Kota Bima, Garda Asakota.-
Pemerintah melalui Kementerian Per¬ikanan dan Kelautan (DKP) telah menya¬lurkan dana BLM tahap ke-2 bagi 14 ke¬lompok PUGAR tahun 2012 di Kota Bima. Bantuan senilai Rp98 juta telah diku¬curkan untuk memenuhi kebutuhan kelompok untuk mengelola pertambangan garam di wilayah pesisir. Ketika menghadiri kegiatan sosialisasi dana BLM di aula DKP Kota Bima, Ir. H. Juwaid yang mewakili DKP Kota Bima
mengungkapkan bahwa penya¬luran tahap ke-2 dana BLM itu bertujuan untuk melengkapi kebutuhan para kelom¬pok tani garam. “Kenapa kita bagikan se¬cara dua tahap?, karena, untuk mengan¬tisipasi kekurangan pada tahap pertama,” ucap Juwaid, didampingi tenaga pendam¬ping PUGAR, Nurasyah dan Desy Fera¬yanti S. Kel, Kamis (13/9). Diakuinya, bantuan dana tahap ke-2 ini dipergunakan oleh kelompok untuk peme¬nuhan kebutuhan sarana dan prasarana, baik itu pembelian kincir angin, pompa air, kerta dorong, pembuatan gudang sebagai penyim¬ panan garam serta perbaikan tambak garam dimana pada beberapa waktu lalu sempat dihantam ROB (gelombang tinggi). “Dana ini telah masuk ke masing-masing rekening kelompok dan diberikan hak sepenuhnya untuk mengelola yang tentunya akan didampingi oleh tenaga pendamping yang akan mengawasi dalam hal pembelanjaan. Bantuan ini pula diberikan berdasarkan pantauan lapangan yang rutin kita lakukan,” ucapnya. Seperti diberitakan Garda Asakota sebelumnya, produksi garam para petani saat ini sudah mencapai 700 ton. Produksi kata Juwaid, kedepan akan terus meningkat mengingat kondisi cuaca panas yang mendukung proses pembentukan garam lebih cepat. “Bahkan baru-baru ini kita telah bekerjasama dalam hal informasi dengan pihak Provinsi dalam hal teknik baru dalam pembuatan garam, yaitu tekhnik perebusan. Dimana tekhnik ini dilakukan dengan tiga cara baik melalui biogas, kompor gas dan menggunakan kayu bakar, sehingga diharapkan produksinya lebih banyak lagi,” tukasnya seraya mengakui bahwa tekhnik perebusan garam menggunakan Biogas itu lebih bagus, karena selain mudah dan efe¬sien, hasilnya juga akan lebih putih dan buti¬ran-butirannya kecil. “Untuk itu kedepannya kita akan men¬coba dengan tekhnik perebusan menggunakan biogas ini,” tegas¬nya. Sementara itu, Kadis DKP Kota Bima, Ir. H. Sarafuddin, MM, menambahkan bahwa program Pugar yang dilaksanakan di Kota Bima pada tahun ke dua ini mengalami peningkatan, setelah diketahui hasil produksi garam yang sudah mencapai 700 ton pada triwulan pertama. Tentunya, kata dia, target untuk tahun 2012 untuk memproduksi sekitar 6. 000 ton, akan terus digenjot. “Kita terus melakukan perbaikan kinerja dan terus memberikan support kepada para petani garam agar terus bekerja ekstra untuk mencapai hasil maksimal,” katanya. Sebagai dinas teknis, pihaknya akan terus melakukan pengawasan tidak terjadi kecurangan dalam hal penyaluran dan pemanfaatan bantuan PUGAR, terutama dalam hal pengolalaan keuangan sehingga tidak ada kesalahan dalam membelanjakan barang. (GA. 334*)
Pemerintah melalui Kementerian Per¬ikanan dan Kelautan (DKP) telah menya¬lurkan dana BLM tahap ke-2 bagi 14 ke¬lompok PUGAR tahun 2012 di Kota Bima. Bantuan senilai Rp98 juta telah diku¬curkan untuk memenuhi kebutuhan kelompok untuk mengelola pertambangan garam di wilayah pesisir. Ketika menghadiri kegiatan sosialisasi dana BLM di aula DKP Kota Bima, Ir. H. Juwaid yang mewakili DKP Kota Bima
mengungkapkan bahwa penya¬luran tahap ke-2 dana BLM itu bertujuan untuk melengkapi kebutuhan para kelom¬pok tani garam. “Kenapa kita bagikan se¬cara dua tahap?, karena, untuk mengan¬tisipasi kekurangan pada tahap pertama,” ucap Juwaid, didampingi tenaga pendam¬ping PUGAR, Nurasyah dan Desy Fera¬yanti S. Kel, Kamis (13/9). Diakuinya, bantuan dana tahap ke-2 ini dipergunakan oleh kelompok untuk peme¬nuhan kebutuhan sarana dan prasarana, baik itu pembelian kincir angin, pompa air, kerta dorong, pembuatan gudang sebagai penyim¬ panan garam serta perbaikan tambak garam dimana pada beberapa waktu lalu sempat dihantam ROB (gelombang tinggi). “Dana ini telah masuk ke masing-masing rekening kelompok dan diberikan hak sepenuhnya untuk mengelola yang tentunya akan didampingi oleh tenaga pendamping yang akan mengawasi dalam hal pembelanjaan. Bantuan ini pula diberikan berdasarkan pantauan lapangan yang rutin kita lakukan,” ucapnya. Seperti diberitakan Garda Asakota sebelumnya, produksi garam para petani saat ini sudah mencapai 700 ton. Produksi kata Juwaid, kedepan akan terus meningkat mengingat kondisi cuaca panas yang mendukung proses pembentukan garam lebih cepat. “Bahkan baru-baru ini kita telah bekerjasama dalam hal informasi dengan pihak Provinsi dalam hal teknik baru dalam pembuatan garam, yaitu tekhnik perebusan. Dimana tekhnik ini dilakukan dengan tiga cara baik melalui biogas, kompor gas dan menggunakan kayu bakar, sehingga diharapkan produksinya lebih banyak lagi,” tukasnya seraya mengakui bahwa tekhnik perebusan garam menggunakan Biogas itu lebih bagus, karena selain mudah dan efe¬sien, hasilnya juga akan lebih putih dan buti¬ran-butirannya kecil. “Untuk itu kedepannya kita akan men¬coba dengan tekhnik perebusan menggunakan biogas ini,” tegas¬nya. Sementara itu, Kadis DKP Kota Bima, Ir. H. Sarafuddin, MM, menambahkan bahwa program Pugar yang dilaksanakan di Kota Bima pada tahun ke dua ini mengalami peningkatan, setelah diketahui hasil produksi garam yang sudah mencapai 700 ton pada triwulan pertama. Tentunya, kata dia, target untuk tahun 2012 untuk memproduksi sekitar 6. 000 ton, akan terus digenjot. “Kita terus melakukan perbaikan kinerja dan terus memberikan support kepada para petani garam agar terus bekerja ekstra untuk mencapai hasil maksimal,” katanya. Sebagai dinas teknis, pihaknya akan terus melakukan pengawasan tidak terjadi kecurangan dalam hal penyaluran dan pemanfaatan bantuan PUGAR, terutama dalam hal pengolalaan keuangan sehingga tidak ada kesalahan dalam membelanjakan barang. (GA. 334*)