Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Setelah beberapa hari lalu 150 pekerja asal Madura Provinsi Jawa Timur yang bekerja di PT SMS Dompu terlantar di Mesjid Nurul Yaqin Desa Bolo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima, kini sebanyak 12 pekerja asal Madura kembali terlantar dan mengungsi di Mapolsek Bolo, Rabu (26/4). Mereka itu adalah, Hatiman Hasan, Alimin, 29 tahun, Kasim 42 tahun, Rakini 39 tahun, M Adim 30 tahun, Sanusi 36 tahun , Rudihartono 18 tahun, Mulhan 45 tahun, Agus suryanto 35 tahun, Ahmad Jubaidi 36 tahun, Ajip 41 tahun, dan Rudianto 19 tahun. "Kehadiran mereka di Mapolsek Bolo meminta bantuan guna memfasilitasi dengan Pemerintah Kabupaten Bima agar bisa kembali di kampung halamannya", ujar Kapolsek Bolo, AKP. Syarifudin Jamal,Rabu (26/4).
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pekerja yang kabur dari PT SMS, semuanya dipicu pembayaran gaji yang tidak sesuai janji perekrut pekerja, Jatem 45 tahun. "Jatem ini warga asli Madura juga yang merekrut pekerja yang akan dipekerjakan di perusahaan Tebu tersebut. Mereka dijanjikan dengan gaji Rp200 ribu per hari akan tetapi setelah mereka bekerja selama tiga hari namun tidak ada hasil yang mereka terima," ungkap kapolsek sesuai keterangan pekerja.
Ditambahkannya, selain masalah gaji para pekerja juga mengeluhkan masalah lauk pauk yang tidak berdasarkan janji yakni tiga kali sehari. Namun kenyataannya, kata dia, mereka hanya makan dua kali sehari saja. Sampai saat ini Jatem selaku pekrerut tenaga kerja, tidak diketahui keberadaannya.
Menyikapi hal itu pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Bolo guna berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bima, Baznas dan Kabag Kesra.
Namun sayangnya, hasil koordinasi tersebut belum ada tanggapan dan kejelasannnya. Karena belum ada respon, dirinya langsung berkoordinasi dengan Kasat Intel Polres Bima. Dari hasil komunikasi Kasat Intel Polres Bima, AKPn Muh Nur dengan Kasat Intel Polres Dompu, akhirnya ke-12 pekerja tersebut dikembalikan ke Polres Dompu. "Kita sudah antar mereka ke Polres Dompu. Diantar langsung oleh kami bersama Sekcam Bolo, Drs Abbas," pungkasnya.(GA.Marlin*)
Setelah beberapa hari lalu 150 pekerja asal Madura Provinsi Jawa Timur yang bekerja di PT SMS Dompu terlantar di Mesjid Nurul Yaqin Desa Bolo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima, kini sebanyak 12 pekerja asal Madura kembali terlantar dan mengungsi di Mapolsek Bolo, Rabu (26/4). Mereka itu adalah, Hatiman Hasan, Alimin, 29 tahun, Kasim 42 tahun, Rakini 39 tahun, M Adim 30 tahun, Sanusi 36 tahun , Rudihartono 18 tahun, Mulhan 45 tahun, Agus suryanto 35 tahun, Ahmad Jubaidi 36 tahun, Ajip 41 tahun, dan Rudianto 19 tahun. "Kehadiran mereka di Mapolsek Bolo meminta bantuan guna memfasilitasi dengan Pemerintah Kabupaten Bima agar bisa kembali di kampung halamannya", ujar Kapolsek Bolo, AKP. Syarifudin Jamal,Rabu (26/4).
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pekerja yang kabur dari PT SMS, semuanya dipicu pembayaran gaji yang tidak sesuai janji perekrut pekerja, Jatem 45 tahun. "Jatem ini warga asli Madura juga yang merekrut pekerja yang akan dipekerjakan di perusahaan Tebu tersebut. Mereka dijanjikan dengan gaji Rp200 ribu per hari akan tetapi setelah mereka bekerja selama tiga hari namun tidak ada hasil yang mereka terima," ungkap kapolsek sesuai keterangan pekerja.
Ditambahkannya, selain masalah gaji para pekerja juga mengeluhkan masalah lauk pauk yang tidak berdasarkan janji yakni tiga kali sehari. Namun kenyataannya, kata dia, mereka hanya makan dua kali sehari saja. Sampai saat ini Jatem selaku pekrerut tenaga kerja, tidak diketahui keberadaannya.
Menyikapi hal itu pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Bolo guna berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bima, Baznas dan Kabag Kesra.
Namun sayangnya, hasil koordinasi tersebut belum ada tanggapan dan kejelasannnya. Karena belum ada respon, dirinya langsung berkoordinasi dengan Kasat Intel Polres Bima. Dari hasil komunikasi Kasat Intel Polres Bima, AKPn Muh Nur dengan Kasat Intel Polres Dompu, akhirnya ke-12 pekerja tersebut dikembalikan ke Polres Dompu. "Kita sudah antar mereka ke Polres Dompu. Diantar langsung oleh kami bersama Sekcam Bolo, Drs Abbas," pungkasnya.(GA.Marlin*)