Drg. YA, Diduga Sembunyikan Pelaku Terorisme ?
Kota Bima, Garda Asakota.-Kota Bima kembali dihebohkan informasi adanya penangkapan dua orang warga oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri. Salah satu dari keduanya diketahui bernama, drg. YA, yang berpraktek di kediamannya Rt.02/Rw.01 ling¬kungan Pane Kecamatan Rasanae Barat. Sedangkan satunya lagi, inisial K, disebut-sebut ‘menyamar’ sebagai asisten pribadinya YA.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Garda Asakota dari ber¬bagai sumber, YA ditangkap Densus 88 Mabes Polri karena diduga menyembunyikan K yang sebenar¬nya juga seorang dokter, namun ter¬identifikasi terlibat dalam jaringan terorisme Cikampek,
Jawa Barat.
Diduga, K juga teridentifikasi pernah mengikuti pelatihan terorisme di Aceh, dan dikenal sebagai ahli persenjataan. Ia dikabarkan juga terlibat dari aksi tero¬risme di Poso, dan kabur kemudian bersem¬bunyi di Bima, NTB. K berada di Kota Bima sejak dua pekan lalu, yang diduga atas ajakan YA yang memiliki hubungan keke¬rabatan dengan K, karena sama-sama pen¬da¬tang dari Jawa. Namun, ada juga infor¬masi beredar bahwa, K, diduga terkait tero¬ris Bali yang ditembak mati sebulan lalu.
Penangkapan keduanya terjadi usai melak¬sanakan shalat Jumat di Masjid Al-Muhawahiddin, tidak jauh dari kediaman YA. Bagaimana proses penangkapan sebe¬narnya?, tidak ada yang mengetahui pasti, namun menurut informasi beredar penang¬kapan keduanya dilakukan oleh Densus 88 dengan menggunakan dua unit mobil berplat DR. Proses penangkapan ini berlang¬ sung cepat, beberapa orang lelaki tegap bersenjata, turun dari salah satu mobil meng¬ gunakan penutup muka dan menggu¬nakan rompi bertulis Polisi. Tim Densus lang¬sung masuk kediaman YA, sebagiannya menye¬bar sekitar halaman dan nampak sigap, sementara warga tidak ada yang berani mendekat. Hanya dalam hitungan detik, mobil kedua datang dan langsung masuk ke dalam halaman rumah. Beberapa saat kemudian, mobil tersebut, keluar dan diikuti oleh mobil kedua menuju ke arah Barat.
Untuk ukuran Bima, drg. YA, memiliki rumah yang tergolong mewah, namun tidak banyak dikenal dekat oleh penduduk sekitar. Pada saat wartawan Koran ini berusaha melihat-lihat kondisi kediaman YA sehari pasca beredarnya informasi penangkapan tersebut, kondisi pintu pagar terkunci rapat. Yang terlihat hanya dua unit mobil yang diparkir di garasi mobil, A. 1171 AG, dan mo¬bil box A. 8003 AE, yang diparkir di hala¬ man rumah. Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi jelas dari pihak yang bertanggung-jawab atas penangkapan kedua warga tersebut, termasuk dari pihak Polda NTB. Sejumlah warga berharap, Densus 88 maupun pihak Polda NTB segera merilis kebenaran informasinya, agar warga masyarakat tidak dibuat resah dan berpi¬kiran macam-macam, apakah keduanya benar-benar masuk dalam jaringan teroris atau diamankan hanya untuk dimintai keterangan. Sementara itu, isteri drg. YA, yang berusaha dimintai klarifikasi dikedia¬mannya oleh wartawan, Sabtu siang (14/4), enggan bertemu wartawan, padahal warta¬wan Koran ini sudah berusaha memberikan penjelasan melalui salah satu pembantunya, N, guna meminta klarifikasi.
Densus 88 Periksa Intensif Teroris Bima. Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Boy Rafli A mengakui Densus 88 telah menangkap dua orang yang diduga teroris di Bima NTB pada Jumat tanggal 13 April 2012 pukul 15.15 wita, di Jalan Bougenville depan masjid Raya Bima kampung Tolomundu kelurahan Pane Kecamatan Rasane Barat. “Saat ini tersangka masih dilakukan pemeriksaan secara intensif oleh Densus 88 Polri,” ujar Boy saat dihubungi, Sabtu (14/4), seperti dilansir Media Indonesia.com. Menurutnya, kedua orang tersebut yakni KN alias KAMAL alias ABDUL alias HAMID (DPO kasus pelatihan teror di Aceh), Majalengka, 8 maret 1981. Yang lain yakni YNI.
Menurutnya, KN adalah DPO pelatihan teror di Aceh, terlibat perampokan di Pur¬wa¬karta dan terlibat teror CIMB di Medan. Sementara, YNI menyembunyikan DPO KN. “Keduanya di tangkap saat ber¬bon¬cengan sepeda motor perjalanan dari rumah ke mesjid raya,” ujarnya. (GA. 212/334*)