Mataram, Garda Asakota.-
Wagub NTB, H. Muh Amin, SH, M.Si, membuka Sangkep Beleq ke IV, Majelis Adat Sasak, di Sembalun Lombok Timur, Jumat malam, 19/05/2017. Kegiatan yang dilaksanakan reguler setiap tahunnya ini merupakan tradisi untuk terus menjaga dan merawat nilai nilai kearifan lokal guna merekatkan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Didalam forum Sangkep adat ini dibahas berbagai isu pembangunan terkini dan pandangan kearifan lokal mengatasi permasalah tersebut.
Dipilihnya Sembalun sebagai lokasi sangkep, karena dinilai mampu melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi kearifan lokal, sehingga berhasil meraih prestasi dunia sebagai the best honeymoon halal tourist destination. Hadir pada pertemuan adat itu, Sesepuh Adat Sasak, H.L. Mujtahid, Ketua Harian Adat Sasak, L. Bayu Windia dan Sesepuh beserta Para Tokoh Adat Sasak lainnya.
Pada saat itu, Wagub NTB menyampaikan pesan pemerintah kepada para tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh komponen masyarakat untuk merawat kearifan budaya daerah demi kekuatan dan keutuhan NKRI.
Ia menegaskan bahwa Pancasila telah menjadi komitmen bangsa kita sebagai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan mengamalkan Pancasila, telah terbukti mampu mempersatukan Keberagaman budaya yang dimiliki, serta semua masyarakat dapat menjalankan aktivitas ibadah agama masing-masing dengan baik dan tenang, paparnya. "Kita patut bersyukur, dengan dasar Pancasila, dimana negara menghormati dan mengedepankan pengamalan ajaran tiap tiap agama, semuanya dapat menjalankan ibadah dengan tenang," ungkap Amin. Seraya menegaskan, negara yang berlandaskan pada salah satu agama saja, belum tentu dapat
menjalankan ibadah dengan tenang. Seperti yang terjadi di Yaman dan Suriah yang notabene merupakan negara agama, bahkan juga warganya sampai terusir dari negaranya sendiri, ungkap wagub.
Untuk itu, Wagub mengajak Para Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Tokoh masyarakat untuk terus membimbing, mengarahkan dan mengedukasi masyarakat agar tidak terpengaruh dengan paham-paham radikal, paham- paham dari luar yang bukan jatidiri bangsa Indonesia. "Untuk membangun kita perlu stabilitas keamanan, politik dan ekonomi," tandas wagub.
Selaku pemucuk (sesepuh majelis adat sasak) HL. Mujitahid mengharapkan dari sangkep beleq ini lahir suatu terobosan adanya pemberdayaan masyakat adat sasak berbasis masjid. Untuk iti "perlu ada terobosan-terobosan inovatif untuk menjadikan masjid selain sebagai tempat ibadah juga sebagai pusat aktifitas ekonomi," terangnya. Artinya selain kita memakmurkan masjid juga dimakmurkan masjid" tutur mantan Bupati Lombok Barat itu.
Sementara ketua harian adat sasak sasak L.Bayu Widia dalam laporannya mengatakan dipilih Sembalun sebagai tempat penyelenggaraan Sangkep Beleq sebagai hadiah karena Sembalun terpilih sebagai tempat berbulan madu terbaik best halal honeymoon destination. Selain itu Sembalun berhasil menjaga,merawat adat istiadat tetap lestari. Hadir dalam acara tersebut selain tokoh-tokoh adat, tokoh masyarakat, budayawan juga pelaku usaha wisata dari luar NTB.
(GA. IAG*)