|
Lurah Ule, Nakhyar Munkar, S.Pd. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Sampah yang menggunung dan berserakan di sepanjang jalan lintas Ule Kecamatan Asakota Kota Bima membuat orang nomor satu di kelurahan Ule geram. Pasalnya beberapa waktu lalu pada pelaksanaan kegiatan bhakti sosial dan gotong royong bersama semua unsur yang ada di wilayah Kelurahan Ule dirinya sampai muntah-muntah lantaran mencium bau menyengat dan tak sedap yang berasal dari Sampah yang berada di sepanjang Jalur Ule.
"Saya kemarin ketika melaksanakan kegiatan gotong-royong pembersihan di sepanjang jalur Ule muntah-muntah karena tidak tahan dengan bau yang sangat tak sedap. Malahan yang kami temui adalah belatung dalam karung yang tersebar di sepanjang jalan, benar benar menjijikkan," ungkap Lurah Ule, Nakhyar Munkar, S.Pd., kepada Garda Asakota, Senin (22/4).
Pihaknya meyakini bahwa yang membuang sampah di Ule berasal dari Kelurahan lain bukan dari warga kelurahan Ule, bahkan isunya berasal dari pemilik toko besar yang ada di Kota Bima. Karena itulah, kata dia, menyikapi kondisi tersebut pihaknya di pemerintah Kelurahan Ule berinisiatif membuat papan larangan untuk membuang sampah sembarangan di sepanjang jalur Ule ini.
"Sedangkan khusus bagi oknum pengusaha jika saya temukan membuang sampah sembarangan, maka kami akan ambil tindakan tegas yaitu mempolisikannya. Karenanya saya meminta kerjasama dengan stakeholder yang ada di wilayah Hukum Kecamatan Asakota baik Babinsa maupun Babinkamtibas dan RT RW se Kelurahan Ule untuk mengawalnya," tegas Lurah.
Dirinya pun berharap kepada pemerintah Kota Bima untuk bisa memberikan satu unit saja mobil Sampah untuk Kelurahan Ule. Untuk mewujudkan hal tersebut pihaknya mengaku telah tiga kali bersurat kepada Dinas terkait dalam hal ini DLH Kota Bima namun hingga hari ini belum ada jawaban yang pasti. "Sudah tiga kali kami telah bersurat kepada DLH bahkan bertemu secara langsung pun sudah, namun hingga kini belum ada hasilnya," katanya. (GA. 003*)