Mataram, Garda Asakota.-
Puluhan aktivis mahasiswa yang berasal dari Front Mahasiswa
Pembela Rakyat (FMPR) NTB menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung kantor
Dikpora NTB, Kamis (3/10). Aksi ini terkait dengan tindakan dugaan pengusiran
yang dilakukan oleh oknum staf Kadispora NTB terhadap mahasiswa beberapa waktu
lalu, serta tindakan dugaan pelecehan terhadap profesi wartawan.
Ketua Umum
FMPR NTB, Joni Junaidi, selaku wartawan korban dari tindakan diskriminatif
menilai tindakan oknum staf Dikpora dalam melakukan pengusiran dan pelecehan
pada mahasiswa dan wartawan sangat disesalkan karena dapat merusak citra
Dikpora sebagai instansi yang dikenal berbudi pekerti luhur. Selain itu, kata dia, tindakan oknum staf ini menandakan
seolah kantor Dikpora NTB adalah milik sekelompok orang atau golongan,
sehingga orang lain yang datang ke sana yang tak memiliki jabatan atau hubungan
keluarga dengan “Sang Kadis” tidak dihiraukan bahkan diperlakukan secara baik.
“Padahal semua orang ingin diperlakukan sama dimata hukum dan dipemerintahan,
sesuai bunyi pasal yang ada di dalam undang-undang dasar 1945,” cetus Joni.
FMPR NTB juga menuding kalau Kadispora NTB dinilai tidak mampu mendidik anak buahnya dengan
baik dan mendesak kepada Gubernur NTB TGH Zainul Majdi untuk mengganti
Kadispora yang sekarang dengan pejabat yang lebih baik yang dianggap mampu
merespon aspirasi arus bawah. Sementara itu, korlap Aksi Gufran dalam orasinya
pula mengecam tindakan arogan dari oknum staf Kadispora. “Kemarin mahasiswa
dan wartawan yang dilecehkan, dan besok siapa lagi yang akan diperlakukan seperti
itu oleh oknum-oknum yang ada di Dikpora NTB?,” tanyanya.
Diapun mendesak Kadispora untuk memberikan pembinaan kepada
stafnya. Pantauan wartawan, aksi yang dilakukan oleh FMPR NTB ini sempat
memanas, ketika salah seorang pengunjuk
rasa nekat naik ke atas pagar kantor Dikpora NTB untuk berorasi. Beruntung
aparat keamanan dari Polres Mataram bisa menguasai keadaan sehingga tidak
terjadi kericuhan atas tindakan pengunjuk rasa tersebut.
Menanggapi aksi ini, Kadispora NTB, Drs. H. Imhal, kepada
wartawan via Handpone menyampaikan permohonan maafnya, dan berjanji akan
melakukan pembinaan. “Sebagai Kadispora saya meminta maaf,” ucapnya. Hanya,
Kadis Dikpora mengaku untuk sementara ini tidak akan mengganti stafnya
tersebut karena dinilai berpengalaman dan cakap bekerja. “Tidak akan sampai ke
arah itu, kita akan berikan pembinaan,” tandasnya. (GA.555*)