Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Teringat jejak perjalanan Syamsuri Firdaus tahun 2012 yang lalu dalam mengikuti MTQ Nasional di Maluku. Demikian juga bagaimana Khairunnisah Putri Kota Bima, menjadi Qori Nasional tetapi mewakili NTT setelah gagal (digagalkan) mewakili NTB tahun 2017 yang lalu.
M. Farhan Kota Bima, juga luput dari catatan, padahal mewakili NTB di ajang Tilawah Nasional golongan Tartil. Demikian juga, Putra Daerah yang nyaris tak disebut. Ia memenangi Qori Internasional di Malaysia beberapa waktu yang lalu, akrab dengan nama Heri Kiswanto-Putra Bolo Kab Bima.
Terlepas Nasib baik Syamsuri Firdaus yang Viral lantaran dipeluk oleh Presiden Turkey, Erdogan Karena menjuarai MTQ Internasional ke 7 di Istambul beberapa hari yang lalu. Kemudian di Undang oleh Presiden RI ke istana untuk sekedar ngobrol dan kemudian diberi Hadiah dan Hadiah itu ia persembahkan sebagai biaya naik Haji kedua orang tuanya.
Kini, 'Syamsuri Yunior' mulai bermunculan. Sebut saja salah satu diantaranya adalah Ian Setiawan, asal Ambalawi Kota Bima. Suaranya cukup khas dengan Maqom 'Syamsuri Yunior'. Saat ini Masih duduk dibangku SD kelas 5 SDN 1 Tolowata.
Ian harus diberi apresiasi sebelum menjadi 'buah bibir' gagalnya banyak pihak menyuguhkan Inspirasi bagi anak negeri yang sedang tertatih mencapai 'anak tangga' kesuksesan. Minimal, undang Ian untuk menjadi Motivator Berkah Al-Quran pada umur sebayanya. "Jika ini serius diberi ruang dan diapresiasi, maka, saya berkeyakinan bahwa Bima sedang memasuki Era Kebangkitan Islamnya. Era lahirnya para Qori Nasional dan Internasional. Era dimana, Dunia sedang memperbincangkannya," tulis pegiat Sosial Bima, Rangga Babuju, dalam akun FB-nya, Jumat (31/5).
Seorang netizen Ilham Akbar, yang diketahui juga merupakan orang tua dari Ian memberikan gambaran akan semangat dan keuletan Ian untuk bisa sukses seperti para seniornya. Meski diakuinya bahwa untuk meraih sukses seperti ustadz Syamsuri Firdaus tidaklah mudah dan begitupun yang sedang dijalani Ian saat ini.
Menurutnya, sejak kelas 2 SD Ian sudah sering mengikuti ajang lomba baik di ajang MTQ di tingkat Desa maupun kegiatan Ramadhan Ceria, namun karena posturnya yang terlihat masih kecil dan tingkat sekolahnya yang masih jauh dibawah teman-temannya yang lain sesama kompetisinya membuat Ian hanya dihargai dengan juara favorit, tapi itu semua tak membuat Ian berkecil hati dan minder. Kondisi itu, kata dia, justru membuat Ian semakin bangkit dan banyak belajar.
Ian Setiawan. |
Setelah orangtuanya mengabulkan permintaannya ingin dibelikan hadiah Aiped, akhirnya dia mendownload semua contoh ngaji Ustadz Syamsuri mulai dari MTQ tingkat Desa sampai MTQ tingkat Internasional golongan anak-anak. "Diapun mulai protes, kenapa saya tidak bisa juara dan lanjut ke tingkat Kecamatan padahal dulu Abang Syamsuri juga mulai ikut lombanya masih seumuran Ian," katanya.
Akhirnya sebagai orangtua mulai cemas, takutnya Ian mulai minder sehingga pada MTQ tingkat Desa Tolowata Kecamatan Ambalawi tahun 2018 dia ikut lagi golongan anak-anak. Eh benaran juga, yang dicemaskan kita terjadi lagi, Ian tidak mendapatkan juara karena golongan anak anak karena yang ikut semuanya sudah SMP dan pada saat itu Ian hanya dapat juara 3.
Tapi akibat kemauannya yang keras untuk lanjut ke tingkat Kecamatan dann seterusnya sehingga membuat dia tetap keras berlatih dan mendesak orangtuanya untuk mencari cara bagaimana dia bisa masuk di MTQ tingkat Kecamatan. "Sehingga pada akhirnya pada bulan April 2019 MTQ tingkat Kecamatan Ambalawi, Ian tidak bisa mendaftar lewat Desa Tolowata karena sudah ada yang mewakili yang juara di tingkat Desa itu, sehingga didaftarkanlah Ian untuk mewakili Desa Mawu karena pada saat itu untuk golongan anak anak Mawu tidak ada yang mendaftar. "Dan Alhamdulillah setelah melewati kompetisi akhirnya Ian mendapat juara 1 di tingkat Kecamatan dan akan mewakili Kecamatan Ambalawi ke tingkat Kabupaten bulan Juli 2019 mendatang," akunya.
Penghargaan dan kepercayaan inipun tidak di sia-siakan oleh Ian, sebab sejak selesai ulangan semesternya kemarin Ian sudah diantarkan ke guru ngajinya di pedalaman Desa Talapiti sana, karena ini merupakan ajang besar dalam tingkat yang lebih tinggi lagi membuat Ian harus berlatih lebih keras dan lebih fokus lagi sehingga yang sebelumnya dia pergi ngaji hanya diantar kemudian dijemput lagi sorenya dan sekarang harus mulai nginap karena kebetulan masih libur sekolah. "Mohon do'anya untuk anakda Ian Setiawan, semoga dia bisa mengikuti jejak ustadz Syamsuri Firdaus karena memang sosok Syamsuri lah yang menjadi figur, panutan dan teladan bagi Ian saat ini. Bahkan Ian berkata Abang Syamsuri lah yang menginspirasi saya sehingga bisa sampai ketitik ini, walaupun dia belum bisa bertemu langsung dengan Syamsuri Firdaus tapi Ian sangat mengidolakan sosok sang juara dunia itu," pungkasnya.
Netizen lainnya banyak memuji suara merdu Qori cilik ini. Mereka berharap Ian dapat mengikuti seniornya Syamsuri Firdaus ke jenjang yang lebih tinggi lagi. "Keren suaranya, semoga kelak menjadi Qori' terbaik seperti Syamsuri Firdaus," komentar seorang netizen, Pardin H. Anwar. (GA. 212*)