Bima, Garda Asakota.-
Naas dialami keluarga besar pasangan Ruslan, SH-Nining warga Kelurahan Rabangodu Selatan Kota Bima, sekira pukul 13. 30 Wita, Kamis lalu (3/2), menjadi korban terseret banjir yang datang secara tiba-tiba di DAM Wombo Ncera Kecamatan Belo Kabu¬paten Bima. Berdasarkan informasi yang dihimpun Garda Asakota, mengisi hari libur Imlek 3 Februari 2011,
pasutri yang saat itu memboyong anak-anaknya dan beberapa orang keluarga di Rabangodu (informasinya berjumlah 20 orang) tengah asyik menikmati air terjun dari pegunungan DAM Wombo Ncera tepat di jalan potong yang berbatasan dengan Belo-Langgudu.
Saat terjadinya arus banjir, dari 17 orang rombongan, 13 orang diantaranya sempat menyelamatkan diri, sementara tujuh orang lainnya dari keluarga Ruslan Cs terbawa arus banjir. Peristiwa tragis ini menyebabkan enam orang meninggal dunia, namun hingga sekitar pukul 13. 00, Sabtu siang (5/2), satu orang korban atas nama Ruslan pegawai Pemkot Bima, masih dicari oleh Tim Evakuasi dari Kota Bima. Beruntungnya, Nining isteri Ruslan selamat meski mengalami luka memar pada bagian kepala dan dadanya akibat benturan batu di sungai. Nining harus menerima kenyataan suami dan dua buah hatinya tewas dalam kasus tragis tersebut.
Dari ketujuh korban yang terseret arus, tidak semua ditemukan pada hari pertama, hanya dua orang korban yang ditemukan yakni Nona (25 th) warga Rabangodu yang diidentifikasi isteri
oknum Polisi yang bertugas di Ende dan Riski (4 th), putrinya Ruslan-Nining. Upaya pencarian korban hilang terus dilakukan pada Jumat (4/2). Sekitar pukul 13. 30, korban pertama yang ditemukan seorang mahasiswi luar daerah Bima, Rian (21) yang datang berlibur dan ikut rombongan Ruslan Cs, juga ditemukan tewas. Korban saat itu mengenakan baju lengan panjang warna kotak-kotak hitam-putih dan celana jeans biru.
Korban kedua ditemukan sekitar pukul 16. 00 Wita atas nama Lilis (18), juga dalam keadaan tewas. Sementara pada hari Sabtu (5/2), sekitar pukul 12. 00 Wita, kembali ditemukan korban Riki (6). Riki merupakan kakak dari Riski anak dari pasangan Ruslan-Nining. Sedangkan hingga Sabtu siang, korban Ruslan belum berhasil ditemukan oleh Tim Evakuasi.
Salah seorang saksi mata mengaku, Yani, saat kejadian itu dirinya sedang memancing bersama teman lainnya. Tiba-tiba dia melihat air yang deras turun dari gunung menghantam keluar¬ga yang sedang asik-asiknya menikmati air terjun. Sesaat kemudian sekitar 20-an orang itu terlihat terbawa arus air hingga dia bersama tiga orang temannya langsung berupaya menyelamatkan.
“Dari 20 orang tersebut yang bisa diselamatkan 16 orang, sedangkan sisanya empat orang masih dalam pencarian,” akunya saat itu.
Yani mengaku sempat melihat ada seorang bapak (Ruslan, red) yang sedang berupaya menyelamatkan anaknya yang satu, Riki. Melihat anaknya dibawa arus air, Ruslan-pun berusaha sekuat-tenaga menolongnya hingga dirinya ikut terseret arus.
Pantauan langsung Garda Asakota, pasca kejadian ribuan warga terlihat mendatangi Dam Ncera untuk menyak¬sikan proses pencarian para korban yang belum ditemukan. (GA. 212*)