Mataram, Garda Asakota.-
Jangan pernah ceritakan keburukan orang lain, apalagi keburukan umat agama lain dan keburukan ormas lain. Tetapi fokuslah untuk memperbaiki dan mengoreksi diri sendiri, untuk selalu berbuat kebaikan. Karena silaturrahim, Islam bisa masuk ke Indonesia, bahkan tersebar di seluruh dunia. Dengan silaturrahim akan membentuk persaudaraan. "Dan, persaudaraan ibarat pohon. Supaya pohon bisa tumbuh dengan kokoh, akar yang kuat dan daun rindang serta buah yang lebat, maka dibutuhkan air. Silaturrahim inilah ibarat air yang menyirami persaudaraan supaya tetap kokoh."
demikian antara lain isi tausiyah yang disampaikan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, pada acara Tablig Akbar, di Lapangan 50 Kabupaten Batubara, sebuah Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Asahan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Sabtu 5 Agustus 2017.
Ketua panita Penyelenggara, Ustadz Azwarnas mengundang Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrab Gubernur NTB dua periode itu untuk mengisi dan menyampaikan dakwah pada acara Tablig Akbar tersebut. Tablig dihadiri oleh segenap masyarakat Kabupaten Batubara, juga Bupati Batubara diwakili Asisten Tiga Pemkab Batubara serta keluarga besar PPI Sumut dan para toga/toma Kabupaten Batubara.
Dalam dakwahnya, kata Karo Humas Pemprov NTB, H. Irnadi Kusuma, TGB menegaskan bahwa kedatangannya ke Kabupaten Batubara Sumut, semata-mata adalah untuk menyambung tali silaturrahim. Karena berkaca dari sejarah agama Islam, kata Tuan Guru Bajang, ajaran Islam masuk ke Indonesia bahkan tersebar keseluruh dunia semua karena silaturrahim. Karenanya, TGB mengibaratkan silaturrahim itu sebagai air yang menyirami persaudaraan supaya tetap kokoh.
Saat itu, gubernur NTB, Tuan Guru Bajang juga mengingatkan kepada masyarakat yang hadir memadati lokasi acara untuk tetap berbuat baik walau sekecil apapun. "Jangan sampai kita merasa bahwa ibadah kita sudah baik. Tetapi ternyata masih tetap menyakiti tetangga dan menggosip tentang keburukan saudaranya," pesan TGB.
Menurutnya, ibadah yang baik adalah ibadah yang tidak hanya fokus ibadah kepada Allah. Namun juga tetap menjalin hubungan baik dengan sesama, " tegas Tuan Guru Bajang, seraya mengajak tetaplah berbuat baik, ikhlas karena Allah SWT., karena kita tidak tahu amal baik yang mana yang akan membawa kita menuju surganya Allah SWT. "Amal yang kelihatan biasa biasa saja, akan tetapi ternyata amal itulah yang mungkin akan membawa keberkahan." ungkap TGB sembari menceritakan kisah 3 orang yang terjebak dalam goa. Namun hanya karena kebaikan yang pernah diperbuatnya dimasa lalu, menjadi sebab dimudahkan ketiga orang tersebut keluar dari goa.
Selain itu, Gubernur TGB juga kembali menekankan pentingnya melaksanakan atau mengamalkan inti dari ajaran Islam yaitu Silaturahim, sebagai modal untuk mewujudkan cita cita kita sebagai bangsa. Sebab harapan dalam membangun masyarakat yang diajarkan Al Quran, kata Gubernur TGB adalah sama dengan cita-cita kita sebagai bangsa, yaitu untuk menciptakan masyarakat yang makmur dan sejahtera. Dalam Al Quran disebut dengan baldatun thoyibatun. "Secara kata baldatun thoyibatun berarti sejahtera dan subur. Maknanya yaitu, bumi ini memberikan berkah yang luar biasa bagi yang tinggal diatasnya", ujar Gubernur.
Hafidz Quran tersebut kemudian melanjutkan bahwa untuk membangun negeri yang makmur, maka kita harus terus memperkuat ikatan tali silahturahmi. Dimana hal ini sejalan dengan semangat persatuan dan kesatuan yang menjadi dasar bagi indonesia untuk tetap berdiri, terang Gubernur Tuan Guru Bajang mengakhiri ceramahnya. (GA. Imam*)