Sekretaris Partai Gerindra Provinsi NTB, Ali Al Khairi. (Sumber Foto *Ist).
Mataram, Garda Asakota.-
Sepertinya klaim Wakil Bupati Bima, H Dahlan MN, yang telah berhasil mengantongi SK Ketua Partai Gerindra sebagaimana dimuat oleh sejumlah media tidak diamini oleh Sekretaris Partai Gerindra Provinsi NTB, Ali Al Khairi.
Saat dikonfirmasi wartawan media ini, Selasa malam 01 Oktober 2019, mantan aktivis Walhi NTB ini menegaskan klaim Dahlan MN itu tidak benar adanya. "Tidak benar, Ketua DPC Gerindra Kabupaten Bima masih dijabat oleh H Syamsuddin," tepis Ali singkat.
Pernyataan Sekwil Partai Gerindra NTB ini terang saja membantah pernyataan yang dikeluarkan oleh Dahlan MN kepada sejumlah media bahwa dirinya telah mengantongi SK Ketua Partai Gerindra Kabupaten Bima yang dikeluarkan oleh DPP Partai Gerindra.
"SK tersebut ditandatangani oleh Ketua umum Probowo Subianto dari dulu. Dan Insha Allah kita menunggu pelantikan dalam bulan Oktober ini,” ujar Baba Leo sapaanya sebagaimana dirilis oleh salah satu media.
Menurut Baba Leo, sebenarnya pelantikan tersebut pada bulan September kamarin. Namun terkendala ada pelantikan anggota DPR RI, akhirnya di tunda. Dan dijadwalkan dalam bulan Oktober ini.
“Yang jelas kalau tidak ada halangan rencana pelantikan dalam bulan Oktober ini,” kata Dahlan.
Sementara itu, Ketua Partai Gerindra Kabupaten Bima, H Syamsuddin, yang dihubungi media ini Rabu 02 Oktober 2019, mengaku sampai hari ini belum mengetahui adanya informasi pergantian kepemimpinan Partai Gerindra di kabupaten Bima sebagaimana yang dikatakan Dahlan MN.
"Sampai dengan hari ini, saya masih 100% sebagai Ketua Partai Gerindra Kabupaten Bima," tegas mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima ini.
Pihaknya mengimbau kepada sejumlah pihak agar jangan mengadu domba Partai Gerindra dengan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. "Janganlah Partai Gerindra ini diadu domba, dipecah belah, janganlah. Partai Gerindra Kabupaten Bima saat sekarang masih terjaga soliditasnya dan masih sangat aman-aman saja. Dan di Gerindra Kabupaten Bima tidak ada yang dua kubu. Jadi tetap satu komando dari Pusat hingga ke daerah," ujarnya.
Pihaknya berharap agar Dahlan MN dapat bersikap realistis dan rasional menyadari kedudukan dirinya (Dahlan MN, red.) yang sesungguhnya belum menjadi kader Partai Gerindra.
"Gerindra ini adalah Partai Kader. Sehingga ketika seseorang ingin masuk ke Partai Gerindra maka dia harus mengikuti pengkaderan dulu. Dan sudah jelas bahwa dia (Dahlan MN, red.) bukan merupakan kader Partai Gerindra," cetusnya.
Pihaknya mengungkapkan saat sekarang ini pihaknya memang sedang melakukan proses revitalisasi pengurus Partai Gerindra yakni Pimpinan Partainya tidak diganti, namun menurutnya yang dilakukan pergantian itu adalah anggota-anggota pengurus yang diketahui tidak aktif, atau yang meninggal dunia, dan atau yang sudah tidak ada kabar beritanya lagi itu yang akan diganti.
"Jadi hanya revitalisasi kepengurusan saja. Bukan pergantian pimpinan partainya," pungkas Aji Syam. (GA. Im*)