Drs. H. Sutarman H. Masrun, MM. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Calon Walikota Bima, HM. Lutfi, SE, dan Calon Wakilnya, Feri Sofiyan, SH, sekitar pukul 14.32 Wita, Senin siang (1/3) menggelar pertemuan silaturahim dengan salah satu tokoh masyarakat Bima, Drs. H. Sutarman, MM, di kediamannya Kelurahan Lewirato Kecamatan Mpunda Kota Bima. Tokoh sukses Bima di Jakarta yang sebelumnya juga pernah mencalonkan diri menjadi bakal calon Walikota Bima ini selain meminta Lutfi-Feri untuk selalu bersyukur dan menjaga kesehatan menghadapi Pilkada Kota Bima juga berharap agar agar keduanya tetap fokus dan tetap melakukan sosialisasi memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana mengelola APBD dan memanage Kota Bima agar lebih maju dan dinamis di masa mendatang. "Harus gencar sosialisasi ke masyarakat agar diketahui siapa calon yang benar-benar memiliki Program yang jelas untuk masyarakat. "Karena memilih pemimpin bukan hanya sekedar sosok yang bisa mengelola APBD," katanya saat memberi pesan moral dan sugesti kepada Paslon Lutfi-Feri.
Menurutnya, jika Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan amanah dan kepercayaan menjadi Walikota dan Wakil Walikota Bima lima tahun kedepan, agar dapat mengelola dana APBD secara maksimal dan penuh inovasi agar Kota Bima dapat bergerak cepat. "Menjadi pemimpin itu bukan hanya sekedar mengelola APBD saja, bukan itu saja. Tetapi menjadi pemimpin daerah itu harus punya Inovasi dan kreativitas agar daerah itu bisa bergerak cepat dan dinamis," katanya memberi pesan moral dan sugesti kepada Lutfi-Feri
Di mata pengusaha sukses Jakarta ini, Kota Bima adalah kota kecil dengan kondisi wilayah yang tidak terlalu luas. Jadi kata dia, secara teori baik potensi SDM dan SDA-nya gampang diolah. Tapi apa sekarang?, hasilnya begini-begini saja di Bima, justru kondisinya jalan di tempat. "Kita juga salah kalau jika dikatakan Kota Bima tidak bergerak. Bergerak sih bergerak, tapi jalan di tempat. Beda dengan daerah lain, progresnya lebih maju," tegasnya.
Haji Sutarman justru mempertanyakan mengapa pemimpin di daerah ini tidak mengambil contoh daerah lain seperti daerah Banyuwangi dan Probolinggo yang jauh lebih maju dan dinamis. "Padahal kita juga terima dana dari Negara, ada APBD dan ada APBN. Jadi, ini PR buat Lutfi-Feri jika diberikan amanah oleh Allah SWT harus merubah keadaan ini, progresnya Kota Bima harus lebih baik.
Kalau Lutfi-Feri jalan di tempat seperti hari ini, ngapain jauh-jauh datang dari Jakarta. Jangan sekedar berpikir normatif, hanya kelola dana APBD saja. Contohnya saja Kabupaten Bantaeng yang dirubah kondisinya oleh kepala daerahnya dari daerah yang tandus menjadi subur. Sekarang malah mampu menghadirkan investor dari Jepang. Kita harus dapat cerita seperti itu pak, jangan hanya bisa mengelola dan menghabiskan uang APBD yang sudah ada," pungkasnya mengingatkan. (GA. 212*)