Bolo, Garda Asakota.-
Hampir dua tahun ditinggal pergi oleh suaminya yang menjadi TKI di Malaysia, Rtn Ibu dua orang anak warga desa Tumpu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima ini tak tahan dengan kesendiriannya.
Diapun diduga menjalin hubungan terlarang dengan Pria Idaman Lain (PIL)
yang berakibat dirinya hamil. PIL yang menjadi parner kerjasamanya adalah Syd (53 th), selingkuhannya ini masih warga desa yang sama dan juga menjabat sebagai salah satu orang penting di kantor desa Tumpu dan juga berstatus masih suami orang lain.
Juhari Idris, SH, Plt Kades/Sekdes Tumpu, terkait dengan kasus yang terjadi pada warga dan salah seorang staffnya mengakui bahwa selama ini memang sudah ada desas-desus terkait dengan hubungan asmara yang terlarang ini, tetapi selama ini belum terbukti.
Tetapi awal September kemarin (4/9), Sahbudin, salah seorang warga Tumpu sekaligus kerabat dari Ibu Rtn melaporkan secara resmi kepada pihaknya di kantor desa bahwa Rtn kerabatnya tersebut dalam keadaan hamil enam bulan tanpa ada suami. “Diduga kehamilannya tersebut berdasarkan pengakuan Rtn merupakan hasil hubungannya dengan salah Kaur di desa Tumpu,” bebernya sembari menyebut nama asli dari Kaurnya itu.
Ditegaskannya bahwa, sesuai pengaduan Sahbudin tersebut pihaknya segera melakukan rapat dan diputuskan untuk memanggil Syd tetapi sampai hari ini (5/9) Syd tidak ditemukan keberadaannya alias kabur dari rumahnya begitupun Ibu Rtn juga ikut menghilang.
“Oleh sebab itu kami merasa kesulitan menyelesaikan persoalan ini dengan kaburnya mereka yang bersangkutan,” akunya. Untuk diketahui, kata dia, persoalan ini telah kami laporkan juga kepada atasannya yaitu pihak kecamatan.
Plt. Kades Tumpu berharap kepada siapa saja yang mengetahui keberadaan dari Syd dan Rtn ini supaya bisa menghubungi pihaknya agar persoalan ini bisa diselesaikan dengan baik.
“Sebab ada kehawatiran kalau persoalan ini tidak cepat diselesaikan akan menimbulkan efek yang lain, oleh sebab itu kami berharap kepada Syd dan Rtn agar datang kepada kami untuk bisa dicarikan solusi penyelesaian persoalan ini,” harapnya. (GA. 321*)
Hampir dua tahun ditinggal pergi oleh suaminya yang menjadi TKI di Malaysia, Rtn Ibu dua orang anak warga desa Tumpu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima ini tak tahan dengan kesendiriannya.
Diapun diduga menjalin hubungan terlarang dengan Pria Idaman Lain (PIL)
yang berakibat dirinya hamil. PIL yang menjadi parner kerjasamanya adalah Syd (53 th), selingkuhannya ini masih warga desa yang sama dan juga menjabat sebagai salah satu orang penting di kantor desa Tumpu dan juga berstatus masih suami orang lain.
Juhari Idris, SH, Plt Kades/Sekdes Tumpu, terkait dengan kasus yang terjadi pada warga dan salah seorang staffnya mengakui bahwa selama ini memang sudah ada desas-desus terkait dengan hubungan asmara yang terlarang ini, tetapi selama ini belum terbukti.
Tetapi awal September kemarin (4/9), Sahbudin, salah seorang warga Tumpu sekaligus kerabat dari Ibu Rtn melaporkan secara resmi kepada pihaknya di kantor desa bahwa Rtn kerabatnya tersebut dalam keadaan hamil enam bulan tanpa ada suami. “Diduga kehamilannya tersebut berdasarkan pengakuan Rtn merupakan hasil hubungannya dengan salah Kaur di desa Tumpu,” bebernya sembari menyebut nama asli dari Kaurnya itu.
Ditegaskannya bahwa, sesuai pengaduan Sahbudin tersebut pihaknya segera melakukan rapat dan diputuskan untuk memanggil Syd tetapi sampai hari ini (5/9) Syd tidak ditemukan keberadaannya alias kabur dari rumahnya begitupun Ibu Rtn juga ikut menghilang.
“Oleh sebab itu kami merasa kesulitan menyelesaikan persoalan ini dengan kaburnya mereka yang bersangkutan,” akunya. Untuk diketahui, kata dia, persoalan ini telah kami laporkan juga kepada atasannya yaitu pihak kecamatan.
Plt. Kades Tumpu berharap kepada siapa saja yang mengetahui keberadaan dari Syd dan Rtn ini supaya bisa menghubungi pihaknya agar persoalan ini bisa diselesaikan dengan baik.
“Sebab ada kehawatiran kalau persoalan ini tidak cepat diselesaikan akan menimbulkan efek yang lain, oleh sebab itu kami berharap kepada Syd dan Rtn agar datang kepada kami untuk bisa dicarikan solusi penyelesaian persoalan ini,” harapnya. (GA. 321*)