Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Sekitar pukul 17.00 Wita, tadi sore Sabtu (22/4) kaca depan Puskesmas Kecamatan Wera Kabupaten Bima diduga dilempari keluarga pasien. Awalnya suami pasien nifas ini mengeluhkan tidak layaknya mobil ambulance milik Puskesmas Wera yang akan dipakai untuk mengantar isterinya karena tidak memiliki AC.
Kondisi ini memicu suami pasien yang bernama Arj (inisial, red) mengamuk hingga mengancam Dokter dan Petugas PKM jika terjadi apa-apa dengan istrinya. Bidan Tirman yang menemani pasien ikut menyaksikan kejadian tersebut mengaku pasien awalnya mau dirujuk ke RSUD Bima, tapi ambulance yang dipakai kondisi AC-nya dalam keadaan rusak.
Melihat keadaan ambulance tersebut, kata dia, lalu suami pasien dan mertuanya mengamuk dan melontarkan kata-kata kasar yang bernada ancaman pada dokter. Tak hanya itu, tambah Tirman, suami pasien juga diduga mengambil parang untuk mengancam petugas. Mendengar ancaman itu, semua petugas langsung terpencar, setelah itu barulah ada aksi pelemparan kaca depan Puskesmas, " ujarnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun Garda Asakota, kasus tersebut kini telah dilaporkan dokter Ulfa selaku KUPT di Polsek Wera. "Kami sudah laporkan biar diproses hukum," ujarnya. (GA. 777*)
Sekitar pukul 17.00 Wita, tadi sore Sabtu (22/4) kaca depan Puskesmas Kecamatan Wera Kabupaten Bima diduga dilempari keluarga pasien. Awalnya suami pasien nifas ini mengeluhkan tidak layaknya mobil ambulance milik Puskesmas Wera yang akan dipakai untuk mengantar isterinya karena tidak memiliki AC.
Kondisi ini memicu suami pasien yang bernama Arj (inisial, red) mengamuk hingga mengancam Dokter dan Petugas PKM jika terjadi apa-apa dengan istrinya. Bidan Tirman yang menemani pasien ikut menyaksikan kejadian tersebut mengaku pasien awalnya mau dirujuk ke RSUD Bima, tapi ambulance yang dipakai kondisi AC-nya dalam keadaan rusak.
Melihat keadaan ambulance tersebut, kata dia, lalu suami pasien dan mertuanya mengamuk dan melontarkan kata-kata kasar yang bernada ancaman pada dokter. Tak hanya itu, tambah Tirman, suami pasien juga diduga mengambil parang untuk mengancam petugas. Mendengar ancaman itu, semua petugas langsung terpencar, setelah itu barulah ada aksi pelemparan kaca depan Puskesmas, " ujarnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun Garda Asakota, kasus tersebut kini telah dilaporkan dokter Ulfa selaku KUPT di Polsek Wera. "Kami sudah laporkan biar diproses hukum," ujarnya. (GA. 777*)