Mataram, Garda Asakota.-
Mewujudkan Provinsi NTB yang maju merupakan dambaan setiap warga masya¬rakat NTB. Apalagi jika semangat mem¬bangun itu didasari penuh oleh semangat kekompakan yang diikat oleh suatu ikatan Ke-NTB-an bukan atas dasar sekat-sekat kesukuan yang sempit yang cenderung menisbihkan keberadaan yang lain. Cita ini yang kemudian menjadi salah satu pendorong ratusan
masyarakat Pulau Sumbawa yang ada di Pulau Lombok untuk menggelar suatu acara halal bi halal dengan Gubernur NTB, DR. TGH. M. Zainul Majdi, yang dihelat pada Sabtu (22/09) lalu di Gedung Gelanggang Olah Raga (GOR) Turida Kota Mataram. Diprakarsai oleh Rumpun Keluarga Bima (RKB) Pulau Lombok yang dipimpin oleh Drs. H. Arsyad Gani, acara yang bertujuan untuk mem¬pererat tali silaturrahmi ini juga dihadiri oleh oleh para pejabat Lingkup Pemprov NTB, sejumlah anggota DPRD NTB, serta tokoh masyarakat dan mahasiswa Pulau Sumbawa. “Kita pererat tali silaturrahim kita untuk membangun NTB yang Maju. Dan ini merupakan sebuah kebutuhan yang wajib dilakukan,” kata Arsyad Gani kepada wartawan.Gubernur NTB pun sangat mendukung gelaran acara yang dihelat oleh KRB Mataram ini. Acara seperti ini menurutnya, menjadi salah satu alat yang efektif untuk mempererat tali silaturrahmi antara saudara yang satu dengan saudara yang lainnya guna memecahkan setiap permasalahan yang ada untuk dicarikan jalan atau solusi penyelesaiannya. TGB panggilan akrab Gubernur ini juga menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada seluruh masyarakat NTB terutama masyarakat Pulau Sumbawa yang telah mempercayakan dirinya untuk memimpin NTB. “Kepercayaan yang diberikan tersebut merupakan amanat yang sangat besar yang harus dijalankan sesuai dengan koridor yang berlaku untuk dipertanggung jawabkan bukan hanya dimata manusia saja, tetapi juga di mata Sang Pencipta,” ujar TGB. TGB juga menyatakan, jika semua orang-orang cerdas yang dimiliki NTB mau menyumbangkan ide-ide cemerlangnya untuk NTB, maka sudah dapat dipastikan NTB akan jauh lebih baik lagi. “Begitupun jika orang-orang kaya asal NTB mau ber¬investasi dan menanamkan modal mereka di NTB, maka sudah dapat dipastikan perekonomian masyarakat NTB akan semakin membaik serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi angka pengangguran,” ungkap Gubernur lagi. TGB juga berpesan, jangan karena perbedaan politik dan kepentingan masya¬rakat NTB terpecah belah dan mengorban¬kan saudara-saudara sesama di NTB untuk sesuatu yang sesaat. “Karena hal itu akan merugikan kita semua terutama akan meng¬hambat proses pembangunan NTB itu sendiri. Dan kaitannya dengan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gu¬bernur NTB 2013 nantinya, diharapkan agar seluruh masya¬rakat NTB untuk menggunakan hak pilihnya sesuai dengan nuraninya masing-masing tanpa ada paksaan ataupun intimi¬dasi dari pihak manapun,” tegasnya. Ia juga menekan¬kan akan pentingnya men¬jaga persatuan dan kesa¬tuan diantara sesama, dan untuk mewujudkan hal itu maka perlu ditanamkan sikap toleransi di¬dalam diri ma¬sing-masing individu untuk mau meng¬hargai antara satu dengan yang lain. “Dan jika hal itu sudah ter¬laksana maka akan tumbuh kedamaian dan ketentra¬man dalam kehidupan kita,” pungkas TGB. (GA. 313*)
Mewujudkan Provinsi NTB yang maju merupakan dambaan setiap warga masya¬rakat NTB. Apalagi jika semangat mem¬bangun itu didasari penuh oleh semangat kekompakan yang diikat oleh suatu ikatan Ke-NTB-an bukan atas dasar sekat-sekat kesukuan yang sempit yang cenderung menisbihkan keberadaan yang lain. Cita ini yang kemudian menjadi salah satu pendorong ratusan
masyarakat Pulau Sumbawa yang ada di Pulau Lombok untuk menggelar suatu acara halal bi halal dengan Gubernur NTB, DR. TGH. M. Zainul Majdi, yang dihelat pada Sabtu (22/09) lalu di Gedung Gelanggang Olah Raga (GOR) Turida Kota Mataram. Diprakarsai oleh Rumpun Keluarga Bima (RKB) Pulau Lombok yang dipimpin oleh Drs. H. Arsyad Gani, acara yang bertujuan untuk mem¬pererat tali silaturrahmi ini juga dihadiri oleh oleh para pejabat Lingkup Pemprov NTB, sejumlah anggota DPRD NTB, serta tokoh masyarakat dan mahasiswa Pulau Sumbawa. “Kita pererat tali silaturrahim kita untuk membangun NTB yang Maju. Dan ini merupakan sebuah kebutuhan yang wajib dilakukan,” kata Arsyad Gani kepada wartawan.Gubernur NTB pun sangat mendukung gelaran acara yang dihelat oleh KRB Mataram ini. Acara seperti ini menurutnya, menjadi salah satu alat yang efektif untuk mempererat tali silaturrahmi antara saudara yang satu dengan saudara yang lainnya guna memecahkan setiap permasalahan yang ada untuk dicarikan jalan atau solusi penyelesaiannya. TGB panggilan akrab Gubernur ini juga menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada seluruh masyarakat NTB terutama masyarakat Pulau Sumbawa yang telah mempercayakan dirinya untuk memimpin NTB. “Kepercayaan yang diberikan tersebut merupakan amanat yang sangat besar yang harus dijalankan sesuai dengan koridor yang berlaku untuk dipertanggung jawabkan bukan hanya dimata manusia saja, tetapi juga di mata Sang Pencipta,” ujar TGB. TGB juga menyatakan, jika semua orang-orang cerdas yang dimiliki NTB mau menyumbangkan ide-ide cemerlangnya untuk NTB, maka sudah dapat dipastikan NTB akan jauh lebih baik lagi. “Begitupun jika orang-orang kaya asal NTB mau ber¬investasi dan menanamkan modal mereka di NTB, maka sudah dapat dipastikan perekonomian masyarakat NTB akan semakin membaik serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi angka pengangguran,” ungkap Gubernur lagi. TGB juga berpesan, jangan karena perbedaan politik dan kepentingan masya¬rakat NTB terpecah belah dan mengorban¬kan saudara-saudara sesama di NTB untuk sesuatu yang sesaat. “Karena hal itu akan merugikan kita semua terutama akan meng¬hambat proses pembangunan NTB itu sendiri. Dan kaitannya dengan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gu¬bernur NTB 2013 nantinya, diharapkan agar seluruh masya¬rakat NTB untuk menggunakan hak pilihnya sesuai dengan nuraninya masing-masing tanpa ada paksaan ataupun intimi¬dasi dari pihak manapun,” tegasnya. Ia juga menekan¬kan akan pentingnya men¬jaga persatuan dan kesa¬tuan diantara sesama, dan untuk mewujudkan hal itu maka perlu ditanamkan sikap toleransi di¬dalam diri ma¬sing-masing individu untuk mau meng¬hargai antara satu dengan yang lain. “Dan jika hal itu sudah ter¬laksana maka akan tumbuh kedamaian dan ketentra¬man dalam kehidupan kita,” pungkas TGB. (GA. 313*)