Kabid Perhubungan Laut Dishub Kabupaten Bima, Mohammad Saleh dan Kades Pai Hidayat, di Aula Kantor Desa Pai Kecamatan Wera, Rabu 24 April 2019.
Bima, Garda Asakota.-
Sejumlah Warga di Kecamatan Wera mengeluhkan maraknya aktivitas pengeboman ikan di wilayah perairan mereka. Bahkan aktivitas pengeboman ikan tersebut sudah berani dilakukan secara terang-terangan. Jika hal ini cenderung dibiarkan oleh Pemerintah, maka hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada rusaknya ekosistem laut yang ada di wilayah tersebut.
Keluhan maraknya aktivitas pengeboman ikan di wilayah perairan Kecamatan Wera ini disampaikan oleh sejumlah nelayan dan tokoh muda setempat saat acara Sosialisasi Keselamatan Transportasi Laut yang digelar oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Bima di Aula Kantor Kepala Desa Pai Kecamatan Wera pada Rabu 24 April 2019.
"Kami hanya berharap agar persoalan penangkapan ikan dengan melakukan pengeboman ini bisa menjadi perhatian serius oleh Pemerintah," pinta Ardiansyah saat sesi dialog.
Bahkan parahnya lagi menurut Buhori, aktivitas pengeboman tersebut dilakukan secara terang-terangan baik di pagi hari, siang maupun malam hari. "Pokoknya tiada hari tanpa adanya pengeboman ikan," keluh Buhori.
Menariknya, Kades Pai, Hidayat, ketika menanggapi keluhan masyarakatnya justru mengaku telah menjadikan persoalan itu sebagai perhatian utamanya. Bahkan Hidayat mengaku telah mengeluarkan suatu imbauan bahwa hasil dari aktivitas pengeboman ikan itu haram. "Dan imbauan itu didasari dari imbauan yang dikeluarkan MUI," kata Hidayat.
Sementara itu, pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Bima melalui Kabid Perhubungan Laut, Mohammad Saleh, berjanji akan melakukan kegiatan patroli bersama guna menyikapi keluhan masyarakat tersebut. “Insha Allah, saat patroli bersama dan Pengawasan Laut, kami akan meningkatkan fungsi pengawasan,” janji Saleh.
Dalam kesempatan itu juga, dihadapan nelayan pemilik kapal GT7, Saleh menyampaikan materi tentang keselamatan laut. Keselamatan menurutnya, adalah hal yang perlu diutamakan, terutama bagi para nelayan yang kesehariannya melakukan aktifitas di laut lepas.
"Makanya kami gelar sosialisaai ini, agar nelayan tak mengabaikan unsur keselamatan dalam beraktifitas di tengah lautan," katan Mohamad Saleh yang didampingi Kasubag Program dan Pelaporan Arief Rachman
"Kerap kali kecelakaan terjadi di laut disebabkan kurangnya kewaspadaan dalam memperhatikan laik tidaknya sarana transportasi yang digunakan. Oleh karenanya, sarana laut hendaknya selalu diperiksa sebelum dipakai, apalagi banyak kecelakaan yang terjadi di laut dikarenakan kapal yang tidak dicek kelaikannya sebelum dipergunakan," pungkasnya. (GA. 216*).