Ilustrasi |
Kasus tewasnya pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) karena dihakimi massa di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima belum lama ini, nampaknya tidak dijadikan pelajaran penting bagi para pelaku kejahatan. Bukannya berkurang, pasca kejadian itu aksi Curanmor justru kian marak saja, seakan seperti pepatah mengatakan ‘hilang satu tumbuh seribu’.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Garda Asakota, beberapa hari terakhir ini kejadian tindak kejahatan di Kecamatan Sape kian marak terutama tindak kejahatan Curanmor. Belum lama ini, salah seorang korban pencurian motor H, Usman (43) warga Desa Oi Maci Kecamatan Sape. H. Usman, mengaku hari Minggu lalu (16/4) sekitar pukul 04.00 Wita motor yang diparkir di halaman rumahnya raib dibobol maling. Bahkan ia mengaku, sempat berusaha melawan meski dua orang pelaku saat itu berhasil melarikan diri. “Mereka membawa kabur motor saya, sementara motor mereka sendiri justru ditinggal,” akunya.
Hal yang sama juga menimpa Hendra (28) Warga Desa Rasabou Kecamatan Sape yang menceritakan baru saja kehilangan motornya saat dirinya mengujungi keluarganya di Dusun Bugis Desa Bugis. Motor itu hilang setelah beberapa saat diparkir dalam keadaan terkunci di dalam halaman rumah keluarga di Losmen Nusa Bajo. “Baru sekitar 5 menit saya tinggal, saya mendengar ada suara tek. Dan ketika saya keluar tengok, motor sudah tidak ada,” akunya.
Selain dua korban tersebut, masih banyak lagi korban Curanmor lainnya yang enggan melaporkan ke pihak aparat Kepolisian. Dan anehnya tidak sedikit juga korban pencurian motor tersebut yang kembali mendapatkan motornya walau dengan cara ditebus. Salah seorang korban pencurian motor yang enggan dikorankan namanya menceritakan, dua hari setelah motornya hilang dirinya melihat motornya tersebut di salah satu kecamatan. Namun dirinya tidak mau mengambil resiko setelah mengetahui motornya ada di kecamatan tersebut, langsung menginformasikan kepada pihak Kepolisian namun tidak ada respon.
Akhirnya dia berinisiatif mengambil jalan pintas berangkat ke TKP ditemani beberapa orang preman. “Setelah samapi di tempat tujuan (lokasi dimana di temukan motornya, red) langsung saya menunjuk motor saya. Tetapi, motor tersebut tidak langsung bisa kami ambil, karena harus ditebus dengan uang sebesar Rp3 juta,” akunya.
Sementara itu, Kapolsek Sape, AKP. Arifuddin, S. Sos.,M.Si, yang dikonfirmasi wartawan mengakui maraknya aksi Curanmor di wilayahnya. Terkait kasus pencurian motor yang dialami korban H. Usman, pihaknya mengaku masih dalam tahap penyelidikan. “Masih kita selidiki, sementara motor pelaku sudah diamankan,” katanya. Diakuinya, maraknya akais pencurian motor ini membuat gerah masayarakat Sape. Untuk itu, dia mengimbau warga masyarakat agar hati-hati menyimpan motor.
“Kalau perlu saat di parkir dipasang kunci ganda, yaitu memasang gembok di rem cakram,” katanya. Dia juga mengusulkan agar malam Poskamling dihidupkan kembali. “Dan apabila ada tanda-tanda indikasi tindakan pencurian agar tidak langsung main hakim sendiri atau hukuman massal,” tandasnya. (GA. 333*)