Kota Bima, Garda Asakota.-
Tugas utama Brimob sejatinya melaksa¬nakan dan mengerahkan guna menanggu¬langi gangguan Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) berkadar tinggi antara lain kerusuhan massa, kejahatan terorganisir bersenjata api, terorisme, BOM, dan Bencana Alam. Namun apa jadinya, bila tugas utama itu diabaikan, dan terang-terangan dilanggar seperti yang terjadi di Kota Bima baru-baru ini. Sejumlah oknum aparat kepolisian Brimob, justru membuat keresahan dan menciderai tugas utamanya.
Diduga, mereka berulah dan berbuat onar di tengah damainya suasana warga di Rt.09/Rw.03 lingkungan Sigi Kelurahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima.
Kasus ini berawal, ketika oknum anggota Brimob berinisial An mengamuk karena permasalahan rumah tangga tidak kunjung selesai dengan tuntas. Dia menda¬tangi kediaman Ibrahim, yang merupakan paman dari istri An yang enggan disebutkan warga namanya pada sejumlah wartawan.
Sejumlah warga setempat yang dimintai keterangan mengungkapkan bahwa, oknum Brimob mendatangi rumah paman istrinya itu sambil mencaci maki dan mengancam anak dari paman istrinya tersebut dengan menggunakan senjata tajam. Mendengar ada keributan di rumah Ibrahim, warga mendatangi rumah tersebut, namun oknum tersebut justru melarikan diri.
Lalu, hanya berselang beberapa saat kemudian datang sejumlah anggota Brimob berjumlah sekitar lima orang, menanyakan rumah Ibrahim kepada warga yang masih berkumpul di sekitar TKP. Namun sete¬lah ditunjukan rumah paman istri oknum Brimob tersebut, tanpa basa-basi ‘membe¬ron¬¬dong’ timah panas.
Akibatnya, kaca salah satu jendela rumah Ibrahim pecah. Tetapi warga tidak berani menyimpulkan apakah kaca jendela itu, pecah karena peluru atau dipukul menggunakan senjata.
Setelah memberondong dengan peluru, tanpa merasa bersalah, sejumlah anggota Brimob langsung meninggalkan TKP. Sempat terdengar isu bahwa telah terjadi gesekan warga dengan oknum Brimob, namun isu tersebut belum didapatkan secara pasti, karena banyak warga pula yang enggan berkomentar banyak mengenai insiden tersebut. Atas laporan warga yang merasa khawatir atas perisitiwa penemba¬kan dan keributan tersebut, Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin, langsung terjun di tengah warga. Saat itu, Walikota turut didampingi Dandim 1608 Bima, Letkol. Inf. Tomy Fery, Kepala Detasemen (Kaden) Wilayah IV Pulau Sumbawa, dan AKBP. Agus C Siku. Di tengah kerumunan warga, Walikota berupaya menenangkan setuasi dan meminta kepada seluruh warga tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan kekisruhan, agar tidak meluas. Diakuinya, peristiwa itu berawal dari persoalan rumah tangga dan keluarga oknum Brimob. Untuk itu, dia berharap tidak dibesar-besarkan. “Kita serahkan pada kesatuan Brimob untuk menyelesaikan secara intern,” ucapnya. Pria yang kerap disapa Aji Qurais ini, meminta warga untuk tetap menjaga Kamtibmas lingkungan masing-masing dan tidak terprovokasi dengan issue yang justru semakin meruncing persoalan.
Di sisi lain, Kaden Brimob, AKBP. Agus C Siku, berjanji untuk menindak tegas se¬jum¬lah anggotanya yang berbuat keonaran. Dia juga juga menghimbau pada seluruh warga maupun anggotanya, untuk tetap saling menjaga keamanan dan tidak terpan¬cing oleh issue apapun. Ia menegaskan, kebersamaan warga dengan aparat dalam menjaga stabilitas adalah kata kunci kedamaian wilayah teritori Kota Bima. Untuk itu, dia berharap agar peristiwa yang terjadi dapat dijadikan sebagai pelajaran berharga. (GA. 334*)
Tugas utama Brimob sejatinya melaksa¬nakan dan mengerahkan guna menanggu¬langi gangguan Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) berkadar tinggi antara lain kerusuhan massa, kejahatan terorganisir bersenjata api, terorisme, BOM, dan Bencana Alam. Namun apa jadinya, bila tugas utama itu diabaikan, dan terang-terangan dilanggar seperti yang terjadi di Kota Bima baru-baru ini. Sejumlah oknum aparat kepolisian Brimob, justru membuat keresahan dan menciderai tugas utamanya.
Diduga, mereka berulah dan berbuat onar di tengah damainya suasana warga di Rt.09/Rw.03 lingkungan Sigi Kelurahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima.
Kasus ini berawal, ketika oknum anggota Brimob berinisial An mengamuk karena permasalahan rumah tangga tidak kunjung selesai dengan tuntas. Dia menda¬tangi kediaman Ibrahim, yang merupakan paman dari istri An yang enggan disebutkan warga namanya pada sejumlah wartawan.
Sejumlah warga setempat yang dimintai keterangan mengungkapkan bahwa, oknum Brimob mendatangi rumah paman istrinya itu sambil mencaci maki dan mengancam anak dari paman istrinya tersebut dengan menggunakan senjata tajam. Mendengar ada keributan di rumah Ibrahim, warga mendatangi rumah tersebut, namun oknum tersebut justru melarikan diri.
Lalu, hanya berselang beberapa saat kemudian datang sejumlah anggota Brimob berjumlah sekitar lima orang, menanyakan rumah Ibrahim kepada warga yang masih berkumpul di sekitar TKP. Namun sete¬lah ditunjukan rumah paman istri oknum Brimob tersebut, tanpa basa-basi ‘membe¬ron¬¬dong’ timah panas.
Akibatnya, kaca salah satu jendela rumah Ibrahim pecah. Tetapi warga tidak berani menyimpulkan apakah kaca jendela itu, pecah karena peluru atau dipukul menggunakan senjata.
Setelah memberondong dengan peluru, tanpa merasa bersalah, sejumlah anggota Brimob langsung meninggalkan TKP. Sempat terdengar isu bahwa telah terjadi gesekan warga dengan oknum Brimob, namun isu tersebut belum didapatkan secara pasti, karena banyak warga pula yang enggan berkomentar banyak mengenai insiden tersebut. Atas laporan warga yang merasa khawatir atas perisitiwa penemba¬kan dan keributan tersebut, Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin, langsung terjun di tengah warga. Saat itu, Walikota turut didampingi Dandim 1608 Bima, Letkol. Inf. Tomy Fery, Kepala Detasemen (Kaden) Wilayah IV Pulau Sumbawa, dan AKBP. Agus C Siku. Di tengah kerumunan warga, Walikota berupaya menenangkan setuasi dan meminta kepada seluruh warga tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan kekisruhan, agar tidak meluas. Diakuinya, peristiwa itu berawal dari persoalan rumah tangga dan keluarga oknum Brimob. Untuk itu, dia berharap tidak dibesar-besarkan. “Kita serahkan pada kesatuan Brimob untuk menyelesaikan secara intern,” ucapnya. Pria yang kerap disapa Aji Qurais ini, meminta warga untuk tetap menjaga Kamtibmas lingkungan masing-masing dan tidak terprovokasi dengan issue yang justru semakin meruncing persoalan.
Di sisi lain, Kaden Brimob, AKBP. Agus C Siku, berjanji untuk menindak tegas se¬jum¬lah anggotanya yang berbuat keonaran. Dia juga juga menghimbau pada seluruh warga maupun anggotanya, untuk tetap saling menjaga keamanan dan tidak terpan¬cing oleh issue apapun. Ia menegaskan, kebersamaan warga dengan aparat dalam menjaga stabilitas adalah kata kunci kedamaian wilayah teritori Kota Bima. Untuk itu, dia berharap agar peristiwa yang terjadi dapat dijadikan sebagai pelajaran berharga. (GA. 334*)