Ketua Lasdo, Arifin J Anat. |
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Pimpinan Lembaga Adat Syariat Donggo (Lasdo) Kabupaten Bima mewanti-wanti apabila terjadi aksi unjuk rasa yang direncanakan oleh sekelompok warga yang mengatasnamakan warga Donggo maka gerakan itu tanpa sepengetahuan dan di luar dari tanggung-jawab Lasdo.
"Kalaupun ada, mereka bergerak bukan dari kecamatan Donggo, Lasdo tidak tahu sama sekali masalah adanya unjuk rasa besok. Makanya kita berikan statmen sebelum adanya aksi, jangan sampai ada yang membawa-bawa nama etnis Donggo karena itu di luar koordinasi dengan kami. Sebagai Ketua Lasdo saya sesalkan dan In syaa Allah tidak ada warga Donggo Kecamatan Donggo yang akan turun aksi," ungkap Ketua Lasdo Kabupaten Bima, Arifin J. Anat, kepada Garda Asakota, Rabu (31/7).
Kembali ditegaskannya bahwa pihaknya tidak bertanggung jawab bila terjadi aksi yang mengatasnamakan etnis Donggo. Sebab aksi tersebut, kata dia, tidak mewakili aspirasi warga Donggo. "Kami merasa tidak terwakili, apalagi masyarakat Donggo pada umumnya. Aksi unjuk rasa besok tidak merepresentasikan keinginan masyarakat Donggo, sehingga bila terjadi apa-apa kami selaku pimpinan Lasdo tidak bertanggungjawab," tegasnya lagi.
Ia menambahkan bahwa semua akibat yang ditimbulkan menjadi tanggungjawab personal peserta serta pimpinan aksi massa. Dengan demikian kepada aparat keamanan dan semua pihak dapat mengetahuinya. (GA. 212*)