Gubernur NTB, Dr TGH. M. Zainul Majdi didampingi istri Hj. Erica, saat Pencanangan Minat Baca dan Rencana Peluncuran Diorama Arsip NTB, di Kantor Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah, Senin, (22/5). |
Mataram, Garda Asakota.-
Arsip merupakan bukti sejarah yang autentik. Sebab melalui penelusuran berkas berkas arsip yang tersedia, baik surat, gambar, peta, bangunan dan bukti bukti lain, akan dapat diketahui gambaran perkembangan sejarah suatu daerah.
Pemerintah Provinsi NTB saat ini sedang membangun diorama arsip, semacam museum sebagai pusat pengelolaan dan penyimpanan berbagai macam arsip, dilengkapi teknologi digital, yaitu sistem informasi dan komunikasi sebagai media pengelolaan arsip arsip daerah.
Pembangunan Diorama arsip NTB tersebut di presentasikan oleh konsultan, Ir. Irman N. Jati Atmajaya dihadapan Gubernur NTB, Dr TGH. M. Zainul Majdi didampingi istri Hj. Erica, saat Pencanangan Minat Baca dan Rencana Peluncuran Diorama Arsip NTB, di Kantor Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah, Senin, (22/5).
Gubernur NTB mengapresiasi pembangunan diorama arsip tersebut. Untuk penyempurnaan pembangunan konsep tersebut, Gubernur menyampaikan tiga hal agar diperhatikan dalam pembangunan diorama tersebut. Pertama agar diperhatikan betul aspek substansinya, kemudian kedua narasi dan ketiga diksi.Gubernur menegaskan substansi itu penting karena diorama tersebut diharapkan menjadi sumber pembelajaran. “Yang namanya sumber itu seperti sumber air. Mata air itu harus jernih, supaya orang yang meminumnya mendapatkan manfaat. Jangan sampai sumber air itu keruh, apalagi beracun,” ungkap Gubernur. Maka substansi itu betul-betul diperhatikan. Substansi itu diharapkan benar-benar mewakili identitas dan jati diri masyarakat NTB. Juga, substansi yang dimuat adalah visi NTB ke depan. Kita mau jadikan apa NTB ini. Kita mau bentuk apa NTB ini di masa yang akan datang.
Kedua yang ditekankan Gubernur adalah menyangkut narasi. Narasi menurut Gubernur adalah tuangan dari konsep yang ada. Gubernur menjelaskan substansi dalam kosep tersebut akan dilihat dan diperhatikan banyak orang . Sehingga perlu dipastikan isinya ditulis dengan benar, tegasnya. Hal terakhir yang disarankan gubernur adalah menyangkut diksi. Menurut Gubernur, pilihan kata-kata yang ada haruslah kata-kata yang bisa mengambarkan identitas daerah, dinamika yang terjadi di daerah dan harapan-harapan masyarakat NTB di masa yang aka datang. “Silahkan diteruskan. Nanti matangkan konsepnya,” ungkap Gubernur.
Sebelumnya, kepada Gubernur konsultan Pengembang Diorama Arsif NTB telah memaparkan konsep kerja Diorama Arsif itu. Kosultan asal Purwakarta tersebut menjelaskan, pemanfaatan teknologi informasi memberikan kemudahan dan keamanan dalam pengelolaan Arsip Daerah. Ia menjelaskan dalam proses pembangunan Diorama Arsip ini, pihaknya mengintegrasikan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu, seperti ahli desain, fotografi, pematung, ahli bangunan, pemahat, teknik sipil dan lainnya.
Pada saat itu, ia juga menayangkan pola atau sistem kerja Diorama Arsip NTB yang sedang di kembangkannya. Sistem itu menggunakan teknologi digital yang akan memudahkan pemeritah Daerah merawat arsip arsip penting dan pelayanan masyarakat tentang informasi kearsipan akan lebih dimudahkan, paparnya.
(GA. IAG*)