Kota Bima, Garda Asakota.-
Sekitar pukul 22:00 Wita, Minggu (6/3), seorang warga Rt.04/Rw.02 ling¬kungan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima, Rudi (19 tahun) digigit ular jenis phyton yang cukup besar di depan kios salah satu warga lingkungan Jati¬wangi. Kepada Garda Asakota, korban menuturkan, awalnya dirinya bersama seorang teman, ingin mengunjungi ru¬mah temannya di lingkungan Tolo-tongga. Namun di tengah perjalanan di sekitar gunung Bata lingkungan Tam¬bana tiba-tiba dirinya dikejutkan oleh sesosok ular yang sedang melintasi jalan raya. “Kami berdua lalu menangkap ular tersebut dan memasukkannya ke dalam karung, yang kebetulan karung tersebut kami temukan di pinggir jalan.
Setelah ular kami tangkap, kamipun membawa ke rumah salah satu ke¬luar¬ga untuk diamankan. Namun karena tidak ada tempat penyimpanan, kami menyerahkan kepada salah satu pe¬muda yang menurut kami tahu tentang masalah menjinakkan ular,” katanya.
Ketika Rudi membawa ular terse¬but, banyak warga turut menyaksikan dan ingin melihat secara langsung. Na¬mun sialnya, pada saat sebelum dise¬rahkan, tiba-tiba ular tersebut menggigit tangan kanannya sedalam 1,5 cm.
Sontak, warga yang saat itu ramai menyaksikan korban digigit ular, ikut teriak dan kaget. “Beruntungnya, sete¬lah di gigit, ular saya langsung diobati
pawang ular, Efen, agar agar terhidar dari infeksi. Dan alhamdulillah sampai saat ini saya hanya merasakan nyeri pada tangan saja,” cetusnya.
Gazali warga yang turut menyak¬sikan peristiwa tersebut, mulanya tidak mengira akan terjadi hal tersebut, pada¬hal sepengetahuannya ular tersebut sangat jinak. “Tapi kami sontak kaget ketika ular tiba-tiba menggigit si Rudi (korban, red). “Bahkan setelah digigit, darahnya bercecer di depan kios. Kami¬ pun berupaya mengobati korban menggunakan obat tradisional yang saat itu diberi ramuan oleh Efen, pawang ular,” katanya. (GA. 334*)
Sekitar pukul 22:00 Wita, Minggu (6/3), seorang warga Rt.04/Rw.02 ling¬kungan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima, Rudi (19 tahun) digigit ular jenis phyton yang cukup besar di depan kios salah satu warga lingkungan Jati¬wangi. Kepada Garda Asakota, korban menuturkan, awalnya dirinya bersama seorang teman, ingin mengunjungi ru¬mah temannya di lingkungan Tolo-tongga. Namun di tengah perjalanan di sekitar gunung Bata lingkungan Tam¬bana tiba-tiba dirinya dikejutkan oleh sesosok ular yang sedang melintasi jalan raya. “Kami berdua lalu menangkap ular tersebut dan memasukkannya ke dalam karung, yang kebetulan karung tersebut kami temukan di pinggir jalan.
Setelah ular kami tangkap, kamipun membawa ke rumah salah satu ke¬luar¬ga untuk diamankan. Namun karena tidak ada tempat penyimpanan, kami menyerahkan kepada salah satu pe¬muda yang menurut kami tahu tentang masalah menjinakkan ular,” katanya.
Ketika Rudi membawa ular terse¬but, banyak warga turut menyaksikan dan ingin melihat secara langsung. Na¬mun sialnya, pada saat sebelum dise¬rahkan, tiba-tiba ular tersebut menggigit tangan kanannya sedalam 1,5 cm.
Sontak, warga yang saat itu ramai menyaksikan korban digigit ular, ikut teriak dan kaget. “Beruntungnya, sete¬lah di gigit, ular saya langsung diobati
pawang ular, Efen, agar agar terhidar dari infeksi. Dan alhamdulillah sampai saat ini saya hanya merasakan nyeri pada tangan saja,” cetusnya.
Gazali warga yang turut menyak¬sikan peristiwa tersebut, mulanya tidak mengira akan terjadi hal tersebut, pada¬hal sepengetahuannya ular tersebut sangat jinak. “Tapi kami sontak kaget ketika ular tiba-tiba menggigit si Rudi (korban, red). “Bahkan setelah digigit, darahnya bercecer di depan kios. Kami¬ pun berupaya mengobati korban menggunakan obat tradisional yang saat itu diberi ramuan oleh Efen, pawang ular,” katanya. (GA. 334*)
