Mataram, Garda Asakota.-
Program Keluarga Harapan (PKH) di
Provinsi NTB pada tahun 2018 ini terus mengalami peningkatan dan akan terus
mengalami penambahan kepesertaan di tahun 2019. Program PKH ini merupakan
program Nasional yang memberikan bantuan kepada masyarakat miskin dengan
komponen pembiayaan seperti aspek kesehatan, pendidikan, biaya hidup bagi
masyarakat Lanjut Usia dan penyandang Disabilitas. Program PKH sendiri dimulai
sejak tahun 2007 dan mulai masuk di NTB sejak tahun 2008 dengan total alokasi
dana yang dihabiskan sejak tahun 2008 hingga sekarang mencapai angka Rp1,7 Trilyun.
Untuk tahun 2017, pembiayaan Negara
bagi masyarakat miskin yang tercover dalam program PKH ini dihitung berdasarkan
biaya per keluarga sebesar Rp1.890.000.,
dalam satu tahun dan dicairkan dalam empat tahap, atau tidak lagi berdasarkan perhitungan
komponen pembiayaan seperti pada tahun 2016.
“Sementara bagi masyarakat miskin
yang tercover dalam program PKH yang memiliki komponen tambahan seperti lanjut
usia terlantar dan disabilitas berat, maka akan diberikan tambahan biaya
menjadi total penerimaan sebesar Rp2 juta per satu keluarga dalam satu tahun,” ujar
Kasi Jaminan Sosial Keluarga Dinas Sosial Provinsi NTB, Lalu Kukuh Atmadi, A.KS.,
saat menggelar konferensi pers bersama sejumlah wartawan di lingkup Provinsi
NTB, Selasa 01 Mei 2018, di ruang media center Provinsi NTB.
Berdasarkan data yang dirilis oleh
Dinas Sosial Provinsi NTB, di tahun 2017, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari
PKH ini berkisar diangka 192 ribu KPM. “Di tahun 2018, terjadi peningkatan yang
cukup besar yakni sekitar 342 ribu KPM. Kenaikan angka KPM ini bukan berarti
angka kemiskinan itu terus meningkat. Akan tetapi ini merupakan ruang
kesempatan bagi masyarakat yang belum menerima program PKH ini agar bisa
tercover dalam program ini,” kata Kukuh.
Dikatakannya, Kepesertaan PKM dari
program PKH di tahun 2019 ini akan terus dilakukan penambahan sekitar 10 ribu
peserta lagi dengan adanya sumber dukungan dana dari APBD I Provinsi NTB. “Untuk
penambahan sekitar 10 ribu peserta di tahun 2019 sedang kami godok saat
sekarang ini,” pungkasnya. (GA. 215*).