Sekretaris F PDI P DPRD NTB, Made Slamet.
Mataram, Garda Asakota.-
Pernyataan Gubernur NTB, Dr
Zulkieflimansyah, Pada Senin 01 Oktober 2018 lalu, saat menggelar Rapat
Pimpinan (Rapim) dengan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup
Pemerintah Provinsi NTB, yang menegaskan bahwa Pemprov harus lebih proaktif
dalam menangani bencana gempa Lombok dan Sumbawa dengan tangan sendiri atau
berdikari, mendapat dukungan dari Sekretaris Fraksi Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (FPDI P) DPRD Provinsi NTB.
Baca Berita Terkait :
http://www.gardaasakota.com/2018/10/doktor-zul-pemprov-harus-lebih-proaktif.html
Baca Berita Terkait :
http://www.gardaasakota.com/2018/10/doktor-zul-pemprov-harus-lebih-proaktif.html
Berbicara dengan sejumlah wartawan di
Kantor DPRD NTB, pada Selasa 02 Oktober 2018, Sekretaris F PDI Perjuangan DPRD
NTB, Made Slamet, menyatakan spirit yang diperlihatkan oleh Gubernur NTB itu bertujuan
untuk membangkitkan semangat masyarakat untuk bangkit sesuai dengan prinsip ‘yang
bisa menolong diri kita adalah diri kita sendiri harus diutamakan’.
“Biar bagaimana pun pertolongan dari
orang lain, kalau diri kita sendiri tidak bangkit, maka NTB bangkit itu akan sangat
sulit dilakukan. Jadi saya sepakat dengan statemen Gubernur itu,” kata Made
Slamet.
Dikatakannya, disebalik bencana itu
tentu mengandung hikmah yang cukup besar, apalagi ketika kita sendiri mampu
untuk bangkit dengan kekuatan sendiri maka itu akan menjadi catatan yang luar
biasa bagi daerah kita sendiri saat menghadapi ujian yang diberikan oleh Tuhan.
“Apalagi ujian bencana ini tidak hanya menimpa daerah kita sendiri, tapi juga
dialami oleh saudara-saudara kita yang ada di daerah lain seperti Palu,
Donggala dan Sigi di Sulawesi Tengah,” imbuhnya.
Pria yang juga merupakan anggota
Komisi II DPRD NTB ini meyakini Pemerintah Pusat tetap akan memberikan bantuan
anggarannya untuk pemulihan atau recovery berbagai infrastruktur Pemerintah dan
masyarakat yang rusak akibat dilanda gempa beruntun 29 Juli 2018 hingga 19
Agustus 2018 tersebut.
“Tidak mungkin Pempus akan melepaskan
tangannya terhadap upaya pemulihan Lombok-Sumbawa. Namun, bukan berarti juga
kita harus menunggu turunnya bantuan tersebut. Prinsipnya kita harus berbuat
dengan daya kita sendiri dan dengan gotong royong dengan memprioritaskan
program-program Pemda ke daerah terdampak bencana,” timpalnya.
Sementara berkaitan dengan rencana
atau ide Pemprov NTB yang berkeinginan mengundang Institusi Internasional untuk
ikut terlibat dalam memberikan bantuan ide pemulihan masyarakat Lombok-Sumbawa
dari bencana gempa juga diapresiasi oleh
Politisi PDI Perjuangan ini.
“Kalau pun dibantu saya kira bagus itu. Tidak
pernah kita menolak adanya suatu bantuan dalam hal ini. Tetapi ada hal-hal juga
yang harus kita hindari yakni potensi masuknya agen internasional ke wilayah
kita. Hal ini juga perlu diantisipasi,” pungkasnya. (GA. 211*).