Mataram, Garda Asakota.-
Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengajak seluruh pihak, terutama institusi pendidikan di NTB untuk menyayangi anak-anak yang berkebutuhan khusus. Mereka ini juga generasi yang menentukan bangsa kita. Bentuk kasih sayang itu, kata TGB adalah dengan membuka kesempatan pendidikan bagi mereka pada semua jenjang dan lembaga pendindikan.
Gubernur yang lebih akrab disapa TGB itu dengan tegas meminta seluruh perguruan tinggi (PT) di NTB tidak boleh diskriminatif dalam penerimaan mahasiswa baru. Mulai tahun ini, gubernur bahkan meminta agar seluruh perguruan tinggi di NTB membuka penerimaan mahasiswa baru dari anak-anak berkebutuhan khusus (disabilitas).
“Tidak boleh ada lembaga pendidikan yang menghalangi hak anak dengan menolak mereka menempuh pendidikan. Karena pendidikan itu bersifat manusiawi sehingga mewujudkan insan-insan yang beradab,” tutur Gubernur NTB saat berdialog dengan para pelajar dan mahasiswa usai pelaksanaan Upacara Bendera memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tingkat Provinsi NTB, di Lapangan Bumi Gora, Kantor Gubernur, Selasa (2/05/2017).
Sebelumnya, Gubernur NTB yang akrab disapa TGB (Tuan Guru Bajang) ini dalam dialog mendengarkan keluhan Aliya, seorang siswa Sekolah Dasar (SD) penyandang disabilitas yang bercita-cita menjadi guru. Kendalanya, kata Aliya yang waktu itu didampingi guru penerjemah, saat ini masih banyak sekolah umum maupun perguruan tinggi yang menolak anak-anak seperti mereka (difabel).
Keluhan Aliya juga disampaikan siswa-siswa penyandang disabilitas lainnya. Kepada Gubernur TGB, anak-anak berkebutuhan khusus itu mengadu karena masih ada perguruan tinggi yang menolak dan tidak mau menerima mereka sebagai peserta didik. Padahal, agar bisa menggapai cita-cita seperti menjadi seorang guru, mereka harus menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi sampai perguruan tinggi.
Terkait keluhan anak-anak berkebutuhan khusus itu, dengan tegas Gubernur Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan akan mengatasi masalah tersebut. Ia akan menggunakan kewenangannya bersama seluruh instrument terkait yang ada di NTB, agar anak-anak berkebutuhan khusus di seluruh NTB bisa mendapatkan hak menempuh pendidikan seperti anak-anak normal lainnya. (GA. IAG*).
