Sultan Muhammad Salahuddin |
Sultan Muhammad Salahuddin (SMS) telah menghadap Allah SWT. Dia tidak butuh lagi embel embel dan gelar. Tetapi seberapa penting kita menganugerahkannya sebagai pahlawan nasional. Tentu bukan untuk dia yang telah pergi, tetapi untuk kita yang hidup saat ini dan anak cucu kita.
Nilai nilai kejuangan, semangat hidup dan jejak perjuangan dari seorang SMS, itulah yang akan kita contoh dan kita teladani untuk hari ini dan kedepan. Anhar Gonggong mengemukakan bahwa pahlawan itu adalah orang yang telah berbuat melampaui batas kemampuan dirinya. Soekarno adalah seorang insinyur tehnik, tetapi mampu menjadi lokomotif dan proklamator sebuah bangsa. Itu adalah dedikasi yang telah jauh melampaui kapasitasnya sebagai seorang insiyur tehnik.Demkian pula halnya dengan Bung Hatta, dan lain lain..
Berkaitan dengan SMS, ada beberapa dedikasi yang telah ditorehkan untuk Bima dan NKRI. Prof. Dr. H. Imran Ismail, dalam buku Bima (1945-1950) Perjuangan Fisik dan Organisasi menulis ada 15 nilai nilai kepahlawanan yang ditorehkan SMS. Torehan langkah itu sebagai berikut :
1. Cinta Ilmu Pengetahuan
Sekitar 38 kitab ilmu agama islam menjadi koleksi SMS yang kini masih tersimpan rapi di Museum Samparaja Bima. Disamping itu, arsip surat surat penting di era kepemimpinannnya 1915-1951 masih ada di museum Samparaja.
2. Penulis
Karena cinta ilmu pengetahuan, SMS juga adalah seorang penulis..Di Museum Samparaja Bima terdapat sejumlah naskah khutbah jumat yang ditulis SMS.Salah satu karya monumentalnya adalah Nurul Mubin yang disunting SMS dari kitab terdahulu yaitu sejak masa Sultan Abdul Qadim pada abad ke 18. Nurul Mubin yang disunting SMS diterbitkan oleh Penerbit Syamsiah Solo pada tahun 1932.
3. Pemimpin visioner
Masa kepemimpinannya adalah masa pergerakan kemerdekaan. Dimana dinamika perjuangan mewarnai kehidupan masyarakat Bima.Berbagai organisasi perjuangan tumbuh bagai jamur di musim hujan. SMS memfasilitasi dan mendukung berbagai organisasi pergerakan kemerdekaan. SMS juga memberikan otonomi dan memberikan peluang sebesar besarnya kepada rakyat Dompu untuk melepaskan diri dari Bima sehingga pada September 1947 Tajul Arifin Sirajuddin dinobatkan menjadi Sultan Dompu.
4. Pendiri Nahdatul Ulama
Tokoh NU Syekh Hasan Syechab salah satu pengurus Hoofd Bestuur Nahdatuel Oelama dari Batavia berkunjung ke Bima pada tahun 1936. SMS didaulat menjadi ketua NU. Bersama Hasan Sychab, SMS mendirikan Darul Ulum Bima.
5. Peduli Pada Kesetaraan Gender
Pada tahun 1922, SMS mendirikan Sekolah Kejuruan Wanita di Raba. Sekolah ini dikenal dengan Kopschool. SMS juga merespon dan mendukung berdirinya salah satu organisasi perempuan di Bima pada tahun 1949 yang bernama Rukun Wanita. Organisasi ini diketuai oleh SBS Yulianche. SMS juga mendukung berdirinya organisasi Aisyah Bima pada tahun 1938 yang diketuai oleh Jaenab AD Talu.
Dalam satu wawancara dengan saya, almarhum H.Gani Masykur menyebut SMS adalah penyelamat gadis gadis Bima dari rencana Jepang untuk menjadikan wanita Bima sebagai ianfu dalam peristiwa Nika Baronta atau Kawin Berontak.
6. Toleran dan Inklusif
Di masa pemerintahannya SMS mmberikan dukungan terhadap berdirinya partai politik seperti Perindra pada tahun 1939.PIR dan PNI pada tahun 1949. Disamping itu SMS sangat toleran terhadap ummat non muslim.
7. Tokoh Pendidikan
Pengurus Yayasan Islam Bima H.Abubakar H.Ma alu.SH menyebut ada 60 sekolah yang telah dibangun sejak masa aktif SMS sebagai sultan hingga terbentuknya yayasan Islam Bima pasca Bima bergabung dengan NKRI. Sakola Kita didirikan di setiap kejenilian. Sekolah Desa di setiap desa yang kemudian menjadi Sekolah Rakyat dan Sekolah Dasar hingga saat ini. Sekolah Agama seperti Darul Ulum juga didirikan.
Pendidikan Moderen mulai dibangun pada tahun 1920.SMS mendatangkan para guru non muslim untuk mengajar ilmu pengetahuan umum di Bima. Hingga saat ini, keturunan HBS Yulianche menjadi saksi sejarah tentang jiwa toleran dan inklusifnya seorang SMS.
8. Ulama
Sebagai seorang ulama, SMS sangat peduli terhadap pendidikan agama islam. Pendirian sekolah islam dibarengi dengan pemberian hibah tanah kesultanan untuk mebiayai dunia pendidikan mulai dari penbangunan sekolah, gaji guru hingga bea siswa untuk para pelajar Bima hingga ke Mekkah.
9. Nasionalis Sejati
Jiwa nasionalis SMS dibuktikan dengan Maklumat tanggal 22 Movember 1945 dimana pada point pertama menyatakan bahwa Kerajaan Bima adalah suatu daerah istimewa yang berdiri dibelakang Republik Indonesia. Pidato penyambutan kunjungan bung Karno pada tahun 1946 juga membuktikan jiwa nasionalis seorang SMS. Pidato itu berisi sikap SMS dan rakyat Bima untuk terus menjaga amanat proklamasi.
10. Pelopor Pembangunan
Banyak Bangunan bersejarah yang dibangun pada masa SMS seperti Asi Mbojo, Pendopo Bupati, Kantor Walikota lama di Raba, Masjid Al Muwahiddin dan sejumlah fasilitas publik lainnya. Bangunan itu hingga kini masih berdiri megah mengawal perubahan zaman.*
Penulis: Alan Malingi, Budayawan Bima