Kadis Dikbud Provinsi NTB, HM Suruji, didampingi Kabag Pemberitaan Biro Humas Setda Provinsi NTB, Lalu Ismunandar, saat menggelar konpers di Media Center Humas Pepmprov NTB (Senin 20/03/2018)
Mataram, Garda Asakota.-
Setelah lama tidak terdengar kabar, Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB sekitar akhir bulan Maret 2018
ini atau sekitar tanggal 28 Maret 2018, akan mengeluarkan pengumuman lengkap rekruitmen
atau seleksi guru Non PNS SMA/SMK dengan jumlah rekruitmen sebanyak 2.500 orang
untuk sekolah negeri. Rekruitmen ini dilakukan sebagai sebuah upaya atau bagian
dari proses melakukan rasionalisasi jumlah guru Non PNS atau guru honorer di
Provinsi NTB yang berjumlah sekitar 6.700 orang yang mengabdi di
sekolah-sekolah Negeri.
Menurut Kepala Dinas (Kadis) Dikbud
Provinsi NTB, H Muhammad Suruji, pelaksanaan testingnya sendiri rencananya
akan digelar sekitar diatas tanggal 13 April 2018 dan hanya boleh diikuti oleh
mereka-mereka yang pernah menjadi guru honorer baik yang masih menjadi guru
honorer maupun yang pernah menjadi guru honorer tetapi sudah diberhentikan dari
guru honorer.
“Jadi syarat untuk mengikuti seleksi
ini adalah pernah menjadi guru honorer karena pemerintah provinsi ingin
melakukan rasionalisasi guru honorer. Tapi karena ada juga guru honorer yang
sudah dua atau tiga tahun sudah diberhentikan oleh Kepala Sekolahnya dan
digantikan dengan guru honorer yang baru. Maka pemerintah juga memberikan
kesempatan kepada mereka untuk mengikuti proses seleksi ini,” terang Suruji
didampingi oleh Kabag Pemberitaan Biro Humas Setda Provinsi NTB, Lalu Ismunandar, saat
menggelar konferensi pers di ruangan Media Center Provinsi NTB, Selasa 20 Maret
2018.
Suruji menjanjikan proses rekruitmen
itu akan dilakukan secara transparan dan tanpa diintervensi oleh kepentingan
apapun dengan memanfaatkan Panitia di Internal Dikbud sendiri. “Testing itu
akan dilakukan secara terbuka dan akan menggunakan sistim komputerisasi
sehingga tidak ada lagi orang yang curiga akan ada intervensi kekuasaan dalam
pelaksanaan testing ini,” ujarnya seraya mengatakan dirinya pernah menerima sms
dari seseorang yang meminta jatah pelulusan honorer daerah. “Jadi untuk menjamin
tidak adanya intervensi atau pemanfaatan dalam pelaksanaan testing ini maka
seleksi ini menggunakan sistim komputerisasi seperti yang digunakan saat testing
UNBK dimana peserta testingnya bisa langsung melihat nilai yang diperolehnya,”
timpalnya.
Selain akan melakukan seleksi
adminstratif terhadap berkas yang diajukan oleh peserta seleksi, direncanakan
nantinya akan dilakukan dua tahapan seleksi yakni test kompetensi dasar yang hasilnya
akan dilakukan perengkingan berdasarkan masing-masing kabupaten/kota dan selanjutnya
nanti akan direkomendasikan untuk mengikuti test kompetensi bidang.
“Tujuan dilakukan dua tahapan seleksi
ini agar nantinya guru Non PNS ini memiliki kemampuan dalam kompetensi dasarnya
serta dalam kemampuan bidangnya,” cetusnya.
Suruji Jamin Seleksi Guru Non PNS Tidak Terkait Urusan
Politik
Saat ditanya wartawan media ini
apakah pelaksanaan testing atau seleksi tenaga guru Non PNS ini tidak
dimanfaatkan secara politik karena pelaksanaannya masih dalam suasana Pilkada
Gubernur dan Wakil Gubernur NTB?
Kadis Dikbud NTB, HM Suruji,
menegaskan pihaknya selaku penyelenggara kegiatan seleksi ini tidak bisa
memberikan jaminan pelaksanaan seleksi tersebut tidak dimanfaatkan secara
politik. “Tentu saya tidak bisa menjamin, karena itu adalah hak semua orang
apalagi saat sekarang ini banyak isu yang menjadi jualan politik seperti isu
pariwisata, isu infrastruktur, anggaran tidak berimbang, menjadi isu politik. Kalau
kami dari Dinas menjamin bahwa hal ini tidak ada urusannya dengan politik.
Silahkan yang Pilkada jalan terus, yang mau berpolitik itu urusan
masing-masing, tapi kami mau menata pendidikan,” pungkasnya. (GA. 211*).
Baca Juga Berita Sebelumnya:
http://www.gardaasakota.com/2017/12/desember-ini-seleksi-umum-guru-honda.html
http://www.gardaasakota.com/2017/05/rencana-pangkas-6-ribu-guru-honorer.html
http://www.gardaasakota.com/2017/11/semenjak-dialihkan-ke-pemprov-nasib.html
http://www.gardaasakota.com/2017/11/fsgi-kritisi-tata-kelola-guru-pasca.html
Baca Juga Berita Sebelumnya:
http://www.gardaasakota.com/2017/12/desember-ini-seleksi-umum-guru-honda.html
http://www.gardaasakota.com/2017/05/rencana-pangkas-6-ribu-guru-honorer.html
http://www.gardaasakota.com/2017/11/semenjak-dialihkan-ke-pemprov-nasib.html
http://www.gardaasakota.com/2017/11/fsgi-kritisi-tata-kelola-guru-pasca.html