Mataram, Garda Asakota.-
Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, didampingi istri, sekaligus Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Erica Zainul Majdi, disela -sela kegiatan road show dan kunjungan kerjanya di pulau Sumbawa, mengadakan silaturahim dengan kader PKK se-KSB, bersama Kepala Organisasi Perangkat Daerah dan Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta muslimat NW KSB, Jumat malam, (7/7) di Pendopo Bupati KSB di Taliwang Sumbawa Barat.
Dihadapan ratusan kader PKK dan tokoh masyarakat yang hadir pada saat itu, Gubernur yang Hafiz Al-Quran tersebut menegaskan PKK memiliki kontribusi kuat untuk mewujudkan generasi yang cerdas dan berkarakter. "Kontribusi yang paling nyata dan dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, kata TGB adalah dibidang penguatan pendidikan keluarga dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," ungkap Karo Humas Pemprov NTB, H. Irnadi Kusuma, mengutip pernyataan TGB.
Basis utama PKK, menurut TGB adalah membangun keluarga yang kuat. Sebab dari Keluarga yang kuat akan lahir lingkungan yang kuat, dan dari lingkungan yang kuat pada akhirnya akan membentuk bangsa yang kuat, ungkapnya.
Gubernur juga berpesan kepada seluruh Kader PKK untuk menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya untuk menjadi ibu yang baik khususnya bagi anak-anak generasi penerus bangsa. Hal itu penting, karena menurutnya tantangan yang dihadapi anak anak di era sekarang ini dan kedepan jauh lebih besar dari zaman sebelumnya. "Tantangannya besar sekali, sehingga filter yang paling kuat adalah pendidikan orang tua," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua TP PKK NTB, Hj. Erica Zainul Majdi mengapresiasi PKK KSB yang telah memberikan sumbangsihnya menguatkan keluarga NTB. "PKK KSB seringkali mewakili NTB di lomba tingkat Nasional," ungkap Hj. Erica.
Pada saat itu, istri orang nomor satu di NTB tersebut mengingatkan kembali tiga hal penting sebagai pilar menguatkan keluarga. Pertama, memanfaatkan pekarangan yang kosong dengan menanam tanaman pangan. Kedua, membudayakan hidup bersih dan sehat dengan membiasakan anak-anak dan keluarga kita mencuci tangan pakai sabun. Dan ketiga adalah mengawasi dan mendampingi anak anak kita agar tidak menyaksikan adegan dewasa yang dapat merusak mental dan karakter generasi bangsa.
(GA. IAG*)