Diduga Fiktik, Ternyata Fisiknya Ada
Bima, Garda Asakota.-
Polemik fiktif dan tidaknya fisik proyek peningkatan jalan ekonomi Desa Nggembe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, langsung direspon oleh Komisi III DPRD setempat. Guna mengecek lokasi proyek yang dianggarkan sebesar Rp232 juta sesuai tertera dalam dokumen APBD 2012 itu, Kamis (5/9),
ditinjau oleh sejumlah anggota Komisi III bersama Kabid Bina Marga Dinas PU Kabupaten Bima, Ir. HM. Taufik Rusdi. Anggota Komisi III DPRD yang turut serta adalah Misfalach, SE, Ahmad Dahlan, S.Sos, dan M. Aminullah, SE. Di lapangan, mereka didampingi oleh Sekdes Nggembe, Umar Jafar, SH, beserta beberapa tokoh masyarakat desa setempat. Pada kesempatan tersebut Sekdes Nggembe, sempat mengungkapkan kekesalannya terhadap adanya laporan dari masyarakat yang mengatakan bahwa proyek peningkatan jalan ekonomi Desa Nggembe yang dikerjakan oleh CV. Larata ini, fiktif. “Sepengetahuan kami sebagai aparatur desa proyek ini benar-benar adanya. Dan pelaksanaannya pada tahun 2012 dulu banyak melibatkan elemen masyarakat yang ada di desa Nggembe,” akunya. Malahan, kata dia, dari hasil pantauan pihaknya, kontraktor pelaksana justru mengerjakan fisik proyek tersebut melebihi target yang ditetapkan.
Hal senada juga dijelaskan oleh Ketua BPD Desa Nggembe, Arifin, S.Sos. Pihaknya berharap kepada Pemkab Bima untuk dapat melanjutkan proyek peningkatan jalan ekonomi desa ini, sebab proyek kemarin baru mencakup 1,1 km, sedangkan panjang jalan yang ada adalah 3,5 km. Selain masalah jalan, ungkap Arifin, untuk desa Nggembe sekarang yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah diperbaikinya Embung/Dam Sari yang pada tahun 2011 jebol akibat banjir. Selama ini Dam Sari mengairi sekitar 400 ha lahan pertanian yang ada di desa Rada dan Nggembe. “Kalau tidak cepat diperbaiki maka diperkirakan akan terjadi gagal tanam pada tahun 2014 nanti,” katanya.
Ahmad Dahlan, S.Sos, anggota Komisi III menegaskan bahwa tinjauan pihaknya di lapangan ini merupakan salah satu bentuk respon terhadap laporan masyarakat yang mengatakan bahwa proyek ini fiktif. “Setelah kita melihat bersama di lapangan nampak sekali bahwa proyek ini benar adanya dan telah dilaksanakan oleh pihak kontraktor,” tegasnya.
Duta Hanura itu berharap polemic terkait fiktif dan tidaknya proyek tersebut tidak perlu lagi diperpanjang. “Cukup sampai hari ini, karena berdasarkan pengamatan kami, fisik proyeknya ada, bukan fiktif,” imbuhnya. Mengenai permintaan masyarakat untuk memperbaiki Dam Sari yang sudah jebol pihaknya meminta kepada masyarakat atau aparat desa untuk dapat membuat proposal secara resmi dan disampaikan kepada pemerintah daerah. “Dan kami yang ada di dewan, Insya Allah akan memperjuangkannya untuk dapat secepatnya dapat diperbaiki dalam pembahasan pada APBD 2014,” katanya.
Sementara itu, mempertegas keterangan adanya proyek peningkatan jalan ekonomi desa ini, Kabid Bina Marga Dinas PU, Ir. HM.Taufik Rusdi, menjelaskan bahwa proyek peningkatan jalan ekonomi desa Nggembe ini ditender dan didapatkan oleh CV Larata dengan Nomor Kontrak 620/1057/K/BM/2012 tanggal 23 Agustus 2012 senilai Rp323 juta dengan kegiatan fisik pengerasan sepanjang 1,1 km. Secara prinsip, katanya, apa yang telah dikerjakan oleh kontraktor sudah sesuai dengan kontrak kerja. (GA. 321*)
Bima, Garda Asakota.-
Polemik fiktif dan tidaknya fisik proyek peningkatan jalan ekonomi Desa Nggembe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, langsung direspon oleh Komisi III DPRD setempat. Guna mengecek lokasi proyek yang dianggarkan sebesar Rp232 juta sesuai tertera dalam dokumen APBD 2012 itu, Kamis (5/9),
ditinjau oleh sejumlah anggota Komisi III bersama Kabid Bina Marga Dinas PU Kabupaten Bima, Ir. HM. Taufik Rusdi. Anggota Komisi III DPRD yang turut serta adalah Misfalach, SE, Ahmad Dahlan, S.Sos, dan M. Aminullah, SE. Di lapangan, mereka didampingi oleh Sekdes Nggembe, Umar Jafar, SH, beserta beberapa tokoh masyarakat desa setempat. Pada kesempatan tersebut Sekdes Nggembe, sempat mengungkapkan kekesalannya terhadap adanya laporan dari masyarakat yang mengatakan bahwa proyek peningkatan jalan ekonomi Desa Nggembe yang dikerjakan oleh CV. Larata ini, fiktif. “Sepengetahuan kami sebagai aparatur desa proyek ini benar-benar adanya. Dan pelaksanaannya pada tahun 2012 dulu banyak melibatkan elemen masyarakat yang ada di desa Nggembe,” akunya. Malahan, kata dia, dari hasil pantauan pihaknya, kontraktor pelaksana justru mengerjakan fisik proyek tersebut melebihi target yang ditetapkan.
Hal senada juga dijelaskan oleh Ketua BPD Desa Nggembe, Arifin, S.Sos. Pihaknya berharap kepada Pemkab Bima untuk dapat melanjutkan proyek peningkatan jalan ekonomi desa ini, sebab proyek kemarin baru mencakup 1,1 km, sedangkan panjang jalan yang ada adalah 3,5 km. Selain masalah jalan, ungkap Arifin, untuk desa Nggembe sekarang yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah diperbaikinya Embung/Dam Sari yang pada tahun 2011 jebol akibat banjir. Selama ini Dam Sari mengairi sekitar 400 ha lahan pertanian yang ada di desa Rada dan Nggembe. “Kalau tidak cepat diperbaiki maka diperkirakan akan terjadi gagal tanam pada tahun 2014 nanti,” katanya.
Ahmad Dahlan, S.Sos, anggota Komisi III menegaskan bahwa tinjauan pihaknya di lapangan ini merupakan salah satu bentuk respon terhadap laporan masyarakat yang mengatakan bahwa proyek ini fiktif. “Setelah kita melihat bersama di lapangan nampak sekali bahwa proyek ini benar adanya dan telah dilaksanakan oleh pihak kontraktor,” tegasnya.
Duta Hanura itu berharap polemic terkait fiktif dan tidaknya proyek tersebut tidak perlu lagi diperpanjang. “Cukup sampai hari ini, karena berdasarkan pengamatan kami, fisik proyeknya ada, bukan fiktif,” imbuhnya. Mengenai permintaan masyarakat untuk memperbaiki Dam Sari yang sudah jebol pihaknya meminta kepada masyarakat atau aparat desa untuk dapat membuat proposal secara resmi dan disampaikan kepada pemerintah daerah. “Dan kami yang ada di dewan, Insya Allah akan memperjuangkannya untuk dapat secepatnya dapat diperbaiki dalam pembahasan pada APBD 2014,” katanya.
Sementara itu, mempertegas keterangan adanya proyek peningkatan jalan ekonomi desa ini, Kabid Bina Marga Dinas PU, Ir. HM.Taufik Rusdi, menjelaskan bahwa proyek peningkatan jalan ekonomi desa Nggembe ini ditender dan didapatkan oleh CV Larata dengan Nomor Kontrak 620/1057/K/BM/2012 tanggal 23 Agustus 2012 senilai Rp323 juta dengan kegiatan fisik pengerasan sepanjang 1,1 km. Secara prinsip, katanya, apa yang telah dikerjakan oleh kontraktor sudah sesuai dengan kontrak kerja. (GA. 321*)