Polri sebagai alat Negara yang diberi tugas untuk melindungi dan memberikan rasa aman kepada masyarakat tidak akan mampu bekerja sendiri jika tidak didukung oleh seluruh elemen yang ada. Untuk itu, Kapolda NTB, Brgijen (Pol) Arief Wachyu¬nadi, meminta kepada seluruh elemen yang ada di NTB agar sama-sama menjaga situasi Kambtibmas di lingkungan masing-masing demi kenyamanan dalam beraktivitas.
“Men¬jaga keamanan di NTB adalah tang¬ gung jawab kita bersama tanpa ada terke¬cuali,” ucapnya saat menggelar acara sila¬turrahmi dengan tokoh agama, tokoh masya¬ rakat, tokoh pemuda serta berbagai elemen yang ada di NTB, di rumah makan Kura-Kura Kota Mataram, Kamis lalu (12/4).
Kapolda NTB yang hadir beserta seluruh jajarannya, menekankan pentingnya di¬bangun semangat persatuan di antara, sebab semangat adalah modal utama dalam menye¬ lesaikan segala persoalan yang ada saat sekarang. Brigjend Arief, juga menyebut¬kan bahwa, acara silaturrahmi yang diada¬kan pihaknya itu selain untuk lebih menya¬tukan hubungan silahturhmi antara masya¬rakat dengan institusi Polri, juga untuk membahas berbagai persoalan yang terjadi untuk dicarikan solusi pemecahannya. .
“Polda NTB kini tengah berbenah diri untuk mengembalikan citra Polri di mata masyarkat. Untuk itu, masukan dari masya¬rakat sangat diharapkan, jangan segan-segan untuk memberikan kritikan dan masukan kepada kami aparat kepolisian terkait tindakan kami di lapangan. Dan kami akan menerima segala kritikan itu, selama apa yang disuarakan itu bernilai positif dan kemajuan NTB yang lebih baik,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Kapolda NTB mengungkapkan apresiasi dan merasa bangga dengan diadakannya pertemuan silaturrahmi tersebut, karena melalui forum diskusi serta silaturrahmi secam inilah, pihaknya bisa mengetahui apa yang menjadi harapan dan keluhan masyarakat. “Perte¬muan semacam ini harus terus ditingkatkan dan dilakukan secara terus menerus, sehingga antara Polri dengan semua elemen yang ada bisa menyatu dalam membangun NTB yang aman, nyaman dan lebih baik dari yang kemarin,” tandasnya. (GA. 122*)
