Walikota Bima, M. Qurais H. Abidin |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Walikota Bima, M Qurais H Abidin menjadi inspektur upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bima ke-15 pada hari Selasa, 10 April 2018. Upacara berlangsung di Halaman Kantor Walikota Bima, dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Pemuda dan Olahraga Bidang Ekonomi Kreatif, Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Nusa Tenggara Barat, Direktur Bina Masyarakat Kepolisian Daerah NTB, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Negara Provinsi NTB, Direktur Bank NTB, Bupati Bima dan anggota FKPD Kabupaten Bima, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Bima, Ketua TP PKK Kota Bima, Ketua GOW Kota Bima, Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Tahun 2018, Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bima Tahun 2018, Pimpinan BUMN/BUMD, Perwakilan Universitas Kristen Petra Surabaya.
Tampak pula perwakilan organisasi pemuda, Kepala Sekolah, Pengawas dan Dewan Pendidikan, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota Bima, Camat, Lurah, unsur organisasi wanita, veteran, pimpinan BUMN/BUMD, perwakilan instansi vertikal, para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh wanita, insan pers, dan para akademisi serta para pengusaha turut menempati tenda undangan. "Sedangkan peserta upacara berasal dari unsur Kepolisian, Brimob, TNI, Kompi Senapan A, serta ASN Pemerintah Kota Bima," ungkap Plt. Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Bima, Syahrial Nuryadin, S.IP, MM.
Tema HUT tahun ini adalah “Dengan Semangat Hari Jadi Kota Bima Ke-16, Kita Tingkatkan Semangat Kebersamaan Untuk Kota Bima Yang Tangguh, Maju Dan Melayani.” Dimana salah satu dasar pemilihannya agar kita selalu mengingat bahwa tujuan dibentuknya Kota Bima adalah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Sebelum upacara, ditampilkan tarian kolosal oleh kelompok seni Sekolah Dasar. Sebelum upacara dimulai para tamu undangan yang hadir disuguhkan atraksi dari Praja Wibawa Sat Pol PP Kota Bima berupa atraksi senam praja dan atraksi bela diri.
Dalam sambutannya Walikota Bima menyampaikan napak-tilas pencapaian dan tantangan selama memimpin Kota Bima. Agenda-agenda besar pembangunan berhasil dilaksanakan, dan Kota Bima juga berhasil pulih dari bencana Banjir Bandang tahun 2016 dalam waktu yang relatif cepat. Selama 16 tahun terbentuknya Kota Bima telah mengalami perubahan signifikan, baik dari aspek fisik maupun aspek sosial budaya, ekonomi dan lingkungan. Pembangunan Kota Bima dilaksanakan sesuai tipologi kawasan. Kawasan Barat sebagai pusat perdagangan dan jasa, tengah untuk pusat pemerintahan dan pendidikan, dan kawasan Timur untuk pengembangan pertanian dan perkebunan serta daerah konservasi.
Sesuai fungsinya untuk pengembangan pertanian, perkebunan dan konservasi, di kawasan timur Kota Bima dibangun embung, irigasi pertanian dan pembukaan jalan ekonomi maupun jalan usaha tani. Untuk menunjang kegiatan perdagangan dan jasa, berbagai infrastruktur perekonomian dibangun. Selain itu, penataan taman kota atau ruang terbuka hijau terus diupayakan. Dijelaskannya pula, ada 7 titik strategis penataan Kota Bima sebagai kota tepian air yang merupakan koridor pertumbuhan ekonomi, yaitu: Ni’u, Lawata, Ama hami, Pelabuhan Bima, Istana Kesultanan Bima, Kampung Nelayan Bonto, dan Pantai Kolo.
Khusus kawasan Amahami, terdapat Masjid Terapung, Taman Ama Hami, Pusat Layanan Usaha terpadu, dan Pasar semi modern Amahami yang diresmikan oleh presiden joko widodo pada tanggal 29 April 2016. Demikin pula dengan Masjid Terapung Amahami yang mulai dibangun pada tanggal 10 April 2017, dan telah mulai dimanfaatkan pada Januari 2018. Kini masjid tersebut menjadi Ikon Baru Kota Bima yang terus diramaikan oleh jama’ah maupun pengunjung. “Jika kita harus menghitung antara pencapaian dan tantangan, antara nikmat dan cobaan, maka sesungguhnya nikmat Allah kepada Kota Bima ini tidak terhitung”, ucap Walikota.
Pada periode 2013-2017, ada 14 sasaran strategis Pemerintah Kota Bima, yaitu: (1) Meningkatnya kepatuhan terhadap ajaran agama; (2) Meningkatnya kerukunan hidup beragama; (3) Meningkatnya pelestarian nilai-nilai budaya lokal; (4) Meningkatnya mutu pendidikan; (5) Meningkatnya daya saing; (6) Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat; (7) Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar; (8) Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik; (9) Meningkatnya pelayanan publik yang prima; (10) Meningkatnya pertumbuhan ekonomi; (11) Meningkatnya pendapatan masyarakat; (12) Meningkatnya produksi pertanian; (13) Meningkatnya kualitas infrastruktur perkotaan yang baik; serta (14) Terpeliharanya keamanan dan ketertiban.
Berbagai sasaran strategis ini bisa tercapai, dengan capaian indikator kinerja masing-masing sasaran antara 90 hingga 100%. Pertumbuhan ekonomi Kota Bima pada tahun 2017 adalah sebesar 5,78%, sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada 5,07 %. IPM Kota Bima tahun 2017 adalah 73,67. Angka ini merupakan yang tertinggi di NTB dan diatas rata-rata IPM nasional. Demikian pula dengan persentase penduduk miskin di Kota Bima pada tahun 2017 sebesar 9,27%. Ini merupakan prestasi yang signifikan karena pada tahun 2013 angka kemiskinan Kota Bima masih berada pada angka 10,54%. Angka kemiskinan Kota Bima merupakan angka kemiskinan terendah di provinsi NTB dan berada dibawah rata-rata nasional. Atas capaian ini, Walikota Bima meraih Entrepreneur Awards 2017 kategori pengentasan kemiskinan dari Innovation Network Asean.
Berbagai penghargaan juga mampu ditorehkan oleh Walikota Bima diantaranya menerima Piagam Penghargaan Upakarti tahun 2017 Kategori Jasa Kepedulian terhadap Pengembangan Komoditas Tenun Ikat Bima dari Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Sementara pada tahun yang sama Wakil Walikota menerima penghargaan Dharma Karya Kencana Program Kependudukan dari Kepala BKKBN RI. Pemerintah Kota Bima piagam penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Apatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI atas prestasi Peningkatan Akuntabilitas Kinerja tahun 2016 dengan predikat “B”.
Dalam bidang keuangan, pemerintah Kota Bima juga meraih penghargaan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati atas keberhasilan menyusun dan menyajikan laporan keuangan tahun anggaran 2016 dengan capaian standar tertinggi. Dalam hal perencanaan pembangunan, Pemkot Bima meraih juga berhasil mendapatkan penghargaan Pangripta Nusantara sebagai juara I tingkat Provinsi NTB tahun 2017. Dibidang keagamaan, Kota Bima telah mampu mengantarkan salah satu Qori Kota Bima Budiman Hasan menjadi juara I pada MTQ internasional tahun 2017 yang dilaksanakan di Thailand.
Selain itu, untuk percepatan dan pemerataan pembangunan wilayah, tahun ini Pemkot Bima juga telah berhasil melaksanakan pemekaran dan pembentukan tiga kelurahan baru yaitu kelurahan Jatibaru Timur, Kelurahan Ule dan Kelurahan Oimbo yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri. “Semua pencapaian ini tidak akan dapat terwujud tanpa dukungan pemerintah pusat, pemerintah Provinsi NTB, DPRD Kota Bima, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Bima, organisasi non pemerintah, BUMN/BUMD maupun berbagai komunitas masyarakat”, ujar Walikota Bima.
Diakhir sambutannya Walikota Bima menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh elemen yang telah terlibat dalam membangun Kota Bima. Tahun ini pula menjadi tahun terakhir Periode Kepemimpinan Walikota Bima, disadarinya bahwa selama kempemimpinannya masih belum bisa maksimal memenuhi tuntutan dan kebutuhan seluruh masyarakat Kota Bima. “Terima kasih atas dukungan selama ini. Saya sebagai Walikota Bima sekaligus mohon pamit, karena pada bulan Juli nanti saya akan mengakhiri jabatan saya selaku Walikota. Semoga apa yang sudah kita upayakan bersama selama ini tercatat sebagai amal sholeh di hadapan Allah SWT”, ucap Walikota Bima dengan penuh haru. (GA. 212/adv*)