Kota Mataram, Garda Asakota.-
Keberadaan Kepala Lingkungan (Kaling) menjadi tolok ukur terhadap kondisi keamanan di Kota Mataram, karenanya Pemerintah Kota Mataram menaruh harapan besar kepada Kaling. Pernyataan itu dilontarkan Walikota Mataram saat mem berikan sambutan dalam acara Silaturrahmi Kapolda NTB, Brigjend. Pol. Mochamad Iriawan dalam rangka pemantapan situasi Kamtibmas di Kota Mataram
terhadap 321 Kaling di aula lantai tiga kantor Walikota Mataram, Rabu (9/1). Kegiatan tersebut dihadiri juga oleh Kapolres Mataram AKBP. Kurnianto Purwoko, Dandim Letkol. Inf. Hasnawi Siregar, Wakil Ketua DPRD Kota Mataram H. Didi Sumardi, SH, seluruh camat, lurah dan kepala SKPD se-Kota Mataram. Walikota menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan dan mempetahankan kondisi Kota Mataram yang kondusif, sehingga kewaspadaan perlu ditingkatkan. Karenanya, semua aparat di Kota Mataram harus bersinergi, bahu membahu mengatasi keamanan. “Insya Allah Kota Mataram akan tetap aman,” katanya. Walikota menilai, semangat Pemerintah Kota Mataram untuk melakukan percepatan pembangunan dalam berbagai bidang diantaranya, peningkatan infrastuktur, pendidikan, SDM dan peningkatan ekonomi tidak ada artinya jika tidak ada investasi keamananan. Terlebih pada tahun 2013 ini berbagai even nasional akan berlangsung di Kota Mataram, diantaranya, Munas RAI, pertemuan kepala daerah se Indonesia tentang Peduli Sanitasi, Hari Puncak Koperasi, dan Festival Budaya Keraton se Asia. “Jika kita tidak peduli, semua upaya yang kita lakukan tidak ada artinya,” ingatnya lagi. Oleh karena itu, Walikota meminta kepada semua Kaling agar terus meningkatkan kewaspadaan dan harus mengetahui detail siapa orang asing yang datang ke lingkungan masing-masing. “Mengingat teroris saat ini sudah mulai bergeser ke wilayah NTB, dan tidak menutup kemungkinan ke Kota Mataram,” tambah Walikota. Dalam kesempatan itu pula, Walikota tidak lupa menyampaikan apresiasinya terhadap Kapolda NTB yang telah meluangkan waktu memberikan pengarahan kepada jajaran Pemkot Mataram. Hal senada dipaparkan Kapolda NTB, Brigjend. Pol. Mochamad Iriawan, dihadapan semua aparat jajaran lingkup Pemkot Mataram, menekankan kepada Kaling untuk terus ikut menciptakan situasi yang aman dan kondusif di wilayah masing-masing. Menurutnya, Kota Mataram merupakan daerah pertama yang diberikan pemahaman tentang teroris, mengingat Kota Mataram merupakan barometer daerah-daerah lainnya di NTB. Sehingga upaya-upaya prepentif untuk mencegah teroris datang ke Kota Mataram harus cepat dilaksanakan. “Kami berharap Kaling lebih peduli lagi dengan masalah-masalah ini,” pintanya. Dalam kesempatan itu Kapolda NTB, memaparkan ciri-ciri dan gelagat teroris, salah satunya, teroris enggan menyebut identitas diri. “Untuk itu, Kaling harus cerewet bertanya tentang identitas kepada setiap warga yang dinilai asing. Karena teroris sangat takut dengan masyarakat dan risih jika ditanya-tanya terus,” katanya. Dikatakannya, Peran serta semua elemen masyarakat terhadap masalah teroris ini sangat membantu pihak kepolisian dalam upaya mengantisipasi masuknya teroris ke NTB. “Karena kami mengakui keterbatasan kemampuan aparat kami. Dan jika ada hal-hal yang mecurigakan segera lapor ke aparat terdekat,” tambahnya lagi. Kegiatan silaturrahmi dan pengarahan tentang Kamtibmas diakhiri dengan dialong yang memberikan kesempatan bagi Kaling atau aparat lainnya di jajaran Pemkot Mataram untuk menyampaikan pertanyaan, saran dan kritikan. (GA. Arief*)
terhadap 321 Kaling di aula lantai tiga kantor Walikota Mataram, Rabu (9/1). Kegiatan tersebut dihadiri juga oleh Kapolres Mataram AKBP. Kurnianto Purwoko, Dandim Letkol. Inf. Hasnawi Siregar, Wakil Ketua DPRD Kota Mataram H. Didi Sumardi, SH, seluruh camat, lurah dan kepala SKPD se-Kota Mataram. Walikota menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan dan mempetahankan kondisi Kota Mataram yang kondusif, sehingga kewaspadaan perlu ditingkatkan. Karenanya, semua aparat di Kota Mataram harus bersinergi, bahu membahu mengatasi keamanan. “Insya Allah Kota Mataram akan tetap aman,” katanya. Walikota menilai, semangat Pemerintah Kota Mataram untuk melakukan percepatan pembangunan dalam berbagai bidang diantaranya, peningkatan infrastuktur, pendidikan, SDM dan peningkatan ekonomi tidak ada artinya jika tidak ada investasi keamananan. Terlebih pada tahun 2013 ini berbagai even nasional akan berlangsung di Kota Mataram, diantaranya, Munas RAI, pertemuan kepala daerah se Indonesia tentang Peduli Sanitasi, Hari Puncak Koperasi, dan Festival Budaya Keraton se Asia. “Jika kita tidak peduli, semua upaya yang kita lakukan tidak ada artinya,” ingatnya lagi. Oleh karena itu, Walikota meminta kepada semua Kaling agar terus meningkatkan kewaspadaan dan harus mengetahui detail siapa orang asing yang datang ke lingkungan masing-masing. “Mengingat teroris saat ini sudah mulai bergeser ke wilayah NTB, dan tidak menutup kemungkinan ke Kota Mataram,” tambah Walikota. Dalam kesempatan itu pula, Walikota tidak lupa menyampaikan apresiasinya terhadap Kapolda NTB yang telah meluangkan waktu memberikan pengarahan kepada jajaran Pemkot Mataram. Hal senada dipaparkan Kapolda NTB, Brigjend. Pol. Mochamad Iriawan, dihadapan semua aparat jajaran lingkup Pemkot Mataram, menekankan kepada Kaling untuk terus ikut menciptakan situasi yang aman dan kondusif di wilayah masing-masing. Menurutnya, Kota Mataram merupakan daerah pertama yang diberikan pemahaman tentang teroris, mengingat Kota Mataram merupakan barometer daerah-daerah lainnya di NTB. Sehingga upaya-upaya prepentif untuk mencegah teroris datang ke Kota Mataram harus cepat dilaksanakan. “Kami berharap Kaling lebih peduli lagi dengan masalah-masalah ini,” pintanya. Dalam kesempatan itu Kapolda NTB, memaparkan ciri-ciri dan gelagat teroris, salah satunya, teroris enggan menyebut identitas diri. “Untuk itu, Kaling harus cerewet bertanya tentang identitas kepada setiap warga yang dinilai asing. Karena teroris sangat takut dengan masyarakat dan risih jika ditanya-tanya terus,” katanya. Dikatakannya, Peran serta semua elemen masyarakat terhadap masalah teroris ini sangat membantu pihak kepolisian dalam upaya mengantisipasi masuknya teroris ke NTB. “Karena kami mengakui keterbatasan kemampuan aparat kami. Dan jika ada hal-hal yang mecurigakan segera lapor ke aparat terdekat,” tambahnya lagi. Kegiatan silaturrahmi dan pengarahan tentang Kamtibmas diakhiri dengan dialong yang memberikan kesempatan bagi Kaling atau aparat lainnya di jajaran Pemkot Mataram untuk menyampaikan pertanyaan, saran dan kritikan. (GA. Arief*)