan Juli mendatang. Program ini, kata Ramli Hakim, kerjasama Disbudpar Propinsi NTB dengan Disbudpar Kota dan Kabupaten Bima. “Untuk pesertanya lomba perahu tradisional ini bisa dari nelayan maupun pecinta perahu tradisional maupun masyarakat umum lainnya,” jelasnya.
Adapun program lainnya pada pertengahan awal tahun 2011 adalah Walikota Bima akan mencanangkan gerakan 1 Kelurahan 1 Sanggar Seni (one village one tradisional art).
Menyambut pencanangan ini, pihaknya menghimbau seluruh camat dan lurah se-Kota Bima untuk mem¬bentuk sanggar seni guna menggali, mempertahankan dan melestarikan budaya Bima. “Dengan tujuan agar generasi muda lebih mengenal budaya daerah dan mencintai sekaligus mem¬perkenalkan budaya Bima kepada wisa¬tawan domestik maupun wisata¬wan luar negeri,” katanya. (GA. 334*)