Bima, Garda Asakota.-
Tak henti-hentinya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima
merawat penyakit berupa Gizi Buruk (GB) yang terjadi di wilayah Kabupaten Bima.Dari 26 orang bayi ditambah satu orang anak Ardiansyah (9)
Bulan warga Ragi Kecamatan Belo Kabupaten Bima kini harus mendapatkan perawatan
secara intensif karena memiliki kondisi yang tak maksimal seperti anak-anak
lain yang menderita penyakit yang sama.
Bayi yang mengidap penyakit GB hingga
saat ini sebanyak 27 orang, sementara tiga (3) orang anak tak tertolongkan
akibat kondisinya parah.
Ratih (20) orang tua dari Ardiansyah yang mengalami penyakit
GB, kepada Garda Asakota di ruangan Perawatan anak di RSUD Bima Sabtu kemarin
(5/10) mengaku sejak umur empat bulan anaknya sudah mulai tak mau konsumsi
apa-apa, seperti makanan berupa nasi. “Saya pernah coba memberikan makanan
seperti SUN tapi anak saya tak mau menelan justru membuang keluar dari
mulutnya, sejak itulah anak saya mulai sakit,” ujar Ratih sambil menyusui
anaknya.
Dia juga membeberkan hingga kondisi anaknya mengalami seperti
ini, berawal dari panas dan tak memiliki nafsu makan, melihat kondisi anaknya
yang tak mau makan Ratih langsung membawanya pada salah satu Pustu terdekat
ditempat dirinya tinggal. Akan tetapi pihak petugas medis tak pernah
memberitahukan penyakit yang diderita anaknya, justru pihak Pustu menganjurkan
untuk dirawat di RSUD Bima. Namun selama 3 hari anaknya dirawat pada RSUD Bima
Ratih belum tahu penyakit yang diderita anaknya. Katanya.Ditanya mengenai
pernah dibantu oleh Pemerintah Desa, Ratih menyahut tadak pernah, sebab selama
ini belum pernah melaporkan pada pihak Pemerintah terkait. “Saya belum pernah
menerima bantuan dari Pemerintah Desa ataupun Pemerintah Daerah, apalagi saya
tidak tahu jenis penyakit yang diderita anak saya. Saya hanya heran saja anak
saya sejak kecil dia tak mau makan hanya makan asi saja,” tuturnya sedih. Ia
mengakui, sudah tiga kali membawanya anaknya pada Pustu, justru tak ada perubahan,
dengan niat tulus tanpa memikirkan kondisi ekonominya yang lemah Ratih membawa
anaknya pada Rumah Sakit Umum. “Dan Alhamdulillah kondisi anak saya sedikit ada
perubahan meski belum pulih normal seperti anak-anak yang sehat lainnya.
Selama di Rumah Sakit Dokter sarankan agar bisa diberikan makanan yang bergzi
seperti Susu dan biscuit yang bisa dikunyah oleh anak saya, dan alhamdulillah
anaknya sudah ada perkembangan dari beratnya 5,8 Kg, sekarang sudah bertambah
menjadi 7,5 Kg, meski harus normalnya 10 atau diatas itu,” imbuhnya.
Selama Posyandu dirinya hanya membawa anaknya lebih kurang
empat kali, harusnya dari umur-umur seperti ini harus rutin agar mendapatkan
pengarahan dari pihak Medis. Justru dirinya keliru sehingga kondisi anaknya
mengalami seperti yang dilihat sekarang ini. Semoga saja dengan mendapatkan
perawatan di RSUD ini mampu mendapatkan kembali kesehatan seperti anak-anak
lain.
Di tempat yang sama pula, Dokter Intan yang diwawancara
sejumlah wartawan di Ruangan kerjanya, mengatakan bahwa anak itu masuk di RSUD
Bima dengan kondisi panas. Dengan badan 5,8 kg, akan tetapi anak tersebut sudah
ada perubahan menjadi 7,5 Kg. “Dia dirawat sudah tiga hari dan mendapatkan
perawatan secara intensif,” katanya. Dokter juga mengatakan bahwa penyakit yang
diderita anak itu positif mengidap penyakit Gizi Buruk.
Gejala penyakit GB seperti ini, kata dia, bisa saja kurang
perawatan dari orang tua memberikan makanan terhadap anaknya, sehingga anaknya
mengalami kondisi seperti itu. “Harusnya orang tua dengan umur anaknya secara
rutin bisa memberikan makanan yang bisa dikonsumsi seperti susu atau biskuit
yang berprotein sehingga kondisi anaknya kuat dan tak mudah masuk penyakit.
Selain itu mun culnya penyakit seperti ini pengaruh dari faktor ekonomi,”
tandasnya. (GA. 355*)