Mataram, Garda Asakota.-
Acara
jumpa Bang Zul dan Umi Rohmi (Gubernur dan Wagub NTB, red.) yang digelar secara
sederhana di halaman Kantor Gubernur NTB, Jum’at Pagi 12 Oktober 2018, benar-benar
dimanfaatkan sebagai ajang curhatan oleh masyarakat NTB. Buktinya, salah
seorang warga Karang Monjok Kota Mataram, korban terdampak gempa, Baiq Huriyani,
mengeluhkan belum adanya bantuan yang didapatkannya.
“Rumah
saya roboh dan sekarang kami masih tinggal di pengungsian. Selama ini kami
tidak pernah dapat bantuan apa-apa,” keluh Baiq Huriyani yang mengaku rumahnya
berada di belakang TK Pertiwi Mataram ini kepada Bang Zul.
Menjawab
keluhan warga tersebut, Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah, mengatakan
Pemerintah Pusat telah memberikan garansi kepada warga Lombok-Sumbawa yang
terdampak gempa untuk diberikan bantuan.
“Kita
telah digaransi oleh Pemerintah Pusat bahwa uangnya ada. Yang penting sekarang ada
yang mau membangun rumahnya. Kemarin itu karena ada syarat rumah itu harus ada
anti gempanya, maka menjadi lama,” jawab Bang Zul.
Kendala
lainnya, menurut Bang Zul, ketika telah selesai dilakukan pendataan oleh Pemda
maka data itu harus disupervisi lagi oleh Kementerian PU dan setelah itu baru
ada yang membuat rumahnya.
“Mudah-mudahan
beliau segera dicatat namanya segera ditindaklanjuti,” cetusnya.
Usai
acara, kepada wartawan, Bang Zul mengatakan bahwa lambatnya pembuatan rumah tahan
gempa tersebut terkendala karena ada proses-proses yang harus dilakukan oleh
Fasilitator yang berasal dari PUPR yang memakan waktu yang lama seperti
pembuatan gambar, RAB.
“Ternyata hal ini butuh waktu dan jumlah mereka sangat
terbatas. Nah sekarang harus diverifikasi dulu dan harus banyak menyiapkan
fasilitator dari 500 orang sekarang harus ditambah dua sampai tiga kali lipat
agar prosesnya bisa jauh lebih cepat,” pungkasnya. (GA. Imam*).
Baca Juga Berita Sebelumnya :