Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, saat menyampaikan sambutan di acara Rakorda PDI P Provinsi NTB, Sabtu 06 Oktober 2018, di Kantor DPD PDI NTB.
Mataram, Garda Asakota.-
Tim Koalisi Indonesia Kerja Calon
Presiden dan Calon Wakil Presiden RI, Ir H Joko Widodo dan KH Makruf Amin,
menargetkan akan meraup 80 persen suara kemenangan bagi Jokowi-Makruf Amin di
Provinsi NTB.
“Kami sudah menargetkan 80
persen suara kemenangan untuk Jokowi-Makruf Amin di NTB,” tegas Tim Koalisi
Kerja Jokowi-Amin, H Rahmad Hidayat, yang juga merupakan Ketua DPD I PDI
Perjuangan Provinsi NTB saat menggelar konferensi pers di kantor DPD PDI P
Provinsi NTB usai mengikuti acara Rakorda PDIP NTB, Sabtu 06 Oktober 2018.
Tampak terlihat keseriusan para peserta Rakorda DPD PDI P NTB mengikuti satu demi satu acara yang digelar saat Rakorda.
Pada Pilpres tahun 2014 silam, Povinsi
NTB ini merupakan salah satu lumbung suara Capres Prabowo Subianto yang saat
itu berpasangan dengan Hatta Rajasa dengan perolehan suara sebesar 72,45 %
berdasarkan hasil rekapitulasi KPU saat itu. Namun, dalam Pilpres kali ini, Tim
Kerja Capres Jokowi-Makruf Amin, secara maksimal akan berupaya membalikan
keadaan dengan memenangkan 80 % suara pemilih di NTB untuk kemenangan Jokowi-Makruf
Amin.
“Alasannya, pertama, rakyat sekarang
sudah melek politik, sudah pintar, membedakan mana pemimpin yang suka mengumbar
janji dan yang tidak. Pak Jokowi itu pemimpin yang tidak suka berjanji. Saat
bencana gempa Lombok, Pak Jokowi hadir ditengah-tengah masyarakat sampai
menginap di tenda bersama rakyat,” jelas pria yang sudah 20 tahun memimpin PDI
P di NTB ini.
Alasan kedua, menurutnya, semua
tokoh-tokoh di NTB yang didatanginya sepakat menyatakan dukungannya untuk
pasangan Jokowi-Makruf Amin. “Termasuk mantan Gubernur NTB dua (2) Periode,
TGB, sudah menyatakan dukungan penuhnya dengan organisasinya untuk memenangkan
Jokowi-Makruf Amin di NTB,” kata pria yang juga merupakan anggota DPR RI dari
dapil NTB ini.
Sementara untuk pemilihan legislatif
sendiri, PDI P NTB menargetkan akan menjadi peraih suara terbanyak dari
partai-partai lainnya. “Paling tidak target kami, kalau tidak nomor 1 di NTB,
kami akan menargetkan menjadi partai nomor 2 peraih kursi terbanyak,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal
(Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang turut hadir pada saat
acara gelaran Rakorda DPD PDI P Provinsi NTB untuk memberikan motivasi bagi ribuan
kader PDI P NTB yang menghadiri acara Rakorda, menegaskan seluruh kader PDI P
wajib memenangkan Jokowi-Makruf Amin dan Pileg yang akan digelar April 2019
mendatang.
“Caranya bagaimana?, dengan bergotong
royong, dengan keyakinan, dan dengan menebarkan hal-hal yang positif bagi
rakyat. Kami dilarang baik oleh Ibu Megawati, Pak Jokowi maupun Kiyai Makruf
untuk menebar fitnah atau hoax. Sehingga yang kami tampilkan adalah kampanye dengan
gagasan terbaik dari kepemimpinan pak Jokowi dan Kiyai Makruf. Yang kami
tampilkan adalah solusi bagi persoalan bangsa, bukan hal-hal yang
menakut-nakuti bangsa,” ujar mantan aktivis GMNI ini.
Pak Jokowi, menurutnya, telah
mengajarkan ‘ilmu salaman’ yakni suatu ajaran membangun hubungan silaturahim
dengan rakyat. “Sehingga bersama dengan Partai-partai Koalisi yakni Partai
Golkar, Nasdem, PKB, PPP, Perindo, Hanura, PKPI, dan PSI, membangun suatu etika
bersama untuk memenangkan Jokowi-Makruf Amin,” timpalnya.
Dikatakan Hasto, untuk memenangkan
Jokowi-Makruf Amin di NTB, dukungan yang diberikan oleh mantan Gubernur NTB,
TGH M Zainul Majdi, dipandang sebagai sesuatu hal yang sangat positif sebagai
sesuatu bagian yang menunjukan kepemimpinan Jokowi sangat diterima oleh semua
kalangan.
“Karena yang dicari saat sekarang ini
adalah pemimpin yang tidak ada jarak dengan rakyat. Pemimpin yang tidak punya
catatan kelam masa lalu. Pemimpin yang dengan kerja keras, mampu membangun
harapan yang lebih baik, mampu menghadirkan kebijakan ditengah rakyat yang
sedang susah melalui kebijakan seperti Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia
Sehat, program kesehatan BPJS, serta kebijakan-kebijakan lainnya,” pungkasnya. (GA. Imam*).