Mataram, Garda Asakota.-
Berbagai program unggulan terus digelon¬tor¬kan oleh Peme¬rin¬¬tah Provinsi (Pemprov) NTB sebagai upaya untuk mening¬katkan taraf per¬ekonomian masya¬rakat. Salah satunya adalah program Bumi Sejuta Sapi (BSS) yang diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjadi pilar bagi setiap program unggulan Pemprov NTB, sehingga kedepannya NTB bisa diperhitungkan oleh pemerintah Pusat maupun daerah lain yang ada di Nusantara. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, Ir Rosyadi Sayuti, mengungkapkan bahwa, program BSS yang tengah dijalankan oleh Pemprov dinilai telah mampu memberikan angin segar buat perekonomian masyarakat, terutama para peternak penerima bantuan.
“Dan juga harus diakui, hadirnya bantuan Sapi ini telah menambah jumlah populasi Sapi di NTB,” ungkapnya kepada Garda Asakota, Jumat (4/5). Beberapa alasan yang menjadi keunggu¬lan dari peternak Sapi antara lain, daging Sapi digunakan sebagai bahan pangan yang diperlukan oleh manusia, sedangkan koto¬rannya digunakan sebagai pupuk tanaman jngung maupun tanaman lainnya untuk kebutuhan pertanian dan tanaman hias. “Sementara tulang Sapi sendiri dipakai sebagai bahan baku untuk kerajinan masya¬rakat yang bisa dijual untuk menunjang kebutuhan masyarakat itu sendiri,” jelasnya seraya menegaskan bahwa, terobosan Pemprov NTB di bidang Peternakan itu, sebagai peluang bagi masyarakat untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih baik, sehingga diharapkan akan membawa perubahan besar bagi masyarakat NTB dalam sektor ekonomi. “Apa yang dicanang¬kan oleh pemerintah ini sangatlah beralasan, mengingat potensi yang dimiliki NTB cukup memungkinkan, apalagi didukung oleh kemauan kuat dari masyarakatnya,” tegasnya. Rosyadi juga menjelaskan alasan Pemprov NTB menjalankan program ternak Sapi pada masyarakat NTB terutama masyarakat pedesaan antara lain, sebagai sumber pendapatan sebagian masyarakat pedesaan, sumber tabungan masyarakat, dan sebagai penyedia protein hewani untuk kesehatan,kecerdasan, dan pencegahan kasus gizi buruk. “Selain itu, bertujuan sebagai penyedia lapangan pekerjaan bagi masyarakat, dan sebagai sarana pelestarian lingkungan berupa sumber energi gas bio dan energy organic, serta sebagai penghasil bahan baku industri pengolahan atau indusri rakyat dan sebagai penyumbang sektor Pertanian dan PAD,” paparnya panjang lebar. Tentunya, Kepala Bappeda NTB mengaku, semua yang dihasilkan dari usaha Peternakan Sapi ini, memiliki halangan dan tantangan yang dihadapi. “Namun itu bukan menjadi halangan apabila kita bersatu untuk mensuksesan program mulia dari Pemprov NTB ini,” tandas Rosyadi. (GA. 122*)
Berbagai program unggulan terus digelon¬tor¬kan oleh Peme¬rin¬¬tah Provinsi (Pemprov) NTB sebagai upaya untuk mening¬katkan taraf per¬ekonomian masya¬rakat. Salah satunya adalah program Bumi Sejuta Sapi (BSS) yang diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjadi pilar bagi setiap program unggulan Pemprov NTB, sehingga kedepannya NTB bisa diperhitungkan oleh pemerintah Pusat maupun daerah lain yang ada di Nusantara. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, Ir Rosyadi Sayuti, mengungkapkan bahwa, program BSS yang tengah dijalankan oleh Pemprov dinilai telah mampu memberikan angin segar buat perekonomian masyarakat, terutama para peternak penerima bantuan.
“Dan juga harus diakui, hadirnya bantuan Sapi ini telah menambah jumlah populasi Sapi di NTB,” ungkapnya kepada Garda Asakota, Jumat (4/5). Beberapa alasan yang menjadi keunggu¬lan dari peternak Sapi antara lain, daging Sapi digunakan sebagai bahan pangan yang diperlukan oleh manusia, sedangkan koto¬rannya digunakan sebagai pupuk tanaman jngung maupun tanaman lainnya untuk kebutuhan pertanian dan tanaman hias. “Sementara tulang Sapi sendiri dipakai sebagai bahan baku untuk kerajinan masya¬rakat yang bisa dijual untuk menunjang kebutuhan masyarakat itu sendiri,” jelasnya seraya menegaskan bahwa, terobosan Pemprov NTB di bidang Peternakan itu, sebagai peluang bagi masyarakat untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih baik, sehingga diharapkan akan membawa perubahan besar bagi masyarakat NTB dalam sektor ekonomi. “Apa yang dicanang¬kan oleh pemerintah ini sangatlah beralasan, mengingat potensi yang dimiliki NTB cukup memungkinkan, apalagi didukung oleh kemauan kuat dari masyarakatnya,” tegasnya. Rosyadi juga menjelaskan alasan Pemprov NTB menjalankan program ternak Sapi pada masyarakat NTB terutama masyarakat pedesaan antara lain, sebagai sumber pendapatan sebagian masyarakat pedesaan, sumber tabungan masyarakat, dan sebagai penyedia protein hewani untuk kesehatan,kecerdasan, dan pencegahan kasus gizi buruk. “Selain itu, bertujuan sebagai penyedia lapangan pekerjaan bagi masyarakat, dan sebagai sarana pelestarian lingkungan berupa sumber energi gas bio dan energy organic, serta sebagai penghasil bahan baku industri pengolahan atau indusri rakyat dan sebagai penyumbang sektor Pertanian dan PAD,” paparnya panjang lebar. Tentunya, Kepala Bappeda NTB mengaku, semua yang dihasilkan dari usaha Peternakan Sapi ini, memiliki halangan dan tantangan yang dihadapi. “Namun itu bukan menjadi halangan apabila kita bersatu untuk mensuksesan program mulia dari Pemprov NTB ini,” tandas Rosyadi. (GA. 122*)