Kota Bima, Garda Asakota.-
Sosialisasi yang
diselenggarakan olah HM. Amin, selaku distributor tunggal Pupuk Kaltim untuk
wilayah Kota Bima dan Kabupaten Bima, Kamis pagi (26/02/14), mengadakan
kegiatan sosialisasi di kediamannya Jalan Gajah Mada Kota Bima. Selain
mengundang sejumlah para pengecer pupuk dibawah naungan CV. Rejeki, pihak
distributor juga mendatangkan Asisten II Setda Kota Bima, Ir. Hj. Rini Indriyati,
dan Kadis Pertanian
Kota Bima. “Yang kita undang sosialisasi ini para pengecer pupuk Kaltim dibawah
naungan Cv.Rejeki, Asisten II Kota Bima, dan Kadis Pertanian Kota Bima,” ungkap
HM. Amin.
Dijelaskannya bahwa, untuk
pupuk Urea harga per kilonya sebesar Rp1.800,- sementara untuk MPK Rp2.300 per
kilo. “Jadi kami harapkan kepada seluruh pengecer Cv.Rejeki benar-benar
melakukan penjualan pupuk sesuai dengan prosedurnya,” pesannya. Apa yang
dilakukan pihaknya itu adalah semata-mata untuk sebuah pembinaan agar kedepan
ketika ada pemeriksaan dari pemerintah maka pihaknya selaku distributor maupun
pengecer punya pegangan dan kekuatan hukum serta bukti untuk menjelaskan kepada
tim pemeriksa. “Dan mulai tahun ini Cv. Rejeki akan selalu melakukan monitoring
terhadap semua penjualan pupuk dari para pengecer. Karenanya saya harapkan
nota jual beli,kuitansi penjualan,dan RDKK harus dimiliki oleh para pengecer
pupuk. Sekali lagi saya tegaskan kepada para pengecer agar pupuk subsidi ini
benar-benar dijual sesuai HET yang ditentukan, jangan nakal,” ingatnya.
Pada kesempatan itu, Asisten
II Setda Kota Bima, menyampaikan bahwa penyebaran atau pendistribusian pupuk
harus benar-benar jelas terarah dan tepat sasaran. Dan yang paling penting,
tekannya, adalah harga pupuk jangan sampai melampaui HET yang direkomendasikan
oleh pemerintah. “Silahkan menjual pupuk sesuai harga HET, jangan melampaui,”
tekannya. Didampingi Kadis Pertanian, Asisten II mengatakan, bila pemerintah
menemukan adanya pengecer menjual pupuk melampaui HET, maka pihaknya akan
menindak tegas.
“Kami tindak tegas dan perlu
diketahui bahwa stok pupuk untuk wilayah Kota Bima tahun 2014 adalah hanya 1400
ton,” tandasnya. (GA. Hendrawan*)