Woha, Garda Asakota.-
Sekitar 247 mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Taman Siswa Bima, mengikuti acara pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama tiga hari, Sabtu hingga Senin (5-7/2). Kegiatan pembekalan yang dipusatkan di aula kampus ini, mahasiswa digenjot dengan berbagai materi diantaranya wawasan akademik, wawasan sosial kemasyarakatan dan wawasan metodelogis.
Ketua Panitia KKN STKIP Taman Siswa Bima, Ibnu Haldun, menjelaskan bahwa, tema dari pelaksanaan KKN “pendidikan karakter menuju pember¬dayaan dan partisipasi masyarakat. Tema tersebut, kata dia, diangkat kare¬na sesuai dengan visi/misi kampus STKIP Taman Ssiswa yang berorientasi pendidikan karakter dan pembangunan peradaban. “Konsepnya adalah bagai¬mana membangun kebaikan dilihat dari tiga hal yakni kebaikan Allah dan Rasul, manusia dan alam semesta, serta kebai¬kan manusia dengan manusia,” katanya saat pembukaan acara tersebut di STKIP Taman Siswa jalan Lintas Talabiu Palibelo, Sabtu (5/2).
Kaldun menegaskan bahwa proses akademik yang selama ini dilalui oleh mahasiswa merupakan salah satu implementasi dari Tridarma Perguruan Tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian. Untuk itu mahasiswa yang akan KKN ini, diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di kampus untuk diterapkan di tengah-tengah masyarakat.
“Tentunya masyarakat sekarang adalah masyarakat yang sedang menghadapi masalah globalisasi dengan ciri global yang ada seperti kualitas, kapasitas dan kompetisi. Bila tidak dihadapi dengan transformasi keilmuan yang berkualitas akan sulit merangkul mereka. Bila mahasiswa yang belajar¬nya acuh tak acuh dan hanya sekedar bermain-main maka masyarakat akan mendiskreditkan kehadiran mahasiswa karena dinilai tidak mampu menempat¬kan diri dan berkolaborasi dengan masyarkat,” tandasnya.
Ditambahkan oleh kandidat Doktor ini, program kunci dari KKN adalah efektifitas mahasiswa dalam mema¬hami dan menguasai dari pembekalan. Indikator keberhasilan mereka ter¬gantung pada penyerapan materi yang disampaikan,” katanya.
Pihaknya merasa optimis mahasis¬wa¬nya akan lebih unggul dari Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Bima maupun di luar Bima karena setiap penye¬lenggaraan KKN secara metodologi performans, perencanaan hingga pelaksanaan mahasiswanya selalu dipuji kemampuannya.
Ditambahkannya bahwa, jumlah mahasiswa yang akan mengikuti KKN tahun ini sebanyak 247 orang yang akan disebar di delapan kecamatan. Tujuh kecamatan yang ada di kabupaten Bima antara lain Kecamatan Bolo, Mada¬pang¬ga, Donggo, Soromandi, Monta, Parado, Langgudu dan satu kecamatan di Kota Bima yakni Kecamatan Rasa¬nae Timur. “Mereka akan disebar di 21 desa di kecamatan tersebut dan akan melakukan kegiatan selama dua bulan mulai tangal 9 Februari sampai 9 April mendatang,” tandasnya. (GA. 234*)
Sekitar 247 mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Taman Siswa Bima, mengikuti acara pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama tiga hari, Sabtu hingga Senin (5-7/2). Kegiatan pembekalan yang dipusatkan di aula kampus ini, mahasiswa digenjot dengan berbagai materi diantaranya wawasan akademik, wawasan sosial kemasyarakatan dan wawasan metodelogis.
Ketua Panitia KKN STKIP Taman Siswa Bima, Ibnu Haldun, menjelaskan bahwa, tema dari pelaksanaan KKN “pendidikan karakter menuju pember¬dayaan dan partisipasi masyarakat. Tema tersebut, kata dia, diangkat kare¬na sesuai dengan visi/misi kampus STKIP Taman Ssiswa yang berorientasi pendidikan karakter dan pembangunan peradaban. “Konsepnya adalah bagai¬mana membangun kebaikan dilihat dari tiga hal yakni kebaikan Allah dan Rasul, manusia dan alam semesta, serta kebai¬kan manusia dengan manusia,” katanya saat pembukaan acara tersebut di STKIP Taman Siswa jalan Lintas Talabiu Palibelo, Sabtu (5/2).
Kaldun menegaskan bahwa proses akademik yang selama ini dilalui oleh mahasiswa merupakan salah satu implementasi dari Tridarma Perguruan Tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian. Untuk itu mahasiswa yang akan KKN ini, diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di kampus untuk diterapkan di tengah-tengah masyarakat.
“Tentunya masyarakat sekarang adalah masyarakat yang sedang menghadapi masalah globalisasi dengan ciri global yang ada seperti kualitas, kapasitas dan kompetisi. Bila tidak dihadapi dengan transformasi keilmuan yang berkualitas akan sulit merangkul mereka. Bila mahasiswa yang belajar¬nya acuh tak acuh dan hanya sekedar bermain-main maka masyarakat akan mendiskreditkan kehadiran mahasiswa karena dinilai tidak mampu menempat¬kan diri dan berkolaborasi dengan masyarkat,” tandasnya.
Ditambahkan oleh kandidat Doktor ini, program kunci dari KKN adalah efektifitas mahasiswa dalam mema¬hami dan menguasai dari pembekalan. Indikator keberhasilan mereka ter¬gantung pada penyerapan materi yang disampaikan,” katanya.
Pihaknya merasa optimis mahasis¬wa¬nya akan lebih unggul dari Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Bima maupun di luar Bima karena setiap penye¬lenggaraan KKN secara metodologi performans, perencanaan hingga pelaksanaan mahasiswanya selalu dipuji kemampuannya.
Ditambahkannya bahwa, jumlah mahasiswa yang akan mengikuti KKN tahun ini sebanyak 247 orang yang akan disebar di delapan kecamatan. Tujuh kecamatan yang ada di kabupaten Bima antara lain Kecamatan Bolo, Mada¬pang¬ga, Donggo, Soromandi, Monta, Parado, Langgudu dan satu kecamatan di Kota Bima yakni Kecamatan Rasa¬nae Timur. “Mereka akan disebar di 21 desa di kecamatan tersebut dan akan melakukan kegiatan selama dua bulan mulai tangal 9 Februari sampai 9 April mendatang,” tandasnya. (GA. 234*)