Bima, Garda Asakota.-
Tim juri lomba desa tingkat Kabupaten Bima saat ini tengah intens melakukan penilaian lomba desa. Salah satu desa yang dinilai adalah Desa Buncu Kecamatan Sape. Pada Rabu 25 April lalu, rombongan tim yang diketuai oleh, Syafruddin Daud, S. Sos, mengunjungi desa tersebut. Mereka diterima secara resmi oleh Camat Sape, Juwaid, S.Sos, didampingi Muspika Keca¬matan, dan Kades Buncu di halaman kantor Desa setempat. Camat Sape memaparkan bahwa
Desa Buncu memiliki administrasi desa terbaik. Mengapa? Karena Buncu merupakan bekas desa binaan Ketua tim juri yang nota benenya mantan Camat Sape. Karena itulah, kata Camat Sape yang masih terlihat cukup energik ini, mengha¬rap¬kan agar tim memberikan penilaian yang objektif. Tentu, harapannya, Buncu bisa mendapat juara satu. “Berilah kenang-kenangan terakhir buat saya,” seloroh Camat yang katanya sebentar lagi berakhir masa jabatannya. Pada kesempatan itu pula, Anwar Ahmad, Kades Buncu, memaparkan, Buncu pada abad 18 M, penduduknya memiliki budaya dengan julukan penguasa yang mengatur tata kehidupan penduduk saat itu. Nah, Buncu sendiri memiliki arti Puncak dari kata Pucu. Saat ini, luas wilayah Desa Buncu adalah 20.200 ha. Dengan, jumlah penduduk 2.995 jiwa yang terdiri dari laki-laki 1.522 orang, perempuan sebanyak 1.473 orang dan memiliki jumlah kepala keluarga sebanyak 676 KK. Kades Buncu Bangga dengan apa yang telah diraih masyarakat saat ini. “Di tingkat pendidikan saja, Buncu tahun 2011 mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp1 milyar lebih. Bukan itu saja, sejumlah program dan pembangunam fisik telah digalakan. Lha, lihat saja, di Buncu telah dibangun 1 unit SLTP, 1 Unit SMAN, dan ada 6 buah lembaga keagamaan swadaya, termasuk program kesetaraan paket A dan keaksaraan Fungsional,” paparnya. Hal lain yang juga membanggakan, wajib belajar 9 tahun di Desa Buncu berjalan sukses dari jumlah 554 penduduk usia 7 hingga 15 tahun semuanya menge¬yam dunia pendidikan. Nah, sementara angka putus sekolah nihil. Begitu juga, jumlah angka buta aksara. Karena, tekad dan semangat berperang melawan buta aksara, sisa 200 orang yang buta aksa tahun 2010 di tahun 2012 menjadi nihil. Mengingat sejumlah keberhasilan inilah, Kades yakin kalau Buncu bisa menjadi juara dalam lomba desa tahun 2012. Apalagi kata Kades, tingkat partisipasi masyarakat Buncu sangat baik. Nah, menurutnya, partisipasi ini bisa dilihat dari partisipasi dalam proses perencanaan pembangunan. “ Termasuk, dalam bentuk fisik melalui kegiatan gotong royong, seperti dalam pem¬bangunan rumah warga, kebersihan ling¬kungan desa dan lainnya,” tutur Kades. Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Desa tingkat Kabupaten Bima, Syafruddin Daud, S.Sos, berjanji bahwa Juri dan Panitia akan memberikan penilaian yang terbaik untuk desa Buncu sesuai dengan yang sebe¬narnya. Mantan Camat Sape ini menjelas¬kan tiga faktor utama yang dinilai antara lain berkaitan dengan administrasi desa, pem¬bangunan fisik, dan bagaimana pema¬paran kepala desa. “Jika tiga faktor ini terpe¬nuhi dan memenuhi syarat maka yakinlah bahwa Desa itu pasti meraih juara,” jelasnya. Dirinya berharap kepada para juri memberikan penilaian yang terbaik untuk Desa Buncu. “Dan saya berharap agar Desa Buncu bisa menjadi duta Kabupaten Bima ke tingkat Propinsi hingga ke tingkat Nasional,” ucap pria yang juga Sekretaris BPMDes Kabupaten Bima ini. (GA. 333*)
Tim juri lomba desa tingkat Kabupaten Bima saat ini tengah intens melakukan penilaian lomba desa. Salah satu desa yang dinilai adalah Desa Buncu Kecamatan Sape. Pada Rabu 25 April lalu, rombongan tim yang diketuai oleh, Syafruddin Daud, S. Sos, mengunjungi desa tersebut. Mereka diterima secara resmi oleh Camat Sape, Juwaid, S.Sos, didampingi Muspika Keca¬matan, dan Kades Buncu di halaman kantor Desa setempat. Camat Sape memaparkan bahwa
Desa Buncu memiliki administrasi desa terbaik. Mengapa? Karena Buncu merupakan bekas desa binaan Ketua tim juri yang nota benenya mantan Camat Sape. Karena itulah, kata Camat Sape yang masih terlihat cukup energik ini, mengha¬rap¬kan agar tim memberikan penilaian yang objektif. Tentu, harapannya, Buncu bisa mendapat juara satu. “Berilah kenang-kenangan terakhir buat saya,” seloroh Camat yang katanya sebentar lagi berakhir masa jabatannya. Pada kesempatan itu pula, Anwar Ahmad, Kades Buncu, memaparkan, Buncu pada abad 18 M, penduduknya memiliki budaya dengan julukan penguasa yang mengatur tata kehidupan penduduk saat itu. Nah, Buncu sendiri memiliki arti Puncak dari kata Pucu. Saat ini, luas wilayah Desa Buncu adalah 20.200 ha. Dengan, jumlah penduduk 2.995 jiwa yang terdiri dari laki-laki 1.522 orang, perempuan sebanyak 1.473 orang dan memiliki jumlah kepala keluarga sebanyak 676 KK. Kades Buncu Bangga dengan apa yang telah diraih masyarakat saat ini. “Di tingkat pendidikan saja, Buncu tahun 2011 mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp1 milyar lebih. Bukan itu saja, sejumlah program dan pembangunam fisik telah digalakan. Lha, lihat saja, di Buncu telah dibangun 1 unit SLTP, 1 Unit SMAN, dan ada 6 buah lembaga keagamaan swadaya, termasuk program kesetaraan paket A dan keaksaraan Fungsional,” paparnya. Hal lain yang juga membanggakan, wajib belajar 9 tahun di Desa Buncu berjalan sukses dari jumlah 554 penduduk usia 7 hingga 15 tahun semuanya menge¬yam dunia pendidikan. Nah, sementara angka putus sekolah nihil. Begitu juga, jumlah angka buta aksara. Karena, tekad dan semangat berperang melawan buta aksara, sisa 200 orang yang buta aksa tahun 2010 di tahun 2012 menjadi nihil. Mengingat sejumlah keberhasilan inilah, Kades yakin kalau Buncu bisa menjadi juara dalam lomba desa tahun 2012. Apalagi kata Kades, tingkat partisipasi masyarakat Buncu sangat baik. Nah, menurutnya, partisipasi ini bisa dilihat dari partisipasi dalam proses perencanaan pembangunan. “ Termasuk, dalam bentuk fisik melalui kegiatan gotong royong, seperti dalam pem¬bangunan rumah warga, kebersihan ling¬kungan desa dan lainnya,” tutur Kades. Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Desa tingkat Kabupaten Bima, Syafruddin Daud, S.Sos, berjanji bahwa Juri dan Panitia akan memberikan penilaian yang terbaik untuk desa Buncu sesuai dengan yang sebe¬narnya. Mantan Camat Sape ini menjelas¬kan tiga faktor utama yang dinilai antara lain berkaitan dengan administrasi desa, pem¬bangunan fisik, dan bagaimana pema¬paran kepala desa. “Jika tiga faktor ini terpe¬nuhi dan memenuhi syarat maka yakinlah bahwa Desa itu pasti meraih juara,” jelasnya. Dirinya berharap kepada para juri memberikan penilaian yang terbaik untuk Desa Buncu. “Dan saya berharap agar Desa Buncu bisa menjadi duta Kabupaten Bima ke tingkat Propinsi hingga ke tingkat Nasional,” ucap pria yang juga Sekretaris BPMDes Kabupaten Bima ini. (GA. 333*)