Woha, Garda Asakota.-
Untuk mengantisipasi kesulitan angkutan hasil panen di so Tolo Raba Desa Ncera Kecamatan Belo Kabu¬paten Bima, sejumlah warga Ncera mebuka jalan ekonomi sepanjang 3km.
Kepala Desa (kades) Ncera, A Rahman, kepada Garda Asakota, mengatakan, pembukaan jalan ekonomi tersebut sudah menjadi janji politiknya dulu sebelum jadi Kades.
“Tapi baru sekarang saya bisa laksanakan, malah kami sudah kerjakan sepanjang 800 meter, dan itu dikerjakan dengan hasil swadaya masyarakat dengan cara gotong royong setiap hari minggu,” ung¬kapnya kepada wartawan, Selasa (8/2). Dijelaskannya bahwa, untuk lahan sepanjang tiga kilo tersebut, sudah ada persetujuan dari pemilik lahan sekitar jalan itu. “Jadi persoalan tanah sudah tidak menjadi persoalan, melainkan warga yang memiliki lahan tersebut merasa senang karena jalan ekonomi
yang diimpikan bertahun-tahun akhirnya direalisasikan,” akunya.
Dirinya sangat prihatin ketika melihat warganya yang memikul hasil panennya tanpa menggunakan sarana transportasi. “Makanya saya perjuang¬kan jalan ekonomi untuk warga saya,” cetusnya seraya meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bima agar jalan ekonomi yang dibuka dapat diproyekan atau diberikan bantuan ala kadarnya. Hal yang sama juga diha¬rapkan oleh warga, Rusdi. Pihaknya meminta Bupati Bima agar dapat memberikan dukungan terhadap warga yang membuka akses jalan ekonomi. “Apalagi jalan sebagiannya sudah dikerjakan oleh warga dengan anggaran swadaya,” akunya. (GA. 234*)
Untuk mengantisipasi kesulitan angkutan hasil panen di so Tolo Raba Desa Ncera Kecamatan Belo Kabu¬paten Bima, sejumlah warga Ncera mebuka jalan ekonomi sepanjang 3km.
Kepala Desa (kades) Ncera, A Rahman, kepada Garda Asakota, mengatakan, pembukaan jalan ekonomi tersebut sudah menjadi janji politiknya dulu sebelum jadi Kades.
“Tapi baru sekarang saya bisa laksanakan, malah kami sudah kerjakan sepanjang 800 meter, dan itu dikerjakan dengan hasil swadaya masyarakat dengan cara gotong royong setiap hari minggu,” ung¬kapnya kepada wartawan, Selasa (8/2). Dijelaskannya bahwa, untuk lahan sepanjang tiga kilo tersebut, sudah ada persetujuan dari pemilik lahan sekitar jalan itu. “Jadi persoalan tanah sudah tidak menjadi persoalan, melainkan warga yang memiliki lahan tersebut merasa senang karena jalan ekonomi
yang diimpikan bertahun-tahun akhirnya direalisasikan,” akunya.
Dirinya sangat prihatin ketika melihat warganya yang memikul hasil panennya tanpa menggunakan sarana transportasi. “Makanya saya perjuang¬kan jalan ekonomi untuk warga saya,” cetusnya seraya meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bima agar jalan ekonomi yang dibuka dapat diproyekan atau diberikan bantuan ala kadarnya. Hal yang sama juga diha¬rapkan oleh warga, Rusdi. Pihaknya meminta Bupati Bima agar dapat memberikan dukungan terhadap warga yang membuka akses jalan ekonomi. “Apalagi jalan sebagiannya sudah dikerjakan oleh warga dengan anggaran swadaya,” akunya. (GA. 234*)