Civitas MAN 1 Kobi saat mendengar penjelasan Kasi Kesiswaan Layanan Dikmen PKPLK Bima yang juga merupakan Ketua Panitia OSN, Sumadi, S. Pd. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Jajaran Civitas MAN 1 Kota Bima mempertanyakan tentang dikeluarkannya dua SK yang berbeda oleh pihak Layanan Dikmen PKPLK (Pendidikan Khusus Pendidikan Layanan Khusus) Bima terkait dengan susunan nama siswa terbaik yang mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten dan Kota Bima bidang studi Matematika beberapa waktu lalu tepatnya 27 Februari 2018 untuk SMA dan MA.
Dalam Surat Keputusan pertama yang dikeluarkan oleh Dikmen PKPLK nomor 191/426.3/Dikmen PK PLK BM/III/2019 tercantum nama tiga orang siswa MAN-I Kota Bima yang secara otomatis berhak mewakili sekolah dalam ajang OSN bidang Matematika di Propinsi NTB pada 9 April mendatang. Tetapi anehnya kemudian, belakangan ini justru dikeluarkan lagi SK Perubahan atau SK Kedua yang mana dalam SK tersebut tercantum tiga nama teratas berasal dari sekolah lain.
"Ini ada apa sebenarnya yang terjadi?, kenapa ada SK Perubahan yang menghilangkan nama siswa kami di tiga urutan teratas sesuai dengan SK Pertama yang di keluarkan pada 4 Maret 2019 oleh PK PLK,?," cetus Anang, S.Pd., guru MAN 1 Kota Bima, kepada wartawan, Kamis (4/4).
Terang saja, akibat penghapusan itu, pihaknya kecewa. Bahkan selain pihaknya yang pasti merasakan dampak negatifnya adalah siswa dan sekolah. Para wali murid sudah pasti tahu tentang hal tersebut, mereka bahkan awalnya bangga akan prestasi putra putrinya. Demikian pula pihak sekolah, karena prestasi ini merupakan pertaruhan sebuah eksistensi dan nama baik sekolah.
"Sejak awal Maret lalu, terhitung sudah 28 hari kami menerima Surat Keputusan Kepala Dikmen PKPLK yang pertama dimana dalam SK tersebut tercantum tiga nama siswa MAN I di urutan teratas yang bisa di pastikan bahwa siswa kamilah yang akan mewakili Kota Bima nanti khusus OSN Matematika. Eh, belakangan tiba tiba keluar lagi SK sama dari Kepala Layanan Dikmen PK PLK namun dengan nama yang berbeda yang berasal dari sekolah lain. Ini ada apa sebenarnya, SK pertama masih atas nama Kepala Layanan Dikmen PK PLK lama yaitu pak Abas sementara SK yang kedua itu di keluarkan oleh Pejabat baru yaitu Pak Sanusi, intinya kami tidak mau tahu yang jelas pihak sekolah akan tetap berpedoman pada SK Pertama," timpal Guru Pembina lainnya, Gufran S.Pd.
Menanggapi masalah ini, jajaran Layanan Dikmen PK PLK Bima yang di hubungi via ponselnya baik Pak Abbas mantan Kepala Layanan Dikmen maupun Pak Sanusi Kepala Layanan PKPLK Bima yang baru mempersilahkan wartawan untuk mengkonfirmasi langsung kepada Kepala Seksi Kesiswaan Layanan Dikmen PK PLK karena dianggap mengetahui persis mengenai hal tersebut.
Sementara, Kasi Kesiswaan Layanan Dikmen PKPLK Bima yang juga merupakan Ketua Panitia OSN, Sumadi, S. Pd, yang di datangi oleh belasan Guru dan Pembina MAN I Kota Bima di Taman Ria Kota Bima mengakui bahwa persoalan tersebut tengah di lakukan upaya penyelesaiannya tanpa harus ada pihak-pihak yang merasa terzhalimi. Karena itu pihaknya berharap kepada kalangan Guru dan Kepala Sekolah kiranya dapat memberikan ruang bagi dirinya untuk mencari win win solution terhadap masalah tersebut. "Jadi, saya minta waktu untuk secepatnya menyelesaikan persoalan ini. InsyaAllah, akan segera kami selesaikan," jawabnya meyakinkan. (GA. 003*)