Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Melebarnya aliran sungai di sejumlah Desa di Kecamatan Wera Kabupaten Bima berdampak pada menunurunnya hasil produksi pertanian hingga ribuan ton per tahun. Sungai yang mengalir dari Desa Ntoke hingga Desa Sangiang Wera diperkirakan 12 Km, sementara lebar sungai sudah mencapai ratusan meter (1 ha), maka total luas lambau (lahan pertanian) yang hilang bisa mencapai 1.200 Ha.
"Dari jumlah lahan sawah yang sudah dialiri sungai tersebut, ambil saja angka produksi minimal 2 kali dalam setahun, sementara hasil produksi untuk satu hektar lahan mencapai 4 ton untuk satu kali panen. Maka hasil produksi pertanian yang hilang di Wera setiap tahun bisa mencapai 9.600 ton, " jelas KUPT Pertanian Wera H. Idris, Rab (26/4) kepada Garda Asakota.
Maka untuk mengembalikan hasil itu, lanjut KUPT tersebut, perlu adanya normalisasi sungai, agar sawah masyarakat bisa dimanfaatkan kembali. Disinggung berapa total jumlah lahan pertanian dan perkebunan yang ada di Kecamatan Wera, H. Idris mengatakan, sudah ada penambahan untuk lahan pertanian yang tadah hujan pasca adanya program cetak sawah baru. Berdasarkan data terakhir tahun ini lahan pertanian, sudah mencapai 4448 Ha, separuhnya masih memerlukan fasilitas tambahan, seperti Sumur,.Dam Permanen, Embung dan Dam Remitif." (GA. 777*)
Melebarnya aliran sungai di sejumlah Desa di Kecamatan Wera Kabupaten Bima berdampak pada menunurunnya hasil produksi pertanian hingga ribuan ton per tahun. Sungai yang mengalir dari Desa Ntoke hingga Desa Sangiang Wera diperkirakan 12 Km, sementara lebar sungai sudah mencapai ratusan meter (1 ha), maka total luas lambau (lahan pertanian) yang hilang bisa mencapai 1.200 Ha.
"Dari jumlah lahan sawah yang sudah dialiri sungai tersebut, ambil saja angka produksi minimal 2 kali dalam setahun, sementara hasil produksi untuk satu hektar lahan mencapai 4 ton untuk satu kali panen. Maka hasil produksi pertanian yang hilang di Wera setiap tahun bisa mencapai 9.600 ton, " jelas KUPT Pertanian Wera H. Idris, Rab (26/4) kepada Garda Asakota.
Maka untuk mengembalikan hasil itu, lanjut KUPT tersebut, perlu adanya normalisasi sungai, agar sawah masyarakat bisa dimanfaatkan kembali. Disinggung berapa total jumlah lahan pertanian dan perkebunan yang ada di Kecamatan Wera, H. Idris mengatakan, sudah ada penambahan untuk lahan pertanian yang tadah hujan pasca adanya program cetak sawah baru. Berdasarkan data terakhir tahun ini lahan pertanian, sudah mencapai 4448 Ha, separuhnya masih memerlukan fasilitas tambahan, seperti Sumur,.Dam Permanen, Embung dan Dam Remitif." (GA. 777*)